Aku rindu kamu,
inilah suara relung hatiku yang paling dalam untuk aku sampaikan kepadamu,.
Setelah sekian lama terasa getaran yang tak ku pahami apa artinya.
Bahkan ku tak tahu kedatangannya,
Dalam lamunan bersama sepi aku bertanya-tanya prihalnya,
Sesekali ku bertanya pada tokek yang bersembunyi di kegelapan prihal maksudnya,
Mungkin hanya getaran yang melahirkan suara belaka.
Sesekali ku bertanya pada cermin yang sembunyi di balik cahaya,
Mungkin hanya getaran lindu belaka,
Sesekali ku bertanya pada kata-kata yang menari di dalam tumpukan kertas prihalnya,
Mungkin aku sakit karna cuaca pancaroba,
Hemmmm....
Mungkin benar kata mereka,
Tapi Tetap saja kegundahan selalu menyapa,
Dan getaran ini selalu setia menemaniku dalam setiap detiknya,
Bahkan Sungguh aku tak lupa,
5 thn silam ada akan hadirnya menghilangkan sepi di dada,
Sesekali ku mengingat-ingat pesan rindu di bulan mei yang kadang aku tak bisa lupa akannya,
Dan yang ku ingat dari pesan rindu kepada seorang bocah yang tak mengerti prihal rasa dan makna,
Bahkan dengan kepolosannya bocah tak tahu apa-apa,
Apalagi prihal cinta,
Pesan rindu menyampaikan Bahwa ada sebuah getaran di saat menatap,
Getaran yang tak mampu terucap,
Tapi hadirnya selalu bersama rasa yang hinggap,
Bahkan sampai sekarang tak pernah lenyap,
Apakah ini yang dinamakan getaran cinta,...?
yang hadirnya membuatku selalu mabuk dan gila,
Bahkan benar-benar mabuk bak jiwa berenang di dalam lautan anggur yang setelahnya meneguk madu surga.