06

5K 515 17
                                    

[ Suga ]
06

•••

"Aku sudah bilang dengan pelatih Kim untuk mengizinkan mu tidak hadir karna sakit. Dan ia bilang, ia akan senang bila dapat menjenguk namun ia tidak bisa karna kerjaan nya." Jelas Suga memberitau, membuat Airi mengangguk kecil.

Suga duduk disofa studionya, tepat beberapa jarak disebelah Airi yang sedang duduk manis.

Airi menunduk, menatap pada jari-jemarinya yang ia main-mainkan. Ia sangat gugup bila berdekatan dengan lelaki disebelahnya itu, walau jarak mereka tidak terlalu dekat untuk membuat skinship.

Ah, bila mengingat skinship, Airi jadi merona kembali karna teringat dengan kata-kata manis bibir Suga.

Suga melihat pada Airi seksama, membuat Airi menjadi makin gugup.

"Kenapa saat denganku kau gugup, tapi saat dengan manajer Sejin kau tidak sama sekali?" Tanya Suga, menatap heran pada Airi membuat Airi menggeleng kecil.

"Itu hanya perasaan sunbae saja.." jawab Airi pelan, membuat Suga diam tapi tak membuatnya berhenti menatap gadis itu.

"Bagaimana kakimu?" Tanya Suga lagi, membuat Airi menggeleng kecil, lagi.

"Aku tidak apa-apa, kakiku hanya sakit kecil dan sudah sembuh."

Suga mengangguk paham, membuat Airi menghela nafasnya karna merasa lega, lelaki itu percaya dengan kata-katanya.

Suga tau Airi lega karna ia mengangguk percaya, membuat ia tersenyum miring pada gadis itu.

"Aku tidak percaya. Tunjukkan." Bilang Suga tegas, lalu mengulurkan tangannya, meminta kaki Airi untuk naik keatas kakinya.

Airi melotot, lalu menggeleng kuat. Suga makin yakin, dan itu membuat Suga tidak menyerah.

"Cepat." Titah Suga, masih mengulurkan tangannya, dan Airi makin menggeleng dan perlahan menjauhkan kakinya.

Tak dituruti, membuat Suga geram lantas dengan cepat ia mengambil paksa kaki Airi untuk naik ke kakinya, membuat gadis itu berteriak kecil.

Suga membuka sepatu bertali Airi, dan langsung dihidangkan kaki Airi yang terbalut oleh perban. Kaki gadis itu tampak kebas, dan itu terlihat walau Suga tidak merasakannya. Ia yakin, akan semakin parah bila gadis itu tidak merawatnya dengan baik. Suga menghela nafasnya lalu menatap tajam pada Airi.

"Kenapa kau memaksa sekali?"

Airi menunduk malu, terlebih dengan posisinya yang sedikit tidak sopan.

"Aku..hanya.."

"Tidak bisa meminta izin? Takut? Karna ingin berlatih dengan giat agar jadi seorang idol?" Sergah Suga cepat, memotong ucapan Aeri. Airi diam, tidak membantah apapun atau menyahut lelaki itu karna itu semua benar adanya.

"Tidak latihan sehari karna sakit itu hal biasa. Kau pikirkan sendiri, kau lebih memilih kehilangan kaki dan hancur semua impianmu, atau tidak berlatih sehari dua hari untuk mengistirahatkan kaki dan impianmu tidak akan hancur?" Tanya Suga, Airi diam.

"Ya! Aku bertanya." Bentak Suga, membuat Airi terlonjak kaget.

"Maafkan aku.." cicit Airi pelan, menbuat Suga sadar bahwa ia terlalu kasar.

"Apa mereka yang membuatmu seperti ini?" Tanya Suga, dijawab anggukan tanpa ragu oleh Airi.

Suga mengangguk paham, lalu meraba pelan pergelangan kaki Airi yang terbungkus perban. Ia menatap nanar kaki itu, lalu menatap Airi sendu yang tengah menunduk.

Suga✔[completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang