Sweety Enemy [1]

564 25 8
                                    


Pukul 11.45

Liam mengedarkan pandangannya ke semua orang yang berada di cafe.Ternyata cukup banyak karyawannya yang sedang lunch disini.Padahal jarak cafe ini dengan kantor lumayan jauh.Tapi biarlah.Yang penting mereka tidak terlambat saat kembali bekerja.

Liam memang suka menyantap makanan di cafe yang terkenal dengan western foodnya ini.Setidaknya itu bisa sedikit mengingatkan dia dengan suasana saat berada di Amerika dulu.Sebenarnya ia merindukan kampung halamannya itu tapi ia sudah menetap di sini.Dan mungkin selamanya tetap disini.

Cafe ini dibagi menjadi 2 bagian.Dalam dan luar.Dan sekarang dia berada di luar cafe yang berhadapan langsung dengan laut.Ia bisa merasakan hembusan angin yang menerpanya.Sangat menyejukkan.

"Uhuk...uhukk"Liam langsung mematikan rokoknya saat Elia yang berada di depannya terbatuk terkena asap rokoknya.

"Maaf saya lupa kalau kamu tidak tahan dengan asap rokok"Liam lalu membuang puntung rokok itu ke tempat sampah.

"Iya tidak apa apa pak.Maaf jika saya sudah mengganggu kesenangan bapak" ucap Elia dengan wajah bersalah.

"Mengapa kamu juga meminta maaf.Sudahlah jangan mempersalahkan ini.Kau mau pesan apa?"Liam memberikan buku menu kepada Elia.Elia tampak bingung karena ini pertama kalinya Liam mengajaknya kesini.

"Tak ada makanan Indonesia?"tanya Elia.

"Kamu tidak suka dengan makanan barat?"Liam memandangnya dengan bingung.Jelas sekali dari wajahnya jika ada darah Eropa yang mengalir di tubuhnya.Tapi anehnya Elia tak mengenal makanan luar.

"Saya sudah menjadi WNI dan saya sudah lama sekali tidak makan makanan seperti ini.Saya juga lupa rasanya seperti apa"Liam manggut manggut.Ia baru mengerti sekarang.Elia membaca buku menu itu lagi.

"Oh coba kamu balik halamannya sekali lagi.Disitu ada menu masakan indonesia ya meskipun hanya sedikit"ucap Liam.Elia membukanya.

"Oh baguslah"ucap Elia senang.

"Saya mau memesan bakso ini saja.Dan orange juice"Elia tersenyum padanya.Liam berani bersumpah senyum Elia sangat manis.Tapi tak lebih manis dari senyum gadis yang bersamanya tadi malam.

"Kenapa aku malah memikirkan gadis itu?"fikir Liam.Ia menggelengkan kepalanya.

"Pak Liam kenapa?"

"Oh tidak apa-apa.Kamu hanya memesan itu?"Elia mengangguk.Liam segera memanggil waitress.

"Ada berita terbaru?"tanya Liam.Elia menyelipkan poni nya yang panjang ke belakang telinga.

"Ada pak.Ternyata setelah saya selidiki perusahaan yang telah mengambil para klien itu adalah Fernandez Corporation yang juga bergerak di bidang yang sama seperti kita"Liam mengambil berkas yang disodorkan Elia lalu membacanya.

"Apa ini perusahaan baru?"tanya Liam sambil membaca segala hal yang tertulis di lembaran itu.

"Sebenarnya cukup lama.Tapi baru 3 tahun ini mereka berkembang cukup pesat.Banyak proyek besar yang sudah mereka handle"jelas Elia.

"Alisha Fernandez.CEO nya wanita?"Liam cukup terkejut saat membaca daftar nama jajaran direksi.

"Iya pak.Saya sering melihatnya di majalah bisnis.Dia wanita yang hebat.Dialah yang membuat perusahaan itu maju"Liam tampak berfikir keras.Ia harus mencari lebih jauh tentang perusahaan itu.Ia harus mengambil para kliennya lagi.
Tak lama waitress menghampiri mereka.

"Ini pak pesanannya"

"Oh iya.."Liam meletakkan berkas itu ke kursi yang kosong di sampingnya.

"Kita makan dulu.Nanti kita akan membicarakan ini lagi"ucap Liam.Ia memesan taco,makanan khas Amerika yang berisi tortila,sayuran dan juga daging.Elia memperhatikannya.

Sweety EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang