𝟏𝟖 ║ 𝑻𝒉𝒆 𝒃𝒆𝒔𝒕 𝒏𝒊𝒈𝒉𝒕

6.8K 591 8
                                    

𝐀𝐑𝐂𝐀𝐍𝐄 ┊𝑇𝘩𝑒 𝐵𝑒𝑠𝑡 𝑁𝑖𝑔𝘩𝑡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐀𝐑𝐂𝐀𝐍𝐄 ┊𝑇𝘩𝑒 𝐵𝑒𝑠𝑡 𝑁𝑖𝑔𝘩𝑡

━━━━━━━Ⓐ━━━━━━━

Air mataku tak kunjung berhenti, mereka terus mengalir saat pendengaranku tak henti-hentinya dihujani oleh kata demi kata yang dilontarkan oleh teman-temanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Air mataku tak kunjung berhenti, mereka terus mengalir saat pendengaranku tak henti-hentinya dihujani oleh kata demi kata yang dilontarkan oleh teman-temanku. Mereka memberi pesan, mengucapkan selamat, menghinaku, menjelaskan bagaimana diriku di mata mereka. Selene, Calvin, Brian, Irene, Kai, Servan, Sehun, Rosé, Lisa sudah melewati giliran mereka secara bergantian.

Kini kedua manikku tertuju pada Jennie, wanita itu menatap mataku begitu dalam dengan senyuman di bibirnya. "Jisoo, lo harus tahu betapa bahagianya gue bisa kenal wanita sekuat dan sebaik lo. Maaf atas apa yang sudah terjadi di masa lampau. Gue kira, kita gak akan bisa temenan lagi karena masalah itu, tapi ternyata lo menerima semuanya sebagai pelajaran dan membawa semua luka menjadi kebahagiaan," senyuman di bibir Jennie masih terlukis, membuatku menghapus air mataku.

"Lo lebih dari sekedar teman gue, lo seperti kakak perempuan yang akhirnya gue temukan. Makasih banyak sudah mau berteman sama gue, makasih banyak sudah terus nguatin gue kalau gue lagi berantem sama suami gue yang nyebelinnya suka berlebihan," aku terkekeh mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan oleh Jennie.

"Christian, jaga baik-baik kakak perempuan gue. Jangan disakitin lagi, jangan dibuat nangis. I trust you, so please give Jisoo a lot of happines, she deserves it all this time," Jennie melempar pandangannya pada Christian yang duduk di sampingku, melingkarkan sebelah tangannya di pinggulku.

"I wish the best for you two. Semoga semuanya dilancarkan sampai hari pernikahan kalian," Jennie tersenyum ke arahku, aku ikut melebarkan senyumku.

"Terima kasih banyak, Jennie," ujarku sambil menatap wanita itu. Jennie menganggukkan kepalanya dan kembali duduk di tempatnya.

Mataku melirik Joy yang sudah berdiri di tempatnya, menatapku dengan tatapannya yang tentu saja menyebalkan. Aku menahan senyumanku, menatap wanita itu dengan tatapan datar.

"Jisoo, kau adalah teman terbodoh yang aku punya namun aku sangat menyayangimu, kau harus tahu hal menjijikan itu," lihat saja, kalimat pembukaan macam apa itu. Aku memutar bola mataku dan membuat Joy terkekeh kecil.

ARCANETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang