bts 06

22 1 0
                                    

Malam setelah kejadian dikeroyok

Desember 2012

Untung saja sudah tengah malam, kalau aku ketahuan memasuki apertemen elit dengan keadaan babak-belur begini aku pasti sudah dikirim ke kantor polisi. Beruntung sekali Jimin memiliki tempat tinggal ini, karena ini adalah impianku juga.


Aku memiliki kunci kamar Jimin karena sejak awal kami selalu bertukar barang-barang, dia juga memiliki kunci lemari pakaianku, aku membawa bagian lain dari Keyboardnya – aku membawa huruf J dan dia juga melepas huruf T, kami seperti saudara kandung ya? Dan hal-hal kecil lainya yang menjadi bumbu pelengkap persahabatan kami.

08.00 PM
Jeju Island

“Wah, lihat ini, siapa yang berdiri disana?” suara berat itu mengudara dengan sangat lantang, beberapa pria bertato yang berdiri disamping lelaki itu terlihat menyerigai.

“Ya, sepertinya kalian sudah tahu aku akan datang.

Bagaimana kabarmu kak?” aku mencoba ramah dan melupakan apa yang pernah dia lakukan padaku sebelumnya meskipun itu sangat sulit, karena sakit yang dulu tercetak masih saja terasa.

“Jangan biarkan Zian keluar.” Kakak lelaki Zian bebicara pada beberapa pengawal mereka menggunakan bahasa Mandarin.


Dia akan berfikir bahwa aku mungkin belum mengerti bahasa mereka namun 4 tahun bukanlah waktu yang cepat bagiku untuk belajar bahasa mandarin dan aku tidak mau itu sia-sia belaka.

“Kenapa kau tersenyum?” XiuMin bertanya lagi, berdiri dari duduknya dan berjalan kecil kearahku.

“Jangan berfikir bahwa karena kamu public figure aku jadi segan untuk melukai wajahmu itu. Meskipun kalau boleh jujur, wajahmu ini lebih baik wajah yang dulu.


Aku bisa menyaksikan wajahmu dulu yang kuhabisi dengan tanganku, ah, betapa malangnya kau, Taehyung.” Dia dengan menyerigai berdiri di hadapanku, tapi karena tinggiku yang melebihi dia membuat dia terlihat begitu kecil meski bodynya sangat kekar.


“Ah, kau bertambah tinggi. Siapa sangka kau akan datang kesini, Zian pasti akan senang melihatmu. Tapi, hey, dia sudah menikah dengan Choi Sinwoo, dan mereka sudah memiliki satu putri cantik. Ya, sekedar informasi untukmu.”

XiuMin tertawa sembari berjalan meninggalkanku, ia kembali duduk dibangkunya.


Choi Sinwoo? Ah, anak kepala pengedar Narkoba? Aku tahu nama-nama gelap itu, mereka bahkan lebih terkenal dikalangan seleberitis dibandingkan kalangan pengusaha karena seleberitis membutuhkan obat namun berbeda denganku, aku mengetahui Sinwoo karena dia adalah lelaki yang dijodohkan XiuMin dengan Zian.

“Apa dia melanjutkan usaha ayahnya? Aku dengar-dengar ayahnya meninggal 2 bulan yang lalu. Apa itu bukan karena kamu?”

XiuMin membanting gelas kelantai dan berdiri dengan marah, dia menatapku seakan aku adalah kedelai malang yang siap disantapnya.

“Diam kau! Jangan berani-beraninya di daerah kekuasaanku.”
Aku tertawa.

Jimin-ssi, seadainya kamu di sini, kita akan menertawakan ekspresi bodoh lelaki sok jagoan ini.

“Ini boleh daerah kekuasaanmu, tapi kalau aku mengungah sesuatu di Internet maka kau akan tamat.”
XiuMin terdiam, kemudian tertawa lagi.
“Jangan bodoh, Taehyung.



Kalau kau melakukan itu maka masalalumu akan diketahui semua orang, kau tidak akan memiliki pengemar lagi, tidak akan ada yang ingin mendukung dan melindungimu karena merasa dibodohi.”

Moonchild [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang