***
Happy Reading...
***
Rose fokus melihat SNS di ponsel Daniel sembari sesekali menyesap teh yang ia buat di sofa kecil yang berada di ruang keluarga kediaman Daniel, tentu saja setelah menyelesaikan pekerjaannya. Kondisi Daniel yang belum memungkinkan ke kantor menjadikan ia harus menjadwal ulang seluruh pertemuan yang tidak bisa di wakilkan kepada orang lain.
Saat tengah asik dengan ponsel itu, tiba-tiba sebuah tangan melingkar di leher Rose, membuat ia tersenyum kecil. Ia sangat tau orang yang memeluknya ini. Aroma tubuhnya menguar bahkan dari beberapa detik yang lalu.
"Kau curiga aku berselingkuh hm? Sampai mengecek ponsel dan SNS ku?." ujar Daniel dengan tangan yang masih memeluk leher Rose.
Rose tersenyum tipis. "Anda terlalu percaya diri Daepyonim."
Daniel merengut mendengar ucapan formal Rose. Ia melepaskan pelukannya kemudian menatap kesal pada gadis dihadapannya ini.
"Daepyonim?." Daniel mencebik.
Dalam hati Rose tertawa geli melihat ekspresi Daniel. "Ada yang salah?." tanya Rose sedikit menggoda pemuda itu. Ia senang melihat wajah cemberut itu. Baginya sangat menggemaskan.
Daniel memutar bola matanya, "Tidak ada bawahan yang mengecek ponsel pribadi atasannya." sindir Daniel, ia menjawab sambil beranjak menuju dapur. Sejak awal ia memang berniat ke dapur tapi berbelok ketempat ini saat melihat Rose duduk sendirian. Tapi sepertinya keputusan ia berbelok adalah hal yang salah. Bukannya disambut dengan manis. Ia hanya merasa jengkel pada gadis itu.
Rose terkekeh pelan mendengarnya. Ia berjalan mengikuti Daniel yang kini tengah menuangkan air kedalam sebuah gelas. Punggung lebar itu terlihat sangat menggoda untuk ia peluk. Rose berdiri dibelakang Daniel kemudian melingkarkan tangannya dipinggang pemuda itu, bahkan Rose menyandarkan kepalanya di punggung lebar itu.
"Apa yang anda lakukan Park Biseo?." tanya Daniel dengan nada yang sangat datar.
"Aku hanya sedang memeluk kekasihku."
"Siapa kekasihmu?."
"Ahh, apa yang aku peluk ini bukan kekasihku? Hmm... Sepertinya bukan." desis Rose diujung kalimatnya ia kemudian melepaskan pelukan tersebut dari tubuh Daniel.
Daniel segera berbalik dan menarik tubuh Rose saat gadis itu akan beranjak.
Rose terkekeh pelan.
"Jangan tertawa. Jangan menggodaku. Aku kesal padamu." Daniel memeluk Rose disekitaran bahu sempit itu. Daniel bahkan merasa, jika ia memeluknya terlalu kuat, ia serasa akan menghancurkan tubuh gadis itu.
Rose membalas pelukan Daniel. Ia kembali melingkarkan tangannya dipinggang pemuda itu. "Kau menggemaskan Niel."
"Aku tampan."
Rose terkekeh. "Iya tuan Tampan."
Daniel melepaskan pelukannya. Setelah itu ia merangkul tubuh Rose membawanya keruangan tempat gadis itu duduk sebelumnya.
Rose dan Daniel duduk berdampingan. Bahkan Daniel seolah tak ingin melepaskan tubuh Rose. Ia terus memeluknya dari samping dengan kepala yang bersandar dibahu gadis itu.
"Bagaimana kondisimu?." tanya Rose.
"Baik. Aku pikir aku sudah sembuh." jawab Daniel. "Tadi kenapa senyum-senyum sendiri?." tanyanya.
Rose meraih ponsel Daniel kembali kemudian membuka SNS milik Daniel. "Story Jaehwan Oppa." ucapnya seraya terkekeh.
"Mereka 100% kasmaran Niel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Life [Complete]
Fanfiction[Status Lengkap: untuk itu saya berharap kalian sudi memberikan vote disetiap part sebagai bentuk menghargai jerih payah saya dalam menulis] *** Hanya sepenggal kehidupan cinta seorang pemuda bernama Daniel dan seorang gadis bernama Rose. *** Title...