5.Mimpi Indah

64 22 23
                                    

Voment sebelum membaca boleh kan ya😅
Happy Reading:*
{••••}

"Kev.. Kevin.. Bangun sayang," kata seseorang yang suaranya sangat tidak asing di telinga Kevin. Dia mengerjapkan matanya dan menyesuaikan cahaya yang masuk. "Fanya? Kok lo disini?" tanya Kevin heran. "Lho, kok kamu pake lo-gue sih?" tanya Fanya sambil cemberut. "Lho, kok cemberut sih? Ya udah deh maaf ya sayang," kata Kevin meminta maaf.

Namun Fanya tetap cemberut dan membelakangi Kevin. Ia tak kehabisan akal. Kevin mengangkat Fanya ala bridal style dan menerbangkannya. Fanya terkejut dan berteriak, "Kevinn!! Turunin!!" seru Fanya. Kevin tidak mau melewatkan kesempatan ini. Dia sengaja semakin tinggi dan Fanya semakin erat memeluk Kevin.

Kesal, Fanya mencubit perut atletis Kevin dengan kuat hingga akhirnya Kevin menurunkan Fanya. "Masih marah? Hm?" tanya Kevin. "Emang aku marah sama kamu?" tanya Fanya kembali sambil tersenyum menahan tawa. Kevin yang geram karena dipermainkan langsung menggelitiki Fanya sampai lelah.

Akhirnya mereka berbaring diatas hamparan rumput hijau ditemani oleh malam, menghadap ke atas langit dan melihat bintang-bintang yang kerlap kerlip dengan indahnya.

"WOY BANGUN!!!" teriak Raja membangunkan Kevin yang sedang tidur. Kevin terbangun dan melihat sekitar nya, ia masih bingung dimana Fanya dan mengapa ia berada di kelas.

"KEVIN ALVINO, KELUAR DARI KELAS SAYA, SEKARANG!" kata guru yang mengajar di kelas Kevin. Kevin menggaruk kepalanya bingung, ia menoleh ke arah Raja meminta penjelasan. "Lo tadi tidur, udah dibangunin si Surya pas habis istirahat gak bangun-bangun juga." Terang Raja.

Kevin berdiri lemas dan keluar kelas. Ia tak percaya bahwa tadi adalah mimpi, mimpi yang sangat indah di siang bolong.

√√√√√

Bel istirahat akhirnya bunyi, Fanya dan teman-temannya pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong. "Mau pesan apa?" tanya Fanya. "Lo yang pesenin? Kalo gitu gue pesen siomay satu jus jeruk satu" sahut Helmi cepat. "Bukan gue, Kaira yang pesenin" jawab Fanya sambil tersenyum lebar. Kaira hanya memutar matanya memaklumi sifat sahabatnya satu ini.

Setelah semua mengatakan pesanan makanan mereka, Kaira pergi ke ibu kantin untuk memesankan makanan. "Eh Fan, gimana hubungan lo sama Kevin?" tanya Sepa tiba-tiba. Fanya yang awalnya bermain handphone langsung menutup handphone nya dan terdiam. "Fan? Lo baik-baik aja kan?" tanya Helmi. "Untuk sekarang gue gak mau bahas dia," jawab Fanya pelan namun masih kedengaran oleh Helmi dan Sepa.

"Nih pesanan kalian," kata Kaira. "Yeayyy makann," sambut Helmi dengan senang. "Kayak gak makan 5 tahun aja lo tong," kata Sepa. "Tong?" ulang Helmi kembali kebingungan. "Ho'oh, gentong," jawab Sepa santai sambil memakan makannya. Helmi cemberut sedangkan Fanya dam Kaira hanya menggeleng kepala.

'Pletak!' "Aww,, sakit woy!" seru Sepa. "Rasain, makanya jangan ngejek orang," jawab Helmi. Ya, Helmi menjitak Sepa karena kesal dikatain gentong. Akhirnya Kaira menengahi mereka dan lanjut makan dengan tenang.

Selesai istirahat mereka kembali ke kelas. Dijalan mereka mengobrol santai sampai masuk ke kelas. Sambil menunggu guru datang, mereka sibuk dengan kegiatan nya sendiri kecuali Fanya.

Dia membaringkan kepalanya di meja dan mulai tertidur. Dia merasa kepalanya sangat pusing. Sebelum terpejam sempurna dia mengatakan pada Kaira-teman sebangkunya untuk membangunkannya jika guru datang. Setelah itu dia lanjut tidur. Di tengah tidurnya, Fanya bermimpi.

"Fan.. Fanya.. Sayang bangun," kata seseorang mengusik tidur nyenyaknya. "Sayang.. Bangun dong," kata orang itu lagi. Fanya seperti mengenal suara itu dan membuka matanya untuk memastikan apakah benar itu suara orang yang dia maksud.

Just See U From AfarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang