4 Distance

51 8 23
                                    

Jun

" Distance Gives Us a Reason to Love Harder"
-unknown-

Ada hal yang gue benci dari yang namanya jarak. Sesuatu yang bakal sulit untuk gue raih, tapi ada hal yang gue percaya tentang sebuah jarak, sebuah alasan dimana gue bakal lebih berusaha untuk orang yang gue sayangi.

Sekalipun gue gak pernah ngebayangin dalam hidup gue bakal mencintai orang yang sulit gue temui, bukan perkara seperti sinetron yang terhalang kasta dan restu. Tapi sesuatu yang tercipta karena sebuah suratan takdir, sebuah jarak ribuan kilometer antara gue dan dia.

Gadis unik yang gue temui di Jogja, 3 hari yang gue habisin bersama dia yang entah sejak kapan ngerubah status dia dalam hati gue, dari sekedar teman menjadi seseorang yang ingin gue miliki dan lindungi. Tapi karena jarak gue harus bersabar untuk itu semua. Gue berharap gak kayak mba Cinta yang mesti nunggu ratusan purnama buat ketemu mas Rangga.

Komunikasi gue dan Hana berjalan lancar. Kita saling bertukar kabar, sekarang Hana udah masuk SMA dan gue naik kelas 2 SMA. Gue berencana untuk pindah ke Indonesia lagi setelah tamat SMA. Gue hanya butuh 2 tahun lagi untuk bersabar.

Di tahun pertama gue dan Hana masih berkomunikasi, namun menginjak tahun kedua Hana udah mulai jarang ngebales chat atau email gue. Kadang kalo pun ngebales pasti telat gak kayak dulu, gue sempat nanya ke Hana apa gue ngeganggu dia, namun Hana beralasan mulai sibuk dengan sekolah nya dan mesti mengikuti berbagai les.

Gue yang kebetulan juga dalam persiapan ujian akhir memilih untuk fokus ke sekolah. Gue juga udah mulai jarang ngehubungi Hana. Hingga akhirnya gue dan Hana bener-bener lost contact.
Sampai gue pindah ke Indonesia pun Hana gak tau, gue sengaja milih Jakarta buat kuliah.

Gue tinggal di rumah Alm tante gue, dan disana gue baru tau kalo sepupu gue sekolah di tempat yang sama dengan Hana. Sekali lagi gue gak pernah menghubungi Hana, sampai gue nerima sebuah email dari Hana di hari ulang tahun gue.

Hana masih inget gue. Satu hal yang gue syukuri. Tapi sekali lagi gue terlalu pengecut untuk bertemu dengan Hana, padahal gue sering banget anter jemput Minhae sepupu gue.

Gue pernah cerita ama mas Shua alasan gue kuliah di Jakarta, gue cerita kalo gue punya gebetan disini dan itu alasan gue buat pindah kesini.

Gue gak ngerti takdir begitu kejam memperlakukan gue, gue yang di ajak mas Shua buat ikut acara BakSos malah jadi ajang reuni gue dengan Hana. Iya gue ketemu Hana disana, disaat gue sebenarnya belum siap. Dan hal yang paling mengejutkan Hana sudah punya pacar, gue baru menyadari nya kenapa Hana hilang begitu saja.

"Jun?"

Gue menoleh ke sumber suara yang manggil nama gue. Gue kaget demi apa? Yang di depan gue sekarang adalah seorang Hana.

Hana yang selama ini gue rindukan.

"Kenapa beb? Kamu kenal?" kata cowo di samping Hana

"Lo kenal Han?" tanya mas Shua

"Woi jawab kali." tanya mas Shua lagi

"Hai Hana." Sapa gue

"Jun? Ini Jun yang gue kenal? Lo di Jakarta? Sejak kapan? Kok gak hubungi gue? Lo ngilang kemana?"

"Satu-satu kali Han." jawab gue. Ingin rasanya saat itu gue meluk Hana.

"Beb kamu kenal dia?"

JeongHana ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang