12

7.7K 611 40
                                    

[ Suga ]
12

•••

"Aeri!" Teriak Suga, tak memerdulikan pengunjung lain. Suga membuka pintu dengan kasar dan mendadak, membuat pelayan tadi yang masih berdiri disana terkejut bukan main.

Gadis itu, menatap kaget pada Suga, begitu pula dengan Suga sendiri yang menatap kaget, tak percaya, juga syukur padanya. Intinya, perasaan Suga campur aduk sekarang ini.

Tanpa mengenakan alas kakinya, Suga keluar dari ruangan private nya, dan berlari menghampiri Aeri.

Aeri, masih termangu ditempat nya, menyaksikan Suga berlari dengan wajah yang sulit diartikan kearahnya.

Tanpa pikir panjang, Suga menarik tangan Aeri dan memeluk erat tubuh kecil gadis itu yang tidak berubah seinci pun. Sedangkan Aeri masih diam ditempat, memproses apa yang terjadi.

"Ku harap ini bukan mimpi." Bilang Suga berbisik tepat ditelinga Aeri. Mata Suga terpejam erat, dengan erat juga ia memeluk tubuh Aeri. Aeri memukulnya pelan untuk menyadarkan lelaki itu, bahwa ia sesak sekarang ini.

"Sunbae..sesak.." ucap Aeri terbata, lantas membuat Suga melepas pelukannya dan menatap Aeri dalam-dalam.

Ia menangkup wajah Aeri dengan lembut, menatap kearah mata gelap gadis itu yang dilindungi dibalik kaca mata putihnya.

"Kita harus bicara banyak." Bilang Suga beralih menggenggam tangan gadis itu. Aeri mengedipkan matanya beberapa kali, masih memproses apa yang terjadi.

Seakan tersadar, ia langsung mengubah raut wajahnya menjadi terkejut dan gugup seketika.

Suga hanya tersenyum lebar.

•••

"jadi..kemana kau selama ini?" tanya Suga menatap antusias pada Aeri, yang gugup sendiri. Siapa yang tidak gugup? Saat lelaki yang kau sukai, lama tak bertemu denganmu dan sekali bertemu menatapi dirimu tanpa celah?

"setelah aku keluar, aku bekerja sebagai photographer. Hyorin menawariku untuk bekerja dengan paman nya yang merupakan seorang photographer. Dan begitulah aku memulai.." cerita Aeri, yang diangguki oleh Suga. Suga mengangguk paham, masih menatapi Aeri penuh antusias. Seakan, wanita didepannya itu adalah sebuah karya yang langka dan patut dipuja.

"Hyorin gadis berkepang itukan?" Tanya Suga, Aeri mengangguk.

"Dia membantuku, dan menjadi sahabatku." Jelas Aeri. Ya, Hyorin, gadis berkepang yang selalu menjadi saksi atas pembullyan nya kini menjadi sahabat baiknya, tempat satu-satunya ia bersandar. Gadis itu mengatakan selama ini bukannya ia tidak peduli saat itu, namun ia menunggu waktu yang tepat untuk menusuk gadis seperti Yura dari belakang. Ya, Hyorin adalah tipe gadis yang diam-diam menghanyutkan. Namun Aeri tidak takut, karna Hyorin bersungguh-sungguh dengannya.

"Lalu, alasan kau meninggalkan aku dan mimpimu menjadi idol saat itu, apa?"

Aeri menghela nafasnya,"saat itu, aku merasa sendirian dan berpikir percuma berjuang sendirian saat semuanya berbondong-bondong menjatuhkanku."

"Ada aku. Sudah kubilang." Sela Suga, Aeri menggeleng kecil.

"Biarpun sunbae berkata begitu..,Sudah kubilang aku merasa sendirian. "

Suga menatap Aeri sendu, ia merasa sangat bersalah saat itu tidak begitu mengenal gadis didepannya ini, walau secara fisik mereka sudah dekat.

Menyadari Suga menatapnya terus menerus, Aeri melirik kearah Suga sebelum ia menunduk malu, Suga tersenyum melihat kebiasaan gadis itu yang masih senang menunduk.

Suga✔[completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang