#6 (Revisi)

4.7K 269 8
                                    

Setelah Zahra berhasil lolos dari Hanif, ia menghela nafasnya kasar membuat orang yg ada didalam mobil tersebut menatap ke arah Zahra kecuali Amira yang sedari tengah menatap seseorang yang berada disampingnya.

"K-kalian kenapa?" ucap pria yang berada disebelah Zahra.

"Gak papa" balas Zahra cuek.

Lalu Zahra meneliti pria yang ada disampingnya ini hingga pria itu jadi salah tingkah.

"A-ada apa?" tanya pria tersebut gugup.

"Tidak ada"

Setelah itu suasana didalam mobil kembali hening tak ada satu pun dari mereka yang bersuara.Sepuluh menit sudah berlalu dan mobil tersebut terus berjalan.

"Kalian akan pergi ke-" ucap pria yang berada disamping Zahra.

"Berhenti" potong Zahra saat mereka melewati sebuah toko roti.

Sontak pria tersebut menghentikan mobilnya dan menatap Zahra.

"Ada apa?"

"Kami turun disini saja"

Lantas Zahra menengok kebelakang dan disana ada seorang pria berdampingan dengan Amira yang juga tengah menatap dirinya.

Zahra hanya melihat sekilas pria tersebut dan langsung memanggil Amira yang sedari tadi menatap pria disampingnya tanpa berkedip.

"Amira" Saking asiknya melamun Amira tak mendengar panggilan Zahra.

"Amira!" kali ini Zahra menaikan volume suaranya hingga semua orang yang ada didalam mobil tersebut terkejut dengan bentakan Zahra.

"H-hah,i-iya Ra kenapa?" ucap Amira menatap Zahra

"Cepat turun"

"T-tap-"

"Terima kasih atas tumpangannya" Setelah mengucapkan terima kasih,Zahra langsung turun.

"Amira cepat turun" balas Zahra saat Amira tak kunjung keluar dari mobil,secara paksa Zahra membuka pintu mobil tersebut dan langsung menarik tangan Amira keluar.

"E-eh bentar Ra,Mas...eh...Om...eh aduh,kak ganteng terima kasih,jangan lupa" Amira mengangkat jari jempol dan kelingkingnya lalu ia dekatkan ditelinganya seperti sebuah telpon dan mengedipkan sebelah matanya.Lantas mobil tersebut pergi dari hadapan mereka.

Zahra menatap Amira horor,karena melihat kelakuan sahabatnya yang seperti wanita malam itu.

"Sejak kapan lo jadi cabe?"

"Hah?Maksud lo?" Amira masih belum mencerna kata-kata Zahra hingga pada akhirnya ia mengerti dengan ucapan sahabatnya.

"Apa!lo pikir gue wanita apaan hah!" balas Amira tak terima dengan ucapa Zahara barusan.

“Lah tadi lo ngapain?

“G-gue kan reflek kalau liat yg bening-bening,ya kali cuma gitu doang dibilang cabe.Wajar dong gue gitu Ra,lo tau gak cowok yang duduk disamping gua ganteng banget dah sumpah"
ujar Amira dengan wajah yang berbinar-binar.

"Gak tertarik" balas Zahra lalu pergi.

"Y-yah kok gue ditinggal sih,tungguin gue Ra." ucap Amira sambil berlari mengejar Zahra.

***

Tit...tit...

Suara klakson mobil terdengar nyaring saat sebuah mobil mewah berada didepan gerbang yang menjulang tinggi,tak lama setelah itu gerbang tersebut perlahan terbuka dan mobil tersebut melaju memasuki area parkir yang sudah disediakan.Seperti biasa para pengawal membukakan pintu mobil tersebut dan munculah dua oaring pria tampan dengan wajah angkuhnya.

Azahra Bad Young Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang