Alisha bisa melihat kesedihan di mata Liam yang saat ini memandangnya.Liam membuat dirinya berada pada posisi yang sulit sekarang.Tapi apa dia salah karena ia tak bisa menerima cinta Liam?
Alisha merasakan tangan Liam hendak menyentuh pinggangnya.
"Aku harus segera menemui Ray"Alisha segera mundur sebelum Liam sempat menyentuhnya.
"Aku juga akan pergi"ucap Liam seraya berjalan menjauh dari hadapan Alisha.Alisha memandang punggung Liam sejenak lalu masuk ke dalam ruangan Ray.
"Hay selamat sore Alisha.Duduklah"sapa Ray.Alisha segera duduk dan meletakkan laptopnya di atas meja.
"Selamat sore juga Ray"
"Kau mau minum sesuatu?"Alisha berfikir sejenak
"Ya mungkin segelas teh"Ray lalu menelfon seseorang.
"Bagaimana keadaanmu sekarang?Kau masih shock atau bagaimana?"
"Tidak.Aku baik baik saja"
"Beberapa hari sebelumnya kau juga mengalami kecelakaan karena kau mabuk?"Ray memandangnya.
"Bagaimana kau tahu?"tanya Alisha sedikit panik.
"Aku harus mengenal dengan siapa aku bekerja sama Alisha"Mata Ray beralih ke laptopnya.Sekarang Alisha mengerti.
"Iya saat itu aku memang sedang banyak tekanan"
"Aku bisa memahami.Kau tenang saja.Aku tak akan mempermasalahkan itu"Alisha menjadi lega.
"Untuk seorang wanita kau pebisnis yang hebat Alisha"Ray tersenyum padanya.
"Terima kasih"Alisha ikut tersenyum simpul.
"Baiklah mari kita mulai sekarang"ucap Ray.Dengan senang hati Alisha membuka laptopnya dan memulai presentasinya.Dan Ray memperhatikannya dengan serius dan bertanya beberapa pertanyaan.
"Ini mengejutkan"Ray tiba-tiba menyelanya.
"Maksudnya?"tanya Alisha bingung.
"Kau berencana membangun sebuah resort di tempat yang sama dengan Mr Liam"Alisha terkejut setengah mati.
"Oh ya??Tapi bagaimana bisa?Ini ideku sendiri Ray"
"Aku tahu.Kau jangan tersinggung.Aku suka dengan konsepmu.Tapi aku juga suka dengan konsep Mr Liam.Kalian akan memberikan keuntungan yang besar bagiku.Aku yakin itu.Tapi aku hanya ingin fokus ke satu perusahaan.Aku tak bisa menanam saham pada kalian berdua..jadi.."Ray menahan kalimatnya
"Jadi bagaimana?"tanya Alisha tak sabar.
"Kita pergi ke sana"tunjuk Ray ke laptop Alisha.
"Ke Bali?"
"Iya kau dan Mr Liam akan lebih mudah menjelaskan rancangan kalian disana.Kita bisa melihat tempat itu bersama sama.Dan aku juga akan mudah memilih siapa diantara kalian yang terbaik"
Alisha menegakkan tubuhnya lalu meminum tehnya.Mereka bertiga akan ke Bali?Apa Liam bersedia?Apa nanti Liam bisa menahan kecemburuannya atau malah akan mengobrak abrik rencana kerjasama ini?
"Bagaimana Alisha?"
"Alisha??"Ray menyentuh tangannya dan membuatnya kembali sadar dari lamunannya.
"Oh Baiklah..aku setuju denganmu."ucap Alisha.
"Oke deal..aku juga akan segera menghubungi Mr Liam.Dia pasti juga akan setuju"Ray lalu menjabat tangan Alisha.Alisha pun keluar.
"Semoga semuanya berjalan dengan baik"batin Alisha sambil berjalan ke arah pintu keluar.Dia mampir terlebih dahulu ke swalayan terdekat sebelum ia pulang kerumahnya.Ia memang suka ngemil waktu berkendara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweety Enemy
RomanceWarning 18+ Liam dan Alisha adalah CEO muda yang sukses.Mereka menjadi rival yang saling terjebak diantara cinta.Dan mereka harus memilih antara perasaan atau pekerjaan. Bagaimana cara mereka menghadapi dan menyelesaikan masalah itu?