𝟏𝟏║𝑻𝒉𝒆 𝑾𝒆𝒅𝒅𝒊𝒏𝒈

6.9K 724 27
                                    

𝐀𝐑𝐂𝐀𝐍𝐄 ┊𝑇𝘩𝑒 𝑊𝑒𝑑𝑑𝑖𝑛𝑔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐀𝐑𝐂𝐀𝐍𝐄 ┊𝑇𝘩𝑒 𝑊𝑒𝑑𝑑𝑖𝑛𝑔

━━━━━━━Ⓐ━━━━━━━

Tiga bulan berlalu sejak malam dimana aku bertemu dengan ibu kandung Christian, ada banyak perubahan yang kami alami, lebih tepatnya pada Christian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga bulan berlalu sejak malam dimana aku bertemu dengan ibu kandung Christian, ada banyak perubahan yang kami alami, lebih tepatnya pada Christian. Pria itu semakin dekat dengan keluarganya dan terlihat lebih bahagia dan hangat. Sikapnya yang seperti es itu mencair, menunjukkan sisi terbaik Christian yang membuatku jatuh semakin dalam pada pria itu.

Aku menyukai perubahan pada dirinya itu, menyukai prilaku manisnya kepadaku. Apalagi saat dirinya tengah lelah dan menjadi lebih manja denganku, menunjukkan sisi lain Christian yang hanya Ia tunjukkan kepadaku. Pria itu tidak sungkan untuk memintaku memeluknya atau sekedar menggenggam tangannya, membuatnya terlihat begitu manis dan menggemaskan. Seperti saat ini, Christian tengah tertidur di pundakku dengan begitu pulas, bahkan aku dapat mendengar napasnya yang berat.

Aku dan Christian tengah dalam perjalanan menuju salah satu rumahnya yang berada di Jakarta, kami akan menghadiri pernikahan Jennie dan Kai yang akan dilaksanakan di salah satu hotel di Jakarta. Aku sudah memberitahu Christian perihal apa yang terjadi antara aku, Jennie dan juga Kai, pria itu bahkan tidak marah sama sekali saat aku memintanya untuk menemaniku ke pernikahan Jennie dan Kai.

Audi Suv milik Christian memasuki perkarangan rumah mewah yang terlihat begitu sepi, aku tersenyum mobil miliknya berhenti di depan sebuah tangga yang menjadi jalan menuju pintu utama rumah milik Christian.

"Christian, bangun," ujarku pelan, mengelus pipinya yang mulai ditumbuhi rambut halus. Christian tidak menanggapi panggilanku, pria itu malah memeluk lenganku lebih erat dan mencari posisi yang lebih nyaman. "Kita sudah sampai, Christian. Ayo bangun dan lanjutkan tidurmu di dalam," tanganku melepas pelukannya, membuat pria itu mengerutkan keningnya dan membuka matanya secara perlahan, aku terkekeh melihatnya.

"Ayo." Aku keluar dari mobil, begitupun Christian. Memasuki perkarangan rumah yang didominasi dengan warna putih dan memilih untuk duduk di ruang utama, menyandarkan tubuhku di sofa sambil memejamkan mataku sejenak. Ini sudah pukul setengah dua malam dan artinya aku harus cepat-cepat tidur karena tubuhku rasanya sudah remuk.

ARCANETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang