Lovely Life - 6

898 127 18
                                    

[Budayakan Vote sebelum baca ya]

***

Happy Reading...

***

Jisoo, Jennie dan Lisa yang diikuti ketiga pemuda itu dengan tergesa memasuki kantor Hasung. Disana, pemilik kantor nampak begitu resah. Namun tak bisa berbuat apa-apa.

"Dimana mereka?." tanya Jisoo.

"Lantai 3." jawab Hasung.

Keenam orang itu segera beranjak, hingga sampailah diruangan yang dimaksudkan. Jisoo membuka ruangan itu tanpa permisi.

Rose dan Daniel berbalik. Keduanya kini tengah duduk berdampingan, bersandar pada kaca dengan kaki yang dijulurkan.

"Kalian kenapa?." tanya Daniel.

Keenam orang itu masih mengatur nafasnya, pasalnya mereka tadi menaiki tangga darurat karena tidak sabar menunggu lift.

"Kalian... Sedang apa?." tanya Lisa dengan nafas tersengal.

Daniel semakin mengerutkan keningnya. "Kalian yang sedang apa? Kami hanya berbicara." ujarnya.

"Tunggu, kenapa kalian bisa bersama?." tanya Rose saat menyadari ketiga sahabatnya bersama tiga sahabat Daniel.

Keenam orang itu berpandangan, tak ada yang berniat menjawab.

"Lebih baik kalian pergi." ujar Daniel.

Seongwoo memicingkan matanya. "Kenapa kami harus pergi?."

"Kau mau melakukan hal aneh?." tuduh Jaehwan. "Jangan macam-macam Kang Daniel"

Daniel menghela nafas malas. "Tidak. Hanya satu macam."

"Ya!!!" seru para gadis. "Tidak ada. Tidak ada satu macam atau macam-macam. Rose ayo pulang." tegas Jisoo.

Rose hendak berdiri, namun tangannya di tahan oleh Daniel. "Sebentar."

Rose menatap Daniel serba salah. "Kita bicara lagi nanti."

Daniel menghela nafas. Kemudian mengangguk, setelah itu ia berdiri lalu membantu gadis itu untuk berdiri pula. "Aku nanti kerumahmu."

Rose mengangguk, ia memberikan senyum tipis pada Daniel kemudian berlalu.

Daniel melepaskan genggaman pada Rose tak rela. Tapi kemudian melepaskannya juga. Meski perasaannya belum sepenuhnya lega. Namun, ia cukup yakin dengan Rose. Kali ini, dia akan luluh. Kali ini tembok pembatas yang dibangun Rose dengan kuat akan runtuh. Ia sangat yakin itu.

***

Jisoo memutarkan badan Rose saat mereka berhasil membawa Rose kembali kerumahnya.

"Kau tak apa? Kau tak terluka kan? Katakan." tanya Jisoo, kali ini ia menghadapkan Rose menghadap kearahnya. Ia merengkuh lengan Rose. Gadis itu meringis.

"Ya!!! Sakit? Kau diapakan dia?!." seru Jennie.

"Kang Daniel." geram Lisa. "Kau diapakan Rose? Katakan! Aku hajar dia nanti."

"Buka bajumu Rose." ujar Jennie. "Aku ingin melihat luka apa lenganmu itu."

Rose tersenyum. "Tak apa. Ini bukan luka karena dia. Tadi aku tak sengaja jatuh dan terbentur meja." jelasnya dengan tenang.

"Rose jangan berbohong." ujar Jisoo. "Jangan melindungi dia." lanjutnya.

Rose masih tersenyum. "Tidak. Aku tidak melindungi dia. Aku tak apa, sungguh."

Jisoo menghela nafas, ia melirik Jennie dan Lisa yang juga menghela nafas. Mereka memang tak bisa memaksa gadis itu untuk berbicara. Sekuat apapun mereka memaksa, Rose bukan orang yang mudah. Mereka pun akhirnya lebih memilih menyerah.

Lovely Life [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang