#2 (Revisi)

6.5K 343 0
                                    

BRAAKKK

Baru saja tadi zahra memperingatkan pria itu untuk berhati-hati supaya tidak terjadi hal yg tidak diinginkan,namun hal seperti itu sudah terjadi.

Zahra memberhentikan motornya lalu menoleh dan berbalik untuk membantu pria tersebut yg tertindih motornya sendiri.

"Kalau baru sembuh cedera mending lo jangan banyak tingkah dan diem aja di rumah."

Sontak pria itu langsung mentap Zahra heran,'kok dia bisa tahu' ucap pria itu dalam hati.

"Gue tau dari cara lo bawa motor, kaku banget." ucap Zahra seolah tahu isi pikiran pria tersebut.

"So tau lo" ucap pria itu cuek.

Lalu tak lama Rendi dan yg lainnya menghampiri zahra dan pria tersebut.

"Ra kenapa kalian malah berhenti di sini, bukannya lagi balapan?" ujar Rendi

"Nohh,di jatoh di tikungan." balas Zahra menunjuk pria tersebut dengan dagunya.

"Terus lo ngapain berhenti?" tanya Rendi.

"Coba lu pikir,masa gue harus lanjutin balapan sedangkan lawan gue kena musibah dan gak gue tolongin?"

"Ya tapi kan ini lagi balapan Ra,lagipula belum tentu juga dia nolongin elu kalau yg jatuh itu elu."

"Walaupun gue yg jatoh tadi tapi dia gak nolongin itu hak dia Ren,tapi prinsip gue kalau ada seseorang kena musibah dan selagi masih gue bisa bantu,ya gue bantu karena sesama muslim harus saling membantu" ucap Zahra panjang lebar.Dan ternyata diam-diam pria tersebut sedang menatap Zahra dari samping.

"Woy kenapa lu liat-liat zahra,mau gue colok tuh mata hah." ucap Rendi kesal sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya seakan-akan ingin mencolok mata pria itu.

Mendengar ucapan Rendi pria tersebut langsung tersadar dan mengalihkan perhatiannya.

"Ehhh udah Ren udah." lerai Zahra

"Lagian si tatapannya itu tuh,tatapan kayak mau nerkam mangsanya aja,gedeg gue liatnya pengen gue colok." ujar Rendi.

"Lo siapanya Zahra?pacarnya?" tanya pria itu kesal karena sedari tadi Rendi terus menatapnya dengan tatapan tak suka.Sedangkan orang yg ditatapnya juga biasa-biasa saja.

"G-gue..." Rendi tak bisa berkata apa-apa saat pria itu menanyakan statusnya dengan Zahra.

"Udah,stop kalau lo berdua mau adu mulut,pergi sana ke RSJ"

"Lo pikir gue gila apa!" ucap Rendi dan pria itu bersamaan.

"Cie barengan,itu tandanya kalian-" belum selesai Zahra melanjutkan ucapannya,tiba-tiba teman pria tersebut datang.

"Rio,lu gak papakan?" tanya salah satu dari mereka.

"Gue gak papa." balas pria yg dipanggil Rio itu.

"Jadi nama lo Rio" ujar Rendi.

"Btw makasih lo udah nolongin gue." ucap Rio,tanpa berniat membalas ucapan Rendi

"Heh,el-"

"Iya sama-sama udah tugas gue harus tolong menolong." potong Zahra saat Rendi hendak berbicara.

"Jadi balapannya gimana, siapa yg menang?" tanya salah satu temannya Rio

"Ya jelas Zahra yg menang,dan bos lo yg kalah jadi motor bos lu harus jadi milik Zahra." ucap Rendi

"Ya gak bisa gitu dong,ini tuh gak adil." balas salah satu temannya Rio

"Udah-udah ah elah kenapa malah ribut sih,dan lu rendi lu gak bisa mutusin siapa yg menang dan siapa yg kalah." lerai zahra

Azahra Bad Young Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang