Part DK & Seungkwan

8 0 0
                                    

04.05

      "Cikka! Ireona,hari ini kita akan pindah" papa berusaha membangunkanku
      "Aah~ nanti aja, cikka ngantuk" kataku seraya merapatkan selimutku
       "Lee seok min, bangun! Dan bangunkan adikmu!" Kata papa pada kakakku yang tidur di ranjang sebelah ku.
  Ya! Kita berbagi kamar, bukan karna keluarga kita kekurangan kamar, tapi karna kakakku ini mempunyai ketakutan berlebih dengan 'hantu'. Lucu bukan?

Sebenarnya, aku dan kak seok min adalah saudara tiri,papaku dan mamanya kak seok min berpisah ketika kak seok min masih duduk dibangku TK, sedangkan papa dan bundaku berpisah ketika aku berumur 1 tahun, dan sampai sekarang aku tak pernah sekalipun melihat bundaku lagi. Ya! Aku merindukan sosok nya.

Kurasakan kak seok min mendekatiku
       "Cikka, ireona"
       "Ne" jawabku singkat
Kak seok min membaringkan tubuhnya disebelahku, lalu aku memeluknya.
       "Kita akan mendapat ibu baru bukan?" Tanyaku
       "Kurasa iya" jawab kak seok min
       "Aku makin merindukan bundaku" kata ku lemah
       "Aku juga"
Kak seok min mengecup ubun-ubun ku singkat

07.18

Aku berdiri menatap rumahku, tangis mulai menguasai ku, rumah yang penuh kenangan bunda, rumah yang pasti diingat bunda. Harapanku pupus, harapan dimana aku akan bertemu bundaku disini suatu hari nanti. Harapan itu hilang ketika papa mengumumkan akan pindah rumah.

DI MOBIL

Ku sandarkan kepalaku ke jendela mobil, sesekali ku usap air mataku.
Tiba-tiba kurasakan pundakku terasa berat, aku menoleh.
       "Sudahlah" kata kak seok min
Aku hanya terdiam dan menahan sesenggukan. Tangan kak seok min mulai menggenggam tanganku.

RUMAH BARU

Aku memandang rumah megah dihadapan ku.
      "Ayo cikka, bawa tasmu" perintah papa

Aku menoleh acuh
       "Biar aku saja pah, cikka pasti lelah" sahut kak seok min
       "Wah~ ini pasti cikka" tiba-tiba seorang ahjumma mendekati ku
Aku hanya menatapnya datar
       "Dan ini pasti lee seok min" kata ahjumma itu pada kak Seok min
       "Ne eommoni" kak seok min membungkuk tanda hormat
       "Eommoni?" Aku terkejut, kakiku goyah. Aku hampir saja terjatuh jika kak seok min tidak cepat-cepat menangkapku.
       "Iya cikka, dia ibu barumu" kata papa seraya memeluk pinggang ahjumma itu.

RUANG KELUARGA

  Aku hanya diam sejak tadi, dan kak seok min tak sedikitpun melepas genggamannya.

     "Boo seungkwan~ turun nak, sapa kakak dan adik barumu" teriak ahjumma itu kepada seseorang yang bernama boo seungkwan
     "Ne!" Sahut sebuah suara

Aku masih diam dalam lamunanku
      'Papa agak berubah sekarang, apakah aku akan kehilangan semua kali ini?' batinku cemas

Tiba-tiba,

      "Hey! Aku mengajakmu bicara!"
Aku mendongak lemah tanpa kata-kata
      "Dasar nggak sopan!" Bentaknya didepanku
      "Hya! Jaga nada bicaramu!" Bentak kak seok min
      "Hey, sudah, jangan meributkan hal sepele" lerai eommoni

DIKAMAR

         Aku tetap berbagi kamar dengan kak Seok min, Kali ini aku yang memintanya tetap berbagi kamar denganku.
   Aku berdiri menghadap jendela.
terjatuh seperti ini, tak akan mengubah diriku, aku memang gadis yang tak pernah terlihat bahagia.
       "Cikka, poster-poster ini ku letakkan dimana?" Tanya kak seok min yanh sibuk membongkar koper
       "Letakkan disitu, aku sedang tak punya daya untuk memasang mereka" jawabku lemah
       "Dibelakang rumah ada danau, bagaimana kalau kita kesana?" Ajak kak seok min
Aku mengangguk

overdose loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang