part vernon

18 2 3
                                    


Hari ini, hari ulang tahun pacarku, 18 Februari.
Pagi ini, telah kurencanakan untuk merayakan ulang tahunnya, kutekan tombol 1 untuk memanggil nya.
'tiiitttt,,ttiiiiiitt,,tiiiitttt'
Sudah 25 kali aku mencoba menelpon nya.
Aku hanya tersenyum,                                   " mungkin sibuk" kataku pada  diriku sendiri, aku memahami kesibukannya sebagai entertainment.
Sudah sejak 5 tahun lalu, aku dan Vernon mengawali hubungan ini, sebelum setengah perhatiannya terbagi untuk rutinitas entertainment.
"Bogoshiposo" kukirim pesan suara

DI KAMAR

Ini kamar Vernon, kutatap fotonya
"Bogoshipta, uri Vernon" kataku lalu menangis.
Aku berjalan menuju lemari, sudah kupersiapkan baju untuk hari ini, sweater putih yang diberikan Vernon untukku pada anniversary  kita tahun kemarin.

DI TAMAN

Sudah 2 jam aku menunggu di bangku taman, lilin yang tertancap diatas kue tart sudah leleh, habis.
Langit kian mendung,
"'Duuhhh...kok mau hujan siihh.. nggak bawa payung lagi " gerutuku, sejurus kemudian hujan datang dengan lebatnya.
Aku berlari menuju pohon rindang
'kling' suara pesan masuk
"Apartemen heaven, no.31" isi pesan itu.
Aku semakin bingung ketika menyadari yang mengirim pesan itu Vernon.
Aku berlari dengan kue tart ditanganku.

APARTEMEN HEAVEN NO.31

Aku basah kuyup, ku cek lagi pesan tadi,
"Benar" kataku lalu memutar kenop pintu yang tak terkunci.
Sebenarnya ada keraguan merayap dalam rasa penasaran ku,.
Ketika pintu telah terbuka seluruhnya, kue tart ditanganku jatuh,
"Uri Vernon?" Panggilku tercekat,
Ya! Dia Vernonku, sedang berciuman dengan wanita lain.
Keduanya menoleh padaku, dan Vernon cepat-cepat melepas tangan wanita itu, tapi wanita itu tak mau melepaskan pelukannya.
Aku berlari, dan mendorong wanita itu sampai terjatuh
"Aww" peliknya
Vernon cepat-cepat mendorong ku menjauh, kasar.
'plak' Vernon menampar ku
Kupegangi pipiku kurasakan tetes demi tetes air mata keluar,mataku kabur, namun senyuman licik wanita itu begitu jelas terlihat.
" Mianhae" kata Vernon sambil memegangi pundak ku.
Ku tepis tangannya kasar, ku tatap Vernon tajam, benci. Hatiku hancur, aku tak kuat lagi.
Aku berlari, meninggalkan ruangan itu, berlari, menuruni tangga, aku terpeleset, aku merasakan ada darah yang mengalir dari siku dan lutut ku, aku tetap berlari, perih! Keadaan ini membuat ku merasakan perih melebihi apapun. Aku menyebrangi jalan raya tanpa berhenti karna ku tau, Vernon sedang berusaha mengejar ku
'tiiitttt' suara klakson
"Sayang!" Pekik Vernon
'braakk!' tubuhku terpelanting beberapa meter, tapi aku tetap bangkit dan berlari, badanku penuh darah, namun aku tau ini bukan tempat untuk mengakhiri semuanya.
Ada darah yang mengalir dari sela-sela rambutku, pedih, aku tetap berlari, walau semua pasang mata melihat ke arah ku.
Didepan, jembatan itu, tinggal beberapa meter lagi, pandanganku mulai gelap, aku tersungkur,
"Hhaaaaaaahhhh!" Teriak ku
Aku menangis, berusaha berdiri dan tertatih-tatih mendekati tempat dimana Vernon pernah berniat seperti niat ku saat ini.
Kuangkat kakiku menuju pagar pembatas
"Berhenti!" Teriak Vernon
" Jangan mendekat!" Jerit ku
"Andwee..jebaal"
" Jangan mendekat!"
" Jebaaall"
" Pergi!!" Teriak ku histeris

5 TAHUN LALU

18 Februari, aku sedang berada di perjalanan pulang, ketika kulihat sosok lelaki yang terjatuh dari atas jembatan di depanku, tanpa pikir panjang,
'bluurr' aku melompat menyelamatkan lelaki tadi, kubawa tubuhnya sampai darat, dia sadar
" Apakah ini surga?" Katanya
" Kamu bodoh ya? Hidupmu itu berharga!" Kataku marah
" Hah? Jadi, aku hidup lagi?, Untuk apa kamu menyelamatkan orang tak sedikitpun ingin hidup lagi?"
" Bodoh!"
" Untuk apa?" Bentaknya
" Hidupmu berharga!"
" Hah! Diri yang tak diterima dunia ini? Kau sebut berharga?"
" Setidaknya ada orang yang ingin kamu hidup!"
" Siapa?"
" Aku!"
"Mwo?" Kata lelaki itu bingung
" Katakan padaku, semua masalahmu, tumpahkan semua padaku, setidaknya aku bisa mendengar kan, sampai rasa sakitnya terbagi"
Dia hanya diam
Aku berdiri dan berjalan menjauh
Tiba-tiba aku merasa dipeluk dari belakang
" Gomawo" katanya
Dari sanalah aku mengenal Vernon.

SEKARANG

Tempat itu pun telah banyak berubah kini. tapi, haruskah hati orang-orang yang mempunyai kenangan disana juga berubah?
Aku menutup mata, lalu menjatuhkan tubuhku, sejenak aku merasakan ada tangan yang berusaha menangkap ku, namun terlambat.
'bluurr' aku terjatuh
Aku tak memberontak, aku lemas, luka-luka di tubuhku terasa perih, tapi setidaknya aku mengakhiri semua ditempat yang seharusnya, bersama kenangan yang tak bisa berubah.
'bluurr'
Aku merasakan ada seseorang yang memelukku, pandangan ku kabur, tapi, aku tau, dia Vernon ku.
Nafasku dan nafasnya berhenti saat ini, bersama kenangan yang telah ku pilih untuk diakhiri
                              😘

overdose loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang