Sweety Enemy(25)

103 7 4
                                    

Salam readers...

Lama banget yak ampe 2 tahun g di-update lagi..jangan kutuk author please.Author sendiri bahkan ampe lupa ama alurnya 😔
Mohon maaf readers karena berbagai alasan cerita ini ngambang gitu aja.Sebenernya ada niat buat nerusin tapi pas mau ngetik ada aja gangguan 😕 dan sekarang entah masih ada yang baca apa enggak.Author ga berharap banyak karena sadar ini kesalahan author sendiri.

Yang masih pengen baca silahkan dinikmati ya 😊

💜💜💜

"Your mine Alisha"

Alisha tersenyum mendengar ucapan Liam.

"I'm yours Liam"

Tangan Liam perlahan menyusuri wajah Alisha.Alisha memejamkan matanya menikmati sentuhan lembut jari Liam yang mengelusi pipinya.Liam memberikan kecupan demi kecupan di leher jenjang Alisha sampai Alisha merasa geli.

Liam membuka satu persatu kancing kemejanya.

"Ahhhhhh"Alisha langsung menutup matanya.

"Mengapa kau menutup matamu?"tanya Liam heran.

"Aku takut tak bisa mengendalikan diri karena setiap kali melihat kau bertelanjang dada seperti itu membuat jantungku berdetak sangat cepat Liam"ucap Alisha dengan jujurnya.Liam tertawa.

"Oh My God Alisha.Baru kali ini aku melihat gadis sepertimu.Tolong buka matamu"Alisha membuka separuh matanya.Alisha menggigit bibir bawahnya melihat dada Liam yang bidang.

"Kau tampak takut sekali.Bagaimana kau akan berhubungan dengan suamimu nanti?"

"Ehmm..ya..aku.."Belum selesai berbicara Liam tiba-tiba mencium bibirnya.

"Kurasa kita terlalu banyak berbicara"ucap Liam yang tangannya sudah melepas kancing baju Alisha.

"Tunggu Liam tidakkah ini terlalu cepat"ucapan Alisha sontak menghentikan aksi Liam.Ia menatap Alisha lekat lekat.

"Kau benar benar belum siap untuk melakukannya?"Liam bangun dari posisinya yang menindih Alisha.

"Kita belum menikah Liam.Lagipula aku sedang sakit.Kau juga kan?"Alisha ikut bangun lalu merapikan kembali bajunya.

Liam tersenyum lalu mengacak acak rambut Alisha.Alisha merengut.

"Kau wanita yang bisa menjaga kehormatan diri.I love it"

"Kau tidak kecewa kan?"tanya Alisha.

"Tentu saja tidak.Aku akan kecewa jika bukan aku yang menembus benteng pertahananmu itu"goda Liam seraya melirik bagian sensitif Alisha.Pipi Alisha seketika merona.

"Liam lebih baik kita hentikan pembicaraan ini.Aku geli mendengarnya"Alisha merinding membayangkan apa hampir mereka lakukan tadi.Dia merasa memang belum waktunya untuk bercinta dengan Liam.Karena mereka baru beberapa menit yang lalu resmi menjadi sepasang kekasih.

"Baiklah..mungkin lebih baik aku keluar dulu"Liam berdiri lalu mengacingkan kembali kemejanya dan merapikan rambutnya yang agak berantakan.

"Kau mau pulang?"tanya Alisha seraya duduk di tepi kasur.

"Tidak aku akan menunggu Bryan"

"Aku sungguh penasaran dengan apa yang terjadi pada kalian"

"Jangan kau fikirkan itu.Kau juga akan tahu nanti.Lebih baik kau beristirahat saja"

"Seharusnya kau juga beristirahat Liam.Ayo kuantar kau ke kamar tamu sambil menunggu Bryan"Alisha hendak berdiri namun Liam menghentikannya.

"Kau jangan memaksakan dirimu.Aku bisa kesana sendiri.Istirahat saja ya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweety EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang