𝟏𝟑║ 𝑻𝒉𝒆 𝒔𝒆𝒄𝒐𝒏𝒅 𝒄𝒉𝒂𝒏𝒄𝒆 𝒉𝒆 𝒘𝒂𝒏𝒕𝒔

6.3K 662 16
                                    

𝐀𝐑𝐂𝐀𝐍𝐄 ┊𝑇𝘩𝑒 𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑 𝑐𝘩𝑎𝑛𝑐𝑒 𝘩𝑒 𝑤𝑎𝑛𝑡𝑠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐀𝐑𝐂𝐀𝐍𝐄 ┊𝑇𝘩𝑒 𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑 𝑐𝘩𝑎𝑛𝑐𝑒 𝘩𝑒 𝑤𝑎𝑛𝑡𝑠

━━━━━━━Ⓐ━━━━━━━

Pemberitahuan keberangkatan kembali terdengar, aku memejamkan mataku sejenak sebelum bangkit dari kursi tunggu di dekat gate

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemberitahuan keberangkatan kembali terdengar, aku memejamkan mataku sejenak sebelum bangkit dari kursi tunggu di dekat gate. Hari ini, aku memberanikan diriku untuk kembali ke Amerika setelah satu minggu aku bersandar di Jakarta, lari dari semua hal yang menakutiku, mengumpat dari kenyataan yang menyakitiku.

"Ada yang ketinggalan gak?" pertanyaan itu sudah empat kali dilontarkan oleh Jennie sambil mengecek bawaanku, aku menggelengkan kepalaku pelan. "Kalau udah sampai sana langsung kabarin kita di grup, awas aja kalau baru sampai langsung nangis," mendengar perkataan Jennie, aku memukul lengannya pelan sambil mengerucutkan bibir, Jennie tertawa ringan.

"Gak boleh sedih-sedih, soalnya kita gak bisa nyamperin lo kalau lo sedih," Lisa membawa tangannya untuk merangkulku, aku menganggukkan kepalaku lalu tersenyum lebar. "Harga tiket pesawat ke Amerika mahal," bisik Lisa, membuatku terkekeh kecil.

"Siap bos!" responku.

"Kalau si Christian macem-macem lagi sama lo, nanti gue patahin tangannya," Kai menepuk-nepuk kepalaku ringan, aku memberikan dua ibu jariku sambil menyengir lebar.

"Apalagi kalau dia sampai buat lo nangis lagi, pokoknya gue bedah badannya. Gue pindahin letak jantung sama lambungnya," semua tertawa mendengar perkataan Calvin yang masih setia melingkarkan tangannya di pinggang Rosé.

"Ih Rosé hati-hati, ini kalau si Calvin marah, badan lo bisa dibedah," ujar Sehun sambil bergidik ngeri, semuanya kembali tertawa mendengar respon Sehun dengan wajahnya yang mendelik takut.

"Yaelah Cal, lusa juga kita udah ketemu lagi," aku memutar bola mataku, tahu kalau Calvin juga akan kembali ke Amerika dengan penerbangan pagi besok. Calvin terkekeh kecil, mengeratkan rangkulannya di pinggang wanita bersurai pirang di sampingnya.

"Pokoknya baik-baik disana ya, Jisoo. Jangan sedih-sedih, nanti kita nyusul buat liburan bareng sama lo," aku menganggukkan kepalaku lalu berjalan meninggalkan keenam temanku yang kini tengah melambaikan tangan mereka, senyumanku melebar saat aku ikut melambaikan tanganku dan masuk ke dalam barisan security check.

ARCANETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang