Blithe

11.1K 1.1K 87
                                    

Pagi ini Haechan sudah rapih dengan dandanan casual miliknya. Dirinya terus mematut didepan cermin besarnya yang ada di kamar. Sesekali bibirnya menyunggingkan senyum merekah secerah matahari pagi dan jangan lupakan gigi kelincinya yang mengintip lucu.

Dirinya menoleh ke dinding, melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi, dan dengan segera menyelesaikan acara berdandan ria-nya lalu mengambil ponsel juga walletnya. Haechan keluar apartement tak lupa menutup pintu terlebih dahulu dan berjalan ke lobby, menunggu Mark.

Iya, mereka -Haechan dan Mark- akan pergi berkencan, itu sih yang disimpulkan Haechan. Haechan sudah duduk di sofa yang tersedia di lobby, sesekali dia melirik ke depan untuk melihat Mark yang datang menjemputnya.

Tak sampai 15 menit, porsche hitam milik Mark berhenti tepat didepan lobby, membuat Haechan mengembangkan senyum dan bangkit dari duduknya menghampiri Mark.

"Hay~" Sapa Haechan riang di jendela mobil Mark yang telah diturunkan terlebih dahulu oleh si pemilik.

"Hallo princess, masuklah" Mark menggerakan kepalanya memberi isyarat Haechan untuk segera masuk.

"Ya! Aku bukan princess!" Walaupun menggerutu tapi dengan segera Haechan masuk ke mobil, menggunakan seatbelt dan duduk dengan tenang. Jangan lupakan senyumnya yang tak kunjung hilang itu.

Di dalam perjalanan Haechan terus bersenandung kecil mengikuti musik yang diputar dari radio mobil Mark, membuat Mark sesekali melirik Haechan dan ikut tersenyum.

"Kau bahagia sekali ya"

"Tentu, aku sangat bahagia"

"Apa yang membuatmu bahagia?"

"Karena kau mengajakku berkencan" Haechan kembali tersenyum membayangkan apa saja yang akan dia dan Mark lakukan seharian ini.

Dengan otak jahilnya Mark tersenyum miring, menjahili Haechan adalah favoritnya.

"Apa aku mengajakmu berkencan?" Mark memastikan dengan raut serius.

Haechan yang mendengarnya seketika menghentikan khayalan gilanya dan menoleh kearah Mark yang sedang fokus menyetir.

Haechan mengernyit bingung, bukankah Mark mengajaknya berkencan saat di cafe kemarin? Apa pria Kanada ini terkena amnesia mendadak?

"Kau mengajakku kemarin Mark. Apa kau lupa?" Haechan bertanya bingung.

"Kapan? Aku tak bicara begitu"

"Huh? Jangan bercanda" Haechan merengut lucu, bibirnya sudah maju. Ingin saja rasanya Mark mencium bibir yang mengerucut lucu itu.

"Aku tidak bercanda sayang~"

"Kau bercanda, lagipula kau juga menjemputku. Berhenti mengerjaiku"

"Tidak, aku hanya menjemputmu karena kau yang memintaku, ingat bukan pesanmu semalam yang memintaku menjemputmu jam 9"

Haechan menjatuhkan rahangnya, dia ingat itu. Karena semalam dia memang meminta Mark menjemputnya pukul 9.

Haechan menekuk bibirnya kebawah siap menangis. Hidungnya sudah kembang kempis. Haechan tidak bisa diginikan.

"Hiks... Mark kau jahat. Apa yang kau lakukan" Haechan menangis keras di dalam mobil, membuat Mark dengan segera menepikan mobilnya dan mencoba menenangkan beruang kesayangannya.

"Cup... cup... cup... jangan menangis sayang. Berhenti ya. Maaf aku mengerjaimu" Seketika Haechan berhenti menangis. Matanya menyalang marah, bibirnya siap mengeluarkan segala jurus sumpah serapahnya untuk Mark.

You are Mine ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang