#5

479 35 2
                                    

Hari ini Keyla merasa sangat malas untuk melakukan hal apapun. Keyla hanya ingin beristirahat tanpa di ganggu oleh siapapun.

Baru saja Keyla memejamkan mata, Widya-Mamanya Keyla memanggil.

"Keyla sayang.." ucap Widya di balik pintu kamar Keyla.

"Masuk Ma" tanpa basa-basi Widya langsung memasuki kamar putri sematawayangnya tersebut.

"Key kamu capek gak?"

"Emang kenapa Ma?" Keyla berbohong pada Mamanya. Tak mungkin Keyla memperlihatkan kelelahan dirinya di depan sang Mama.

"Mama minta tolong sama kamu buat ke minimarket depan jalan situ ya Key? Tadi Mama abis belanja tapi ada yang kelupaan"

"Oh oke Ma. Mama catet aja apa yang kurang. Keyla mau siap-siap dulu"

"Makasih sayang. Ya sudah Mama keluar dulu ya" Keyla pun hanya membalas dengan senyuman yang penuh kasih sayang.

Selelah apapun kita. Jangan pernah perlihatkan kelelahan diri kita di depan orang tua kita. Karna hal tersebut dapat membuat orang tua merasa khawatir.

--------

Setelah merasa kesegaran pada tubuhnya, Devano berniat untuk membaca kembali materi-materi yang ia dapatkan di sekolah. Walaupun hanya sedikit dikarenakan ia sering bolos, tetapi pengetahuan Devano mampu menguasai semuanya dan tak lupa dengan bantuan beberapa media dan buku yang ia miliki.

Devano merasakan kehilangan sesuatu.

"Ah sialan!"

Devano keluar dari kamarnya dan bersiap-siap untuk ke minimarket depan jalan rumahnya. Dan sebelum dari itu, Gina-Bunda Devano memanggil.

"Mau kemana kamu bang?" tanya Gina sang Bunda.

"Mau keluar" jawab Devano sigkat.

"Hati-hati nak, ini sudah malam." Devano yang mendengar tersebut pun hanya tersenyum sangat tipis. Setelahnya Devano keluar dari rumah dan menuju motor kesayangnnya.

"Gak pernah berubah ya, dinginnya sama seperti Ayah mu." Gina tersenyum mengingat bagaimana sang suami yang mempunyai sifat dingin dan turun sifat ke anaknya.

Devano telah sampai di minimarket dan ia munuju ke tempat peralatan tulis. Ya, Devano kehilangan pulpen dan beberapa alat tulis lainnya.

Devano yang tengah sibuk memilih beberapa alat tulis yang ingin dia beli dan tak lama kemudian..

Brugh!

"Maaf gak sengaja" ucap seorang perempuan yang menabrak Devano.

Devano melirik ke arah perempuan yang telah menabraknya tersebut. Dan perempuan itu juga melihat ke arah Devano.

"Lo?" tanya seorang perempuan tersebut. Yang di tanya pun hanya diam tak menanggapi.

Perempuan tersebut adalah Keyla. Keyla yang diperintahkan Widya membeli beberapa keperluannya dan juga Keyla ingin membeli sekotak pulpen. Yang berakhir bertemu dengan Devano.

Alasan Keyla menabrak Devano ialah karna alas kaki yang di pakai oleh Keyla licin dan barang belanjaan yang sungguh berat akibat banyaknya keperluan sang Mama yang terlupakan olehnya. Dan pada akhirnya Keyla kehilangan keseimbangan dan menabrak Devano.

KUTUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang