3

6.3K 980 39
                                    

Toko bunga milik nenek (Name) memang kecil, tapi itu sudah cukup untuk berjualan bunga, keluarga (Name) dari dulu memang tidak memiliki quirk atau bisa disebut quirkless.

Setiap hari ia bekerja dari bunga, dan bahkan keturunan (Name) sejak dulu sudah mendirikan toko bunga, sehingga (Name) diwarisi toko ini.

Sebenarnya (Name) agak berat hati mewarisi toko ini, tapi apalah daya tidak bisa membantah keluarganya, dan untungnya pelanggan di toko ini lumayan banyak, bahkan pelanggan tetap di sini juga banyak.

Kling

Pintu kembali terbuka, menampakan pemuda dengan surai blonde ash, "Oy (Name)!" Ucap pemuda itu.

Dia adalah salah satu pelanggan tetap dari dulu, Bakugo Katsuki pemuda dengan surai blonde ash sekaligus teman masa kecil (Name).

"Oh, Katsu-kun ada apa? Tumben sekali kau tidak bersama Izu-kun?" Tanya (Name) dengan tersenyum, yang dibalas decihan.

"Hah?! Si sialan itu pergi bersama temannya!" (Name) mengangguk paham dan terkekeh kecil melihat tingkah temannya itu.

"Jadi kau mau apa kesini?"

"Hanya mengunjungimu,"

(Name) tersenyum penuh arti ke Bakugo membuat Bakugo mendelik ke arah (Name), "ITU BUKAN SEPERTI YANG KAU PIKIRKAN GADIS SIALAN!" Teriak Bakugo.

Setelah menenangkan diri sebentar Bakugo duduk di kursi yang disediakan dengan tampang masam akibat kejadian tadi.

Kling

"Selamat datang,"

"Todoroki-san," ucap (Name) saat melihat pemuda dengan surai dwiwarna yang baru saja muncul dari balik pintu itu, Bakugo melebarkan matanya terkejut saat Todoroki masuk ke sini.

"KAU?!" teriakan Bakugo sontak membuat ke empat pasang mata itu menolehnya, Todoroki hanya menatap Bakugo datar sedangkan (Name) hanya bingung.

"Apa kalian sudah mengenal?"

Todoroki mengangguk singkat, "APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI SETENGAH-SETENGAH SIALAN?" Bakugo kembali berteriak, (Name) memandang malas Bakugo ingin rasanya ia melempar Bakugo sekarang tapi, ya itu tidak mungkin juga.

Todoroki menghela napas, "aku hanya membeli bunga disini, dan ini adalah toko langgananku," netra dwiwarna melirik (Name), "tolong yang seperti biasa." (Name) menangguk dan segera menyiapkan bunga yang dibeli Todoroki itu.

Bakugo hanya mendecih pelan dan segera melangkahkan kakinya menuju pintu, "Aku pulang." Setelah itu badan Bakugo sudah termakan oleh pintu.

"Apa kau mengenalnya lama?" Tanya Todoroki menghentikan keheningan di antara mereka.

"Apa maksudmu itu Katsu-kun?" Todoroki mengangguk.

"Dia teman masa kecilku, jadi aku kenal dengannya."

Todoroki hanya mengangguk ah, tapi kenapa di dalam hatinya ia merasakan sakit saat ada seorang laki-laki yang mendekati (Name)? Apa ia cemburu?

Todoroki tepis pernyataan yang baru ia ungkapkan di hatinya, (Name) menyerahkan bunga tersebut ke Todoroki dan ia terima. Ia rogoh sakunya, mengambil uang dan membayarnya.

"Kembaliannya simpan saja," ucap Todoroki sebelum meninggalkan toko tersebut, (Name) tersenyum kecil ia ucapkan terimakasih untuk pemuda tersebut.

Florista | todoroki x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang