03

5.8K 556 3
                                    

[ Suga ]
03

•••

Suga berlari tergesa-gesa menuju rooftop. Ia membuka pintu rooftop tanpa kendala, lalu melihat ke sekeliling rooftop.

Tidak ada seorang pun.

Ia berlari ke setiap sudut, tidak lupa dengan bungkusan obat-obatan ditangannya. Ia menghela nafas kasar, merasa sudah lelah.

"Sial." Umpatnya menggusar rambutnya kesal, lalu melihat kearah pintu yang baru ia sadari tidak terkunci.

Ia segera berlari kearah pintu, dan menyadari pintu itu tidak lagi terkunci. Sebab, pintu itu sudah terlihat bobrok, akibat dihancurkan oleh benda keras.

Ia melihat sekeliling kembali, mendapati sebuah besi dan batu tergeletak entah datang Darimana.

Ia menghela nafas untuk kedua kalinya.

"Dasar tidak berterima kasih.,"

•••

Airi memerhatikan setiap gerak pelatih nari yang ditunjukkan. Ia mencermati seksama, dan matanya tanpa sengaja memandang kearah kakinya yang terpasang sepatunya.

Ia menghela nafas perlahan.

Ia berhasil kabur dari Suga, walau harus merusak pintu rooftop tak bersalah. Lebih baik merusak pintu itu, daripada ia harus berhubungan dengan Suga yang akan menimbulkan masalah untuknya. Mengapa? Karna ia sadar, bahwa disini, para gadis menyukai para member bangtan tak terkecuali Suga.

Jika ia diketahui dekat dengan lelaki itu, yang ada ia makin disiksa oleh mereka yang gencar iri padanya.

"Baiklah, karna sudah diperagakan, kalian sekarang harus mempraktekkannya." Perintah pelatih nari, membuat Airi mendongak.

Ia lupa, bahwa ia harus mencermati setiap gerakan. Dan parahnya, ia harus menari sekarang yang mana tarian itu mengandalkan kekuatan kaki, sedangkan kakinya seperti ini.

•••

"Hyung!" Bentak Namjoon, menyadarkan Suga dari lamunannya.

Suga mengerjapkan matanya beberapa kali, seakan rohnya baru masuk kembali kedalam tubuhnya setelah beberapa waktu pergi mendadak.

Namjoon menggeleng tak percaya, menatap laki-laki lebih tua beberapa tahun didepannya itu dengan nafas yang berat.

"Hyung..kenapa?" Tanya Namjoon, membuat Suga menolehkan kepalanya, menatap lelaki itu.

"Ah..Mian. Kau tadi bicara apa?" Bilangnya balik bertanya. Dan Namjoon menanggapinya dengan helaan nafas lelah.

Namjoon lantas berdecak."aku sudah mengatakannya panjang lebar tadi, dan Hyung tidak mendengarkan? Bahkan aku sudah memanggil Hyung berulang kali untuk merespons tapi, Hyung malah melamun seperti kerasukan." Celoteh Namjoon mengomeli Suga, yang Suga tak dulikan malah lanjut melamun sendiri.

Namjoon yang sadar akan hal itu, kembali berdecak sebal."ah jebal! Hyung bahkan tidak mendengarkan lagi?!" Dan Suga kembali sadar dari lamunannya.

Ia menatap Namjoon, dengan sedikit tersenyum."Namjoon-ah..apa kau tau sedikit tentang para trainne?" Tanya Suga, sukses menimbulkan kerutan di dahi Namjoon.

"Trainne?" Tanyanya, yang diangguki Suga."perempuan, atau laki-laki?" Tanya Namjoon lagi, membuat Suga berdehem.

"Keduanya?"

Namjoon mengangguk,"yah..kalau soal trainne itu, aku tidak begitu tau banyak." Bilang Namjoon, membuat Suga menatapnya penuh antusias.

"Ada beberapa trainne yang cukup aku kenal, dan mereka semua baik. Aku kenal beberapa perempuan dan laki-laki. Yang perempuan, aku mengenal mereka karna mereka cukup menarik perhatian saat kita makan dikantin, sedangkan yang laki-laki nya aku kenal karna mereka pernah menjadi back dancer kita." Namjoon menjelaskan, dan Suga tanggapi dengan anggukan.

Suga✔[completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang