bts 05

27 1 0
                                    

"APA?”
Mereka berteriak lantang dengan wajah mengambarkan kekagetan tak terkira. Aku hanya bisa menunduk, menyesali sesuatu yang besar baru saja aku ceritakan pada mereka, rahasia terbesar yang aku dan Taehyung miliki tentang seorang wanita.

Aku menganguk lemah. Dengan wajah tertunduk lesu.

“Astaga.” Namjoon Hyung menahan ucapannya dengan jemari yang menutupi mulutnya.


Jungkook sudah menangis, merasakan penderitaan Taehyung saat itu dan kesakitanku menjadi satu-satunya orang yang tahu masalah Taehyung bahkan nenek Taehyung sendiri tidak mengetahui ini.

“Kita harus menolongnya.” Seru Hoseok Hyung sambil berdiri menengaskan seruannya.
Aku mengeleng.


“Tidak mungkin.”
“Ya Tuhan,” Yoongi hyung terlihat putus asa dan kalau boleh jujur itu adalah wajah putus asa pertama yang aku lihat dari dirinya.
“Ta-Tapi, Tae hyung akan baik-baik saja kan?”




Mendengar pertanyaan Jungkook, membuat aku menunduk dalam gelisah yang kusembunyikan, sebenarnya aku juga sangat takut harus menerima kenyataan masalalu yang terulang kembali, aku bahkan lebih takut sahabatku itu terluka lebih dalam lagi.


“Ya, dia akan baik-baik saja. Kita tahu bahwa Taehyung adalah orang yang kuat.” Ujar Seokjin Hyung sembari menjatuhkan telapaknya pada bahuku, menegaskan bahwa aku tidak perlu berlarut dalam penyesalan.
“Ya!”

“Siapa pun yang nanti akan dihubungi Taehyung, tolong, agar memanggil yang lain karena kita semua butuh kabar dari dia.” Begitulah keputusan final kami.
Kami berlalu dan masuk kedalam kamar masing-masing.

Desember 2012

Untung saja sudah tengah malam, kalau aku ketahuan memasuki apertemen elit dengan keadaan babak-belur begini aku pasti sudah dikirim ke kantor polisi.


Beruntung sekali Jimin memiliki tempat tinggal ini, karena ini adalah impianku juga.






Aku memiliki kunci kamar Jimin karena sejak awal kami selalu bertukar barang-barang, dia juga memiliki kunci lemari pakaianku, aku membawa bagian lain dari Keyboardnya – aku membawa huruf J dan dia juga melepas huruf T, kami seperti saudara kandung ya? Dan hal-hal kecil lainya yang menjadi bumbu pelengkap persahabatan kami.

Moonchild [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang