07

4.5K 504 11
                                    

[ Suga ]
07

•••

"Jadi kau baru dekat dengan Yoongi Hyung kemarin?" Tanya Taehyung memastikan, diangguki Airi.

"Dan kau sudah diperhatikan banyak olehnya?" Tanya Jimin tak percaya, yang Airi kini menggeleng."bukan begitu..Suga sunbae pasti hanya kasihan denganku karna saat itu, aku memang patut dikasihani."

"Siapa bilang?" Tanya seseorang menyela dengan suara berat khasnya, masuk tanpa permisi kedalam studio.

Jimin dan Taehyung berdiri, melihat Suga yang sudah memegang dua cup ramyon yang sudah dimasak.

Suga menatap kedua lelaki itu malas, lalu menatap pada Airi yang menunduk takut. Suga geram dengan gadis itu, mengapa ia senang sekali menunduk dihadapan orang terlebih lagi dengannya.

Suga berjalan menghampiri mereka bertiga, lalu meletakkan dua cup ramyon diatas meja hadapan Airi.

Suga menatap gadis itu sebentar, sebelum beralih pada dua dongsaeng nya.

"Kalian sedang apa disini?" Tanya Suga yang mereka berdua langsung menunjukkan cengiran nya.

"Kami mau memastikan Hyung memang kesini.." jawab Jimin menyengir, lalu disambung oleh Taehyung disebelahnya."kata Jimin dan Hoseok hyung, Hyung datang kemari awal-awal dan aku tidak percaya."

"Jadi kalian kemari?" Tanya Suga lagi, dan mereka pun mengangguk.

"dan berbincang kecil dengan gadis ini." Suga melanjutkan, dan menoleh kearah Airi, gadis yang dimaksud.

Taehyung dan Jimin yang awalnya tidak begitu menangkap keganjalan, membulat kan mata tak percaya saat mendapat keganjalan yang baru dipahami.

"Hyung tidak tau namanya?" Tanya Jimin tak percaya, disahut oleh Taehyung,"Hyung menyebutnya gadis ini? Kami saja tau namanya karna berkenalan tadi."

"Jangan bilang Hyung mendekatinya tanpa mengetahui namanya?" Tanya kedua laki-laki itu serentak, membuat Suga berdecak sebal. Suga menarik kedua laki-laki itu menuju pintu, dan mengeluarkan mereka dari studio.

"Pergilah kalian!" Usir Suga, menutup pintu dan menguncinya agar mereka tidak masuk segera.

Suga menghela nafasnya, lalu menghampiri Airi dan duduk disebelahnya.

"Anak-anak itu.."geram Suga menggumam dan Airi hanya meliriknya.

Suga tau gadis itu meliriknya, lantas menoleh kepadanya. Airi sesegera mungkin menunduk.

Suga menggeram lagi."bisakah kau tidak menunduk saat aku menatapmu? Kau tidak salah apa-apa padaku, jadi jangan menunduk seperti itu." Ucapnya kesal dan diangguki Airi, yang perlahan mendongakkan kepalanya.

Airi menoleh pada Suga dengan sedikit berani, lalu menatap kedua mata lelaki itu yang tengah menatapnya juga.

"Namaku Airi. Lee Airi." Bilang Airi, membuat alis Suga terangkat.

"Sunbae silahkan Memanggilku Airi." Bilang Airi lagi, membuat Suga mengangguk.

Suga mengambil dua cup ramyon didepannya, lalu memberikan salah satunya pada Airi. Aeri menerimanya dan membukanya.

Semerbak harum memasuki Indra penciumannya, membuat ia merasa lapar seketika.

"Kamsahamnida.." ucap Airi pelan, lalu mengambil sepasang sumpit dan bersiap untuk menyantap ramyon ditangannya.

Suga memerhatikan gerak gadis itu, dan tersenyum tipis saat gadis itu mengambil suapan besar kedalam mulutnya.

Gadis itu tersenyum manis, membuat Suga ikut tersenyum karna gadis itu. Aeri tidak sadar tengah diperhatikan oleh Suga, dan terus mengunyah menikmati rasa bumbu-bumbu ramyon memenangi perhatiannya.

Airi tersenyum lebar sambil mengunyah, lalu menoleh kearah Suga yang tengah tersenyum menatapnya, belum memakan ramyon nya sama sekali.

"Ah..apa aku terlihat kurang ajar karna makan duluan?" Tanya Airi hati-hati, dan Suga terkekeh kecil sambil menggeleng.

Suga mengaduk ramyon nya, lalu mengambil suapan yang lumayan besar kedalam mulutnya. Ia mengunyah dengan cepat, lalu menelannya perlahan.

Airi memerhatikan lelaki itu makan, sambil mengunyah sisa ramyon yang masih setia di mulutnya.

"Aku akan memanggilmu Airi, asalkan kau Memanggilku Oppa." Bilang Suga tiba-tiba, membuat Airi melotot.

"O.p.p.a" Suga mengulangi, dengan mengeja tiap ucapannya membuat Airi terbatuk-batuk.

Dan Suga tertawa kecil karna Airi yang terbatuk-batuk, segera memberikan sebotol air.

Airi menerima nya tanpa ragu, lalu meneguknya hingga tersisa sedikit.

Suga mengunyah lagi dengan santai, seakan tidak terjadi apa-apa dan yang tadi hanyalah angin lewat.

"Kita sudah ciuman." Bilang duga yang tiba-tiba lagi, membuat Airi hampir menyemburkan airnya.

Airi menatap lelaki itu meminta penjelasan, dan Suga yang tersenyum masih santai memakan ramyon nya.

"Botol itu bekas diriku. Kita sudah ciuman, walau tidak langsung." Jelas Suga, dan Airi kembali terbatuk-batuk.

Memilih menahan batuknya, daripada meminum kembali air botol tadi.

Suga hanya tersenyum lebar.

•••

Suga memberikan Airi headphone nya pada Airi, dan dengan segera Airi memakai nya.

Suga yang duduk dikursi kerjanya, menekan kursor komputer dengan gesit, lalu memutar sebuah lagu indah yang muncul di headphone yang dipakai Airi.

Airi diam bersandar pada kursi, dan mendengarkan seksama alunan lagu yang diputar oleh Suga.

Suga diam menatap Airi serius, menunggu pendapat gadis itu. Entah kenapa melihat gadis itu mendengarkan dengan seksama lagu hasil gubahannya sendiri, jantungnya menjadi berdetak lebih cepat dibanding menunggu pengumuman mendapat award atau kemenangan di acara musik.

Tiga menit berjalan, Airi masih diam hingga akhirnya lagu berhenti berdentum ditelinga nya, Airi yang semula menutup mata menghayati kini membuka matanya.

Pertama yang ia lihat saat membuka mata, adalah wajah gugup Suga yang tengah menatapnya membuat ia tersenyum ke lelaki itu.

Suga tidak berucap apapun, namun tatapan dan raut laki-laki itu seakan bertanya bagaimana pendapat dirinya.

Airi mengangguk, dan membuka headphone nya dibantu oleh Suga yang siaga.

"Sunbae tidak mau bertanya?" Tanya Airi sedikit menggoda lelaki itu, dan Suga hanya berdecak sebal.

"Kau mengerti tentang itu dari wajahku." Dan mendengarnya membuat Airi mengangguk, tidak dapat menyembunyikan senyum lebar terukir.

"Bagus. Lagunya bagus dan itu cocok dengan gaya sunbae." Bilang Airi membuat Suga hampir tersenyum namun ia tahan. Suga mengerutkan keningnya menatap bingung pada Airi.

"Gaya ku?"

Airi mengangguk tanpa ragu, dan kembali berucap."gaya sunbae yang keren seperti biasanya. Gaya laki-laki sejati. Hm..bahasa gaulnya itu seperti.." Airi berpikir dengan melirikkan mata kesegala arah.

"Swag?" Ucapnya ragu-ragu, sukses membuat Suga tertawa.

"Majja..namja Swag. Naya.." bilang Suga, mengangguk dua kali masih dengan senyum manisnya.

Airi yang melihat lelaki itu sempat tertawa karnanya, mengembangkan senyumnya.

Ia pikir lelaki Dihadapannya itu akan kasar, atau bersikap dingin acuh tak acuh dengannya, yang merupakan seorang trainne biasa. Namun, itu justru hanya pikirannya sendiri.

Faktanya, lelaki itu justru ramah padanya walau diawal terlihat menakutkan untuknya.

Airi rasa, Suga bisa menjadi seorang senior baik juga seorang kakak laki-laki untuknya.

•••

Suga✔[completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang