1 - WTF

207 8 24
                                    

Terlihat billboard yang menunjukkan tulisan "Welcome To WTF Music Festival"

Huft.

Ini nih. Kalau ngaret datengnya, pasti kayak gini. Antriannya udah penuh banget. Selalu dipadati oleh ratusan maupun ribuan manusia. Makin tambah kesel, kalau orang yang nyerobot.

Setelah setengah jam lebih aku dan rombonganku mengantri, akhirnya kami dapat masuk ke dalam area music festival yang beberapa jam lagi akan dimulai. Area tersebut telah dipenuhi oleh foodtruck, booth minuman ringan maupun minuman keras, dan masih banyak lagi. Kami datang ber-8 yaitu, aku, Mita, Nina, Sarah, Dinar, Aldo, Evan, dan Gino-kakakku. Kita sudah dekat sejak kami kuliah dan kebetulan kami satu fakultas (kecuali Kak Gino tentunya).

If you guys wandering, aku seorang blogger. Tapi, aku seorang blogger yang lebih banyak menulis tentang konser-konser musik seperti sekarang ini. Tapi tidak hanya musik, aku juga menuliskan tentang pengalaman travellingku.

Menjadi blogger merupakan hal yang begitu menyenangkan dan karena memang musik dan travelling adalah passion dan hobiku. Hampir semua bucketlist (yang khusus music festival) sudah dipenuhi. Kecuali Tomorrowland, Ibiza Festival, dan Coachella. Mengapa? Karena aku tidak pernah punya waktu untuk nonton. Karena festival-festival tersebut diselenggarakan ketika summer dan pergantian baru. Yang which is sebagai pemilik coffee shop, itu momen yang lagi hectic. Sebenernya kedai itu tidak sepenuhnya milikku. Itu milik keluargaku dan mereka memintaku untuk mengurus kedai tersebut yang berhubung dekat dengan tempat tinggal di daerah Jakarta Selatan.

"Guys, gue sama Nina mau ke foodtruck yang sana dulu ya. Pada mau nitip apa?" Tanya Dinar sembari menunjukkan foodtruck yang akan dituju dan tentu saja kami bingung ingin memesan apa.

"Samain aja ordernya yang kayak lu" ucapku menengahi dan mereka setuju. Nina dan Dinar pun menjawab 'oke' dan pergi menuju foodtruck tersebut.

"Woy, woy. Inget ga waktu Java Jazz kemaren itu, pas lagi bagiannya Daniel Caesar nyanyi, kan kita semua pada lambai-lambai tangan tuh,trus muka si Aldo kesikut ama stranger disebelahnya" ucap Mita dengan nada semangat dan kami semua langsung tertawa. Kecuali Kak Gino yang waktu itu tidak ikut karena business trip ke Surabaya.

"HAHAHAHAHA ANJIR! ITU NGAKAK PARAH! LANGSUNG KIKUK GITU MEREKA BERDUA" ucap Sarah masih tertawa.

Tiba-tiba handphoneku bergetar dan aku langsung meng-check. Ternyata komen-komen instagramku dan banyak komen yang menyuruhku untuk cepat-cepat membuat ulasan music festival ini.

"BANGSAT KALIAN! Tapi, sumpah itu sakit banget. Hampir gue mau bales tapi pas gue liat, ternyata pelakunya tuh cewek. Trus lumayan gitu muka sama bodynya. Langsung dah gue urungkan niat gue untuk ngebalas dia dan gue malah bales dia dengan senyuman maut gue. Dan itu terbukti senyuman maut karna dia langsung salting dan minta maaf ke gue" tutur Aldo panjang lebar.

"Idih. Senyuman maut apaan? Yang bener itu, senyuman lu itu membawa maut buat yang ngeliatnya karena jijik, Do!" ujar Kak Gino dan sukses membuat kami semua tertawa.

"LUCU! BANGSAT LU KAK!" geram Aldo

"Dek! Omonganmu itu dijaga ya. Sadar coba kamu sedang berhadapan sama siapa!" Ucap Kak Gino mengingatkan dan di balas oleh decihan Aldo. Dan kami semua hanya bisa menggeleng kepala kami karena melihat kelakuan mereka berdua. Dan aku kembali fokus dengan handphoneku untuk merespon 'netijen-netijen'

"Gista! Lu bawa minuman ga?" Tanya Mita tiba-tiba kepadaku yang membuatku tersentak

"Eh iya. Kenapa?" Aku balik tanya

Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang