Kalian tau rasanya mencintai bintang?
'diatas sana,bintangku sedang bersinar' begitulah jawabanku ketika cinta ini di anggap keliru
Yoon jeonghan, itu lah namanya, salah satu murid yang berpengaruh dari ratusan murid berpengaruh di sekolahku, bagiku HE IS EVERYTHING!, Menjadi posisi vocal juga leader di grub band kebanggaan sekolahku.
Pendiam, cuek abis, udah banyak korban kecuekannya baik dari kalangan adik-adik kelas juga seangkatanku,, dan aku, takut jika aku yang menjadi korban selanjutnya jika terang-terangan ku perlihatkan kekaguman ini, jadi, diam-diam aku menjadi fanatik nya.Hari ini, para guru tiba-tiba mengadakan rapat, jadi semua murid diperbolehkan pulang pagi,
Tapi aku sedang tak ingin pulang lebih awal, aku berjalan menuju bangku taman, lalu menengadah,
'silau'
Kuraih SLR yang dari tadi kukalungkan dileher ku.
Aku menyadari tak hanya ada aku saja ditaman saat itu, 3 bangku setelah bangkuku, ada seseorang yang sedang memainkan gitar, aku menatapnya lama.
Jantungku berdegup kencang, reflek ku arahkan SLR ku ke sosok itu, ya! Dia Yoon jeonghan ku!
Suara jebretan kameraku membuatnya menoleh padaku, sadar bahwa aku telha mengambil foto tanpa permisi
" Hei! Kamu, kesini" seraya melambai
" Ne..eee" kataku gugup bercampur malu
'duuhhh' gerutuku pelan
" Berikan kameramu" katanya setelah aku sampai
"Ne?"
"Lihhhaaat"
Kuserahkan SLR ku ragu-ragu, takut di banting, terlihat tangannya mengotak-atik kameraku, aku kian takut
" Banyak juga ya .. fotoku disini" katanya seraya tersenyum meledek
'mampuuusss' batinku
Aku salah memasukkan memori card,
Tiba-tiba kak jeonghan menarik tanganku, sampai aku terduduk di sebelahnya
" Duduk dulu lah,kamu berdiri kayak ngehadap kepala sekolah aja " canda kak jeonghan
"Hehe"
"Eemmb, ajarin aku motret dong, boleh kan?"
"Ne?"
" Yang bisa buat foto-foto profesional gituu"
" Aku nggak handal kak"
"Kata siapa? Itu, buktinya foto-foto aku bagus-bagus semua"
" Itu karna kakaknya aja yang ganteng" serentak ku tutup mulutku
" Waah..aku ganteng ya?"
" Ya..ya terserah kakak aja"
"Coba deh foto aku"
Ku arahkan kamera ku kearah kak jeonghan, dia tersenyum, disusul jarinya membentuk simbol hati, debaran jantung itu, seakan-akan bisa didengar siapapun yang ada didekatku
"Lah, kamu kok ngelamun?..udah kan?"
" Oh eh..udah kok"
" Emmbb, kamu mau dengerin lagu apa buat upah fotonya?"
"Waahh..bener nih?"
"Iya.."
"Pinwheel nya svt"Malamnya
" Rumah kamu mana?" Tanya kak jeonghan
" Oh, searah juga sama kakak"
"Oh ya?"
Aku mengangguk
"Ayo sekalian sama aku"
" Nggak usah kok, kakak duluan aja"
" Ini udah malem lho, kamu mau kemana lagi?"
" Nggak kemana-mana juga sih," kataku
"Ya udah lah ayok..." Tanpa ragu tangan kak jeonghan meraih tanganku, diperjalanan pun tak dilepaskannya walau sedetik sajaSetelah turun dari bus
" Tangan kakak dingin" kataku seraya mengangkat tangannya, dia hanya tersenyum.
Dimasukkannya tangannya dan tanganku kedalam saku mantelnya.
Aku tersenyum, lalu mengarahkan kameraku pada tangan kami yang bergandengan
" Kamu fanatik juga ya?" Ledek kak jeonghan
Aku hanya tersenyumDidalam rumahku
"Orang tua kamu?" Tanya kak jeonghan
" Aku tinggal sendiri"
"Ooh" kata kak jeonghan meminum kopi yang tadi dibelinya di perjalanan pulang.
"Itu kamar kamu?" Sambil melihat pintu kamar ku yang terbuka
"Ii..iya"
' aduuuhhh, ketahuan, kalo aku fansfanatiknya' gerutuku dalam hati
Perlahan-lahan kak jeonghan menuju kamar ku
" Daebak" kata kak jeonghan takjub
Aku berdiri mematung
" Sampai segitunya.." kata-kata nya terpotong, kak jeonghan melihat kamarku yang penuh dengan fotonya
Mp3 player pun berbunyi lagu-lagu nya, semuanya tentang dirinya
Tiba-tiba kak jeonghan memelukku,
"Kenapa?" Tanyaku
" Gomawo"
Aku tersenyum
" Terimakasih telah menganggap ku tak hanya sebagai bintang, tapi juga manusia"
Aku tersenyum1 tahun lalu
'braak'
'suara apa itu?' batinku
Aku berada di dekat ruang musik
" Kamu itu nggak sempurna!" Suara seorang perempuan
Buru-buru aku mengintip dari pintu yang sedikit terbuka, disana kak jeonghan terhimpit antara kursi piano dan perempuan yang tak kukenal
" Kemana perginya kesempurnaan mu ?" Kata perempuan itu terdengar marah
Kak jeonghan hanya memandanginya datar
Perempuan itu mengangkat tangan nya, siap menampar kak jeonghan, cepat-cepat aku lari dan berniat menangkis tamparan itu, tapi meleset, aku tertampar
" Aw" erangku
" Siapa kamu?" Bentak perempuan itu
" Kamu yang siapa? Seenaknya nyakitin orang !" Kataku tak kalah keras
"Ini bukan urusanmu!"
" Caramu mencintai seseorang salah, jangan lupa bahwa kak jeonghan juga manusia biasa, kamu nggak berhak nampar dia" bentakku
Perempuan itu menghentakkan kakinya lalu keluar dari ruang musik dengan kesal.
Aku berbalik menatap kak jeonghan yang juga menatapku.
" Kakak nggak papa?" Tanyaku
" Harusnya pertanyaan itu buat kamu"
Aku baru sadar bibirku terasa perih, kusentuh sudut bibirku, ternyata berdarah.
Cepat-cepat aku berlari menuju kamar mandi, meninggalkan kak jeonghanSekarang
" Nggak hanya kamu yang mencintai diam-diam"
"Ne?"
Terdengar kak jeonghan menarik nafas dalam-dalam
" Kamu,yang harus terus berada di sampingku, hingga mengambil diriku"
Aku terdiam takjub
Kak jeonghan mengecup dahiku,
Lalu aku memeluk nya, hangat dan harum itu, yang selama ini aku impikan, sekarang milikku,
Aku tertawa "Ne.." jawabku...
Ya! Dia milikku
😘
KAMU SEDANG MEMBACA
overdose love
FanfictionCerita berbeda disetiap part,tentang kisah cinta yang manis,pedih,berliku-liku😊.tunggu part bias kamu😎