"Apa yang harus kulakukan sekarang?"Alisha merogoh tasnya lalu mengambil hape.Ia menelfon Bryan.Namun hape Bryan malah tidak aktif.
Tut...tut...tut..
Hape Alisha tiba-tiba mati.
"Oh aku lupa mencharger hapeku"Alisha memukul pelan kepalanya.Ia lalu melepas kedua high hellsnya dan membawanya.
Alisha mencoba berdiri sekuat tenaga.Ia berpegangan pada dinding.Dengan susah payah Alisha bisa keluar dari toilet.Dan seperti tadi keadaan disekelilingnya sangat sepi.
"Ini hotel atau kuburan?Mengapa tak ada orang di lantai ini"gerutu Alisha.Tangan Alisha terus merayap pada dinding.
"Tolong!! siapapun tolong aku!"teriak Alisha.
"Oh Tuhan rasanya sakit sekali"sesekali dia berhenti dan memijit kakinya.Tapi pijatannya malah membuat kakinya semakin sakit.Alisha bersandar pada pintu.
"Semua ini gara-gara Liam"rutuknya dalam hati.
"Ehhh...."tiba-tiba pintu yang disandarinya terbuka dari dalam.Ia langsung jatuh dengan bunyi yang cukup keras saat punggungnya yang terlebih dahulu menyentuh lantai.
"Auuh punggungku!"pekiknya kesakitan.Ia lalu berusaha untuk bangun dan duduk.
"Hey siapa kau?What are u doing here?!"
Alisha seketika menoleh ke belakang.Itu Raymond Bennedict!!
Raymond menatapnya dengan bingung,dingin,marah,jijik entahlah.Ia mempunyai banyak makna dalam satu ekspresinya.
"Sorry aku tadi sedang bersandar di pintu lalu tiba tiba pintu terbuka dan aku jatuh"ucap Alisha yang saat ini salah tingkah.Bagaimana sekarang ia akan mengajak Raymond bekerja sama jika pertemuan pertama mereka saja seperti ini.
"I know u..banyak wanita yang ingin sekedar melihatku dengan beragam cara.Apa ini cara yang baru?"Alisha tersentak dengan perkataan Raymond.Benar kan?Raymond akan salah faham kepadanya.
"Tidak..ini tidak seperti apa yang kau fikirkan.Kakiku sedang sakit.Jadi aku terus berpegangan pada dinding ataupun pintu. Maafkan aku jika kau fikir aku berbuat tidak sopan padamu.Aku akan pergi"
Alisha memegang erat gagang pintu untuk membantunya berdiri.Sekarang tak hanya kakinya yang sakit tapi juga punggungya.
Dengan tertatih tatih Alisha berjalan keluar dan menuju tangga.
"Ahh bagaimana aku akan turun?"Alisha menatap ke bawah dengan ngeri.Ia lalu melihat lagi ke koridor untuk mencari lift.Sialnya lift tadi dekat dengan toilet yang jarak nya cukup jauh darinya.Ia akan menderita lagi kalau berjalan kesana.
Alisha lalu duduk dan menunggu seseorang akan naik dan menolongnya.5 menit menunggu.Alisha melemparkan sepatunya ke bawah.Siapa tahu ada yang mendengarnya atau terkena sepatunya.
"Ini percuma.Mereka sedang asyik berpesta.Takkan ada yang kembali ke kamarnya masing masing secepat ini"
Alisha menghembuskan nafas panjang"Akan ku coba"
Sambil merintih ia berpegangan pada sisi tangga.Ia mencoba melompat pelan pelan namun tubuhnya tak seimbang dan akhirnya..
"Let me help you"seseorang menahan tubuhnya tepat sebelum ia akan bergulingan ke bawah.Alisha terkejut.
"Mr.Raymond...?"ucapnya.
"Call me Ray"ucapnya yang lagi lagi membuat Alisha terkejut.Sepertinya Raymond tak suka dengan panggilan yang formal.Dan anehnya kenapa Raymond mau membantunya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweety Enemy
RomanceWarning 18+ Liam dan Alisha adalah CEO muda yang sukses.Mereka menjadi rival yang saling terjebak diantara cinta.Dan mereka harus memilih antara perasaan atau pekerjaan. Bagaimana cara mereka menghadapi dan menyelesaikan masalah itu?