08

4.6K 473 19
                                    

[ Suga ]
08

•••

Sudah terhitung lima hari sejak kaki Aeri diinjak oleh Yura sampai membengkak, sejak itu pula sudah terhitung lima hari Aeri dekat dengan seorang laki-laki yang tak ia duga-duga, adalah Min Yoongi atau orang kenal dengan Suga.

Suga tidak berubah sikapnya dengan Aeri, Ia pikir lelaki itu akan kasar, atau bersikap dingin acuh tak acuh dengannya, yang merupakan seorang trainne biasa. Namun, itu justru hanya pikirannya sendiri.

Faktanya, lelaki itu justru ramah padanya walau diawal terlihat menakutkan untuknya.

Yang berubah hanya satu hal. Perasaan Aeri untuk lelaki itu. Awalnya Aeri berpikir untuk menganggap Suga adalah seniornya yang baik hati atau seorang kakak laki-laki untuknya. Tapi, sekarang, entah mengapa perasaan Aeri pada lelaki itu semakin besar melebihi normalnya junior untuk senior dan adik untuk kakak lelaki nya.

Aeri jatuh cinta kepada lelaki itu, lelaki berkulit putih bersih, bermata sipit, bersikap dingin, berbicara ceplas ceplos namun minim.

Lelaki itu menarik hati Aeri dan seluruh perhatiannya hingga menjadi jatuh, sejatuh-jatuhnya tanpa dasar. Membuat Aeri benar-benar hanya akan terfokus padanya. Seakan, hanya ada Suga dan ia yang menikmati hari, sehingga ia hanya memikirkan laki-laki itu dan menghabiskan waktu dengan laki-laki itu.

Bagaimana tidak? Selama lima hari ini, Aeri dan Suga bagai perangko yang sulit dilepas. Mereka akan lepas bila harus melakukan aktivitas individu yang wajib dilakukan seperti Aeri, melatih diri di kelas vocal, dance, dan kadang juga ia dipinta untuk melakukan photoshoot sebuah iklan kecil karna kecantikannya walau ia hanyalah trainne. Dan kalau Suga, jangan ditanya lagi. Ia pastinya melakukan aktivitas lebih banyak dari Aeri bersama grupnya sendiri.

Mereka akan bersama bila ada waktu senggang untuk bertemu, dan itupun tergantung tempatnya. Bila tempatnya ada di dekat gedung agensi, Suga akan mengunjungi agensi alih-alih mengunjungi studionya, ia mengunjungi Aeri yang ada di studionya. Suga tidak menceritakan apapun tentang kedekatannya dengan Aeri kepada para member, walau para member mendesak. Dan sampai mereka menyerah sendiri, dan para member pun seiring waktu terlewati, tau sendiri  kedekatan mereka karna sikap Suga yang perlahan berubah.

Dari menomor satukan kegiatan tidurnya, kini menomor satukan kegiatan di studio. Siapa yang tidak curiga?

Selain perubahan perasaan Aeri kepada Suga, seharusnya jangan melupakan satu hal ini. Yura dan teman-temannya. Mereka tidak mengganggu Aeri lagi seperti dulu, sejak mereka dipergoki oleh Suga. Dan itu membuat Aeri menjalani hidupnya dengan bahagia. Pelatih tidak akan memarahi nya lagi, karna ia sungguh merawat diri.

Aeri berjalan santai dilorong agensi sambil lihat kekanan dan kekiri. Ia tidak mau ada seorangpun mengetahui ia sedang berjalan menuju studio Suga. Apalagi seorang trainne. Padahal, para trainne sendiri diam-diam sudah mengetahui kedekatan dua sejoli itu.

Aeri tersenyum saat melihat pintu ruangan studio Suga tepat beberapa langkah darinya. Ia berjalan lebih cepat dan semangat, namun terhenti saat melihat Namjoon dan Jhope keluar dari ruangan itu.

Mereka menyadari kehadiran Aeri, lantas tersenyum ramah pada gadis itu yang telah membungkuk sopan pada mereka berdua.

"Annyeonghaseo sunbae-nim." Bilang Aeri ramah, diangguki kedua lelaki tampan itu.

"Mau ketempat Yoongi Hyung?" Tanya Namjoon berbasa-basi, diangguki oleh Aeri.

"Kayaknya kalian akan pergi keluar." Bilang Jhope membuat kening Aeri berkerut. Namjoon yang tau situasi lantas merangkul pundak Jhope, dan membawanya segera pergi sebelum berbicara lebih banyak.

"Aeri langsung saja masuk kedalam. Yoongi Hyung ada didalam, menunggu." Bilang Namjoon tersenyum, diangguki Aeri dan kedua lelaki itupun pergi.

Aeri tersenyum lebar, lalu berjalan mengendap-endap masuk kedalam studio Suga. Suga terlihat sibuk dengan komputernya, membelakangi Aeri yang ada diambang pintu.

Aeri terkekeh kecil, lalu dengan pelan-pelan menutup pintu studio. Ia berniat untuk mengagetkan lelaki itu.

Aeri berjalan mengendap-endap, hampir saja tangannya menyentuh pundak Suga, namun tertahan karna Suga memutar kursinya menghadap gadis itu, dan menatap gadis itu dengan wajah datar.

Aeri yang tertangkap basah hanya menunjukkan cengiran nya, membuat Suga tersenyum tipis.

"Sudah ketahuan." Bilang Suga menggoda Aeri, yang gadis itu berdecak berpura-pura kesal lalu duduk santai disofa.

"Kapan sih sunbae tidak tau kalau aku datang? Aku kan ingin mengejutkan sunbae."

Suga bangun dari duduknya, lalu berpindah posisi dengan menghampiri Aeri dan duduk disebelah gadis manis itu.

"Panggil aku Oppa dulu, baru aku akan bertingkah seakan kaget dengan kehadiranmu ." Bilang Suga, yang Aeri hanya respon dengan mencebikkan bibirnya.

"Kau sudah makan?" Tanya Suga mengulurkan tangannya, memainkan rambut Aeri yang tergerai.

Aeri menoleh, dan menggeleng kepada lelaki itu.

"Kalau begitu ayo pergi makan." Ajak Suga, hendak bangkit dari duduknya namun ditahan oleh Aeri.

"Makan dimana?" Tanya Aeri

"Kenapa memang?" Bukannya menjawab, Suga malah balik bertanya.

Aeri Berpikir sejenak, ragu-ragu mengatakannya membuat Suga menatap gadis itu tajam. Mengerti akan tatapan Suga yang sudah seperti teguran baginya, Aeri tersenyum tipis."bolehkah aku yang menentukan tempatnya? Ada satu tempat yang ingin aku datangi sekarang, dan itu aman kok. Ada tempat private nya." Aeri memohon.

Suga diam sebentar, lalu mengangguk iya.

Aeri tersenyum, lantas bangkit dari duduknya diikuti Suga, dan berjalan bersama keluar dari studio. Aeri yang berjalan duluan, dan Suga mengikuti gadis itu dari belakangnya.

Suga tersenyum, semenjak gadis itu dekat dengannya, gadis itu jadi lebih ceria dan tidak menunduk lagi dihadapan orang-orang. Dan ia pun berpikir, semenjak ia dekat dengan gadis itu, ia lebih boros tersenyum dan mengurangi waktu tidurnya hanya untuk bersama gadis itu.

Cinta membuat segalanya berubah.

•••

"Ini adalah tempat pertama kali aku makan, saat aku tiba disini." Jelas Aeri, menyuap satu potongan daging kedalam mulutnya.

Suga makan dengan tenang seperti biasa, dan hanya mengangguk kecil saat mendengar penjelasan Aeri.

"Awalnya aku ragu-ragu mau makan disini karna tempatnya bagus, dan bahkan ada tempat private nya. Tapi, disini ternyata harganya murah-murah. Saat itu ini jadi tempat favorite ku. Bahkan, aku sampai dikenali oleh pemilik restoran ini." Jelas Aeri lagi panjang lebar, dan hanya mendapat anggukan kecil dari Suga.

Bila itu para membernya, Suga pasti akan mengamuk karna terlalu banyak bicara. Tapi, berbeda jika orang itu Aeri. Tidak ada alasan khusus, karna baginya berbeda saja jika itu adalah gadis itu.

Sebenarnya, Suga cukup terkejut dengan sikap Aeri yang ternyata ceria. Gadis itu awalnya seperti penakut, penyendiri, dan lemah. Tapi ternyata, gadis itu merupakan orang yang ceria, dan banyak memiliki energi positif.

"Apa kau tidak takut saat itu ke kota sendiri?" Tanya Suga, mendongakkan kepala menatap Aeri yang sibuk mengunyah.

Aeri berpikir sejenak, sebelum ia menggeleng mantap.

"Aku tidak takut. Karna ada mimpiku yang menemaniku." Jawabnya, membuat bibir Suga menyunggingkan senyuman.

Suga menyumpit kan sepotong daging miliknya, lalu menyodorkan nya pada Aeri.

Ah, Suga berniat menyuapkan gadis itu sepotong daging.

Aeri menatap daging itu dan Suga bergantian, sebelum ia akhirnya membuka mulut dan menerima potongan daging itu.

"itu untukmu dan mimpimu." Bilang Suga, kini Aeri yang menyunggingkan senyuman.

•••

Suga✔[completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang