Setelah menyantap hidangan piknik di tengah taman hutan sakura, Dylan tertidur dipankuan Dolly. Dengan lembut, Dolly mengusap rambut Dylan. Sebuah senyuman terukir di wajah Dolly. Melihat wajah kekasihnya tertidur pulas di pangkuannya.
"Hacih!"
Entah karena apa Dylan tiba - tiba bersin. Membuat dirinya terbangun dari mimpi indahnya.
"Selamat pagi. Kau baik baik saja?" Tanya Dolly.
"Aku baik - baik saja." Dylan menjawab sambil mengusap - usap hidungnya.
Dylan melihat ke arah jam tangan yang dkenakannya. Jarum jam menunjukkan pukul 4 sore. Ia menatap wajah kekasihnya.
"Masih ada waktu, apa kau mau jalan - jalan sambil menunggu waktu makan malam?" Tanya Dylan.
Dolly mengangguk. Keduanya segera membereskan peralatan piknik mereka dan memasukkannya ke dalam bagasi Mobil. Setelah itu keduanya segera melesat menuju pusat perbelanjaan Kota Daedo.
Mereka berjalan sambil meliat - lihat etalase toko. Mata Dolly terpaku saat ia melihat salah satu manekin di etalase toko. manekin itu menggunakan dress berenda hijau limun sepanjang lutut berlengan pendek dengan sebuah jepit rabut berbentuk pita berwarna putih. Dibagian kaki manekin juga terdapat stoking putih panjang dengan pita diujungnya dipadu dengan sepatu berwarna hijau muda.
"Kau mau? Aku akan membelikannya untukmu." Dylan menawarkan.
"Eh? Tidak usah, Kau sudah berbuat banyak untukku!" Dolly berusah menolak denan span.
"Aku tidak keberatan kok. Selama itu untuk Dolly-ku yang manis."
Keduanya segera memasuki toko tersebut. Dylan meminta salah satu pegawai toko dan menyuruh Dolly untuk mencoba pakaian yang ada di etalase toko. Dolly segera mencoba pakaian tersebut. Setelah beberaa saat, Ia keluar dari kamar pas dengan menggunakan dress tadi.
"Bagaimana menurutmu?" Tanya Dolly.
"M-manis..." Sebuah kata terlontar dari mulut Dylan sambil menyebunyikan wajahnya yang berubah merah.
Dylan segera membayar pakaian tersebut dan menyuruh Dolly untuk tetap berpakaian dengan dress tersebut. Keduanya segera keluar dari toko dan kembali berkeliling.
"Anggap saja itu hadiah dariku. Kau benar - benar terlihat manis dengan dress itu." Puji Dylan pada Dolly.
Dolly tersenyum, kemudian ia merangkul lengan Dylan. Keduanya melanjutkan kegiatan mereka berkeliing pusat perbelanjaan.
"Kau mau makan apa?" Tanya Dylan.
"Aku ikut saja denganmu. Apa saja boleh!" Dolly menjawab dengan suara riang.
Dylan mengajak Dolly untuk makan malam di sebuah restoran Italia. Keduanya mengambil tempat duduk untuk dua orang di dekat jendela. Seorang pelayan mendekati mereka, memberikan menu dan mengambil pesanan mereka.
Dolly memesan sepiring spagheti dan milkshake stroberi kesukaannya. Sementara Dylan memesan Lasagna dan Machiatto. Pelayan tersebut mengulangi pesanan Dylan dan Dolly. Memastikan jika tidak ada yangsalah. Setelah itu pelayan tersebut segera menuju dapur dan memberikan sebuah kertas yang berisikan pesanan mereka.
"Jadi, kapan ujian masuk universtasmu?" Tanya Dylan.
"Sekitar satu minggu lagi." Jawab Dolly.
"Hei, itu sebentar lagi. Apa kencan hari ini tidak menganggu kegiatan belajarmu?" Ucap Dylan karena ia merasa bersalah.
"Tidak, aku sedikit jenuh berada di rumah. Lagipula hari ini hari spesial bukan?"
"Tapi-" Belum selsai Dylan berbicara, Dolly memotong pembicaraannya.
"Tenang saja. Aku akan lulus ujian masuk dan menjadi jurnalis terhebat yang pernah ada di dunia!"
Dylan terdiam, tersenyum tipis mendengar kata - kata yang terlontar dari mulut kekasihnya tersebut.
"Minggu depan ya?" Gumam Dylan.
"Ada apa Dylan?" Dolly memiringkan kepalanya sedikit.
"Bukan apa - apa. Ah! pesanan kita datang."
Tepat saat itu pula, pesanan mereka datang dan menggugah selera makan mereka. Keduanya segera menghabiskan makanan mereka sebelum menjadi dingin.
[Sugar Cherry Blossom : Present]
"Terima Kasih Dylan, kau yakin tidak masuk ke dalam dulu?" Tawar Dolly.
"Sudah tidak usah, Ayah sudah menungguku di rumah. Sampai jumpa besok. Selamat malam." Pamit Dylan.
Dylan memberikan Dolly sebuah ciuman di keningnya sebelum ia pergi.
"Selamat Malam. Terima kasih atas semua hadiah yang kau berikan." Jawab Dolly.
Segera Dylan memasuki mobilnya dan beranjak pulang. Begitu juga dengan Dolly. Ia segera masuk rumah sebelum ia kedinginan.
'sepertinya aku tidak bisa memberitahunya dalam waktu dekat...'
Dylan bergumam dalam hatinya.
*To Be Continue*
YOU ARE READING
Sugar Cherry Blossom
FanficSenyumanmu yang semanis gula. Rambut merah mudamu yang seperting bunga sakura. Suaramu yang merdu. Kau selalu terlihat manis dan sempurna, terlebih dengan gaun putihmu itu. Pairing : Teenage Semo × Teenage Dingyo Teenage Dylan x Teenage Dolly Credit...