#3 (Revisi)

5.2K 306 1
                                    

Rumah Gabriel

Tiga mobil mewah memasuki halaman Rumah yg sangat luas,pintu mobil masing-masing dibukakan oleh pengawal yg selalu berada di depan rumah,terlihat tiga orang laki-laki dengan setelan jasnya keluar dari masing-masing mobil, para maid sudah ada di depan untuk menyambut mereka tak lupa juga ibu mereka yg sedang duduk di kursi roda.

Melihat sang ibu,ketiga laki-laki itu tersenyum dan mencium kening sang ibu bergantian.

"Bagaimana kabar bunda?" tanya anak tertuanya

"Kabar bunda baik Arlo,bagaimana dengan kalian?"

"Ah tentu kami baik bunda dan saat ini sangat sangat baik karena adik kami akan kembali." balas anak ketiganya.

Mendengar jawaban dari anak ketiganya sang ibu tersenyum lembut.

"Dari dulu kamu tidak berubah sama sekali Boby,tetap cerewet." kata sang ibu

"Apakah dia sudah datang bun?"
Tanya anak keduanya

"Belum Arka,ayah kalin sedang menjemputnya, tapi sudah satu jam ayah mu belum datang."

"Mungkin di jalan macet bun."

"Bunda mau pergi kesana,bunda sudah tidak sabar ingin bertemu adikmu."

"Iya bun,tapi ayah kan nyuruh kita di rumah saja."

"Pokonya bunda mau kesana."

"Oke-oke kalau bunda mau kesana kita ikut."

Akhirnya mereka pergi menyusul Gabriel.
Tak butuh waktu lama,akhirnya mereka tiba dirumah Zahra.

Mereka berempat kini sudah berada didepan pintu rumah Nazwa lalu Arlo mengetuk pintu tersebut.Dan tak lama seorang wanita membukakan pintu dan setelah berbincang dengan Arlo ia langsung mempersilahkan masuk.

"Loh,kok kalian ada disini?" tanya Gabriel saat melihat anak dan istrinya masuk.

"Kami ingin segera bertemu dengan adik kami yah" ujar Boby

"Lalu mana dia?" tanya Arlo

Lalu Hanif dan Gabriel saling tatap.

"Silahkan duduk" ucap Nazwa mencairkan suasana.

"Jadi?" ulang Arlo

Akhirnya Gabriel menjelaskan apa yg terjadi dengan Zahra, Rania terkejut begitu pulan dengan ke-3 anaknya.

"Lalu,kemana Zahra?" tanya Rania dengan suara seraknya karena menangis.

"Sebaiknya kita juga mencari" usul Arka.

"Jangan,maaf sebelumnya tapi biarkan putra saya saja yg mencarinya.Kita tunggu saja disini" ucap Hamid.

"Tap-"

"Arka,sudahlah" ujar Gabriel.

Disisi lain Hanif tengah mati-matian mengejar Zahra dan sekarang ia tengah mensejajarkan motornya.

"Zahra!berhenti sekarang!" teriak Hanif agar terdengar oleh Zahra.

Namun Zahra tak mau mendengarkam ucapan abangnya,bahkan ia terus menambah kecepatan motornya.Dan saat ia berusaha menghindar dari Hanif ia tak melihat kalau didepan sana ada seorang lelaki tiba-tiba menyebrang,dan hal itu membuat Zahra terkejut dan langsung memberhentikan motornya.

Bruk...

"Zahra!" pekik Hanif saat melihat Zahra terjatuh dari motor dan terseret lumayan jauh.

Hanif langsung memberhentikan motornya dan berlari menghampiri Zahra.

Azahra Bad Young Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang