Sweet Enemy [3]

494 24 5
                                    

"Jangan berteriak.Kenapa kau selalu ingin berteriak?"ucap Liam sambil terus membekap mulut Alisha.Mata Alisha melotot.

"Jangan melihatku seperti itu.Kalau kau bilang aku ada disini masalahmu akan jauh lebih buruk.Aku tidak akan menyakitimu jadi jangan bilang bilang apa-apa.Ok"Liam menatap mata Alisha.

"Emm...em..."Alisha mengangguk.Liam melepasnya.

"Lisha..buka pintunya!"dari luar Bryan terus berteriak.

"Sebentar!"jawab Alisha.Ia menatap Liam dengan sebal.Alisha lalu membuka pintunya namun tak lebar.Agar Bryan tak melihat Liam yang malah tiduran di ranjangnya.

"Ada apa Bry?"tanya Alisha.

"Mengapa kau berteriak?Aku sampai terbangun karena teriakanmu tadi.Kau tau kan kamarmu dan kamarku cukup dekat"omel Bryan.

"Maaf Bry..aku tak bermaksud mengganggu tidurmu.Tapi bukankah kau biasanya memakai headphone walau sedang tidur?Kenapa kau bisa mendengar teriakanku?"tanya Alisha heran

"Telingaku lelah dan ketika aku baru saja bisa tertidur kau malah mengagetkanku dengan suara teriakanmu itu.Memangnya ada siapa di kamarmu.Mengapa kau berteriak get out get out?"Bryan hendak masuk dan melihat.Namun Alisha langsung menghentikannya.

"Tadi ada kecoak Bry.Tapi sekarang sudah tidak ada.Kau tenang saja.Aku tidak akan berteriak lagi"Alisha malah keluar dari kamarnya dan menutup pintunya.Bryan memandangnya dengan bingung.

"Kau sangat aneh.Ah sudahlah..jam berapa kita akan pergi besok?"Alisha menaikkan bahunya.

"Aku tidak tahu.Akan kutanyakan pada Mama"jawab Alisha

"Ingatlah aku tidak mau kau berbuat aneh aneh besok.Jangan sampai kau minum disana dan membuatku malu"Ujar Bryan.Alisha memutar bola matanya.

"Akan kuingat itu"ucap Alisha.

"Baguslah.Kalau kau mau teriak teriak lagi terserah.Aku mau keluar"Bryan lalu pergi dan Alisha dengan cepat masuk ke kamarnya lagi.Alisha menghampiri Liam dan langsung memukulnya dengan bantal.

"Sekarang pulanglah Liam!"Liam menguap lebar.Matanya merah karena tadi ia sempat tertidur.

"Astaga..kau kejam sekali.Baru saja aku bermimpi"rungut Liam.

"Aku tidak peduli itu.Ayo pergilah!"seru Alisha.Ia tak mau menarik tangan Liam karena takut kejadian di ruang tamu tadi akan terulang lagi.

"Biarkan aku tidur sebentar.Kau tahu.. aku sudah mengorbankan waktu berhargaku hanya untuk menemuimu"Liam malah berbaring membelakangi Alisha dengan memeluk guling.

"Liiii..."Alisha langsung menutup mulutnya.Kalau ia berteriak Bryan akan mengomel lagi padanya.Ah tapi kan Bryan sudah pergi.

"Liam kumohon pergilah dari sini"pinta Alisha.Ia tak lagi menggunakan suara yang keras.Lelah juga jika terus emosi.

"Liam..kau serius sudah tidur?"Liam tak menggerakkan tubuhnya

"Liam..."panggil Alisha lagi.Alisha naik ke atas ranjang untuk melihat apakah Liam tidur atau hanya pura pura.Ternyata mata Liam tertutup rapat.

"Oh astaga cepat sekali dia tertidur"Alisha tak habis fikir.Sedetik kemudian ia mendengar dengkuran Liam.

"Astaga..apalagi ini"gerutu Alisha.Ia menutup wajah Liam dengan bantal.

"Tadi kau marah marah padaku tapi sekarang kau malah tidur di kamarku.Kamar seseorang yang kau anggap sebagai rival bisnismu.Apa maumu sebenarnya?"Alisha berbicara sendiri.Ia pun hendak turun dari ranjang.

"Kau benar benar menganggapku sudah tidur?"Alisha kaget mendengar suara Liam.Ia langsung memandang Liam.Liam menarik tangannya.Lagi.Bisa ditebak bahwa Alisha jatuh menimpa Liam

Sweety EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang