Namaku SE HWA, aku terlahir diawal kekaisara taejo, dari keluarga bangsawan, namaku
telah dikenal semua peduduk dipusat kota ini bukan hanya karna aku anak tunggal dari orang terkaya
dipusat kota. Aku dikaruniai tubuh cantik,dengan rambut hitam legam,kulit seputih susu, mataku
indah,seperti bulan purnama. begitulah orang-orang menilai diriku..
Aku sedang duduk ditepi sungai yang dipeluk oleh pohon-pohon sakura yang sedang semi.
Aku tak sepenuhnya menyukai hidup yang diirikan banyak perempuan didunia ini. Aku tak menyukai
tradisi yag diributkan eomma ku dari setahun lalu, umurku baru 16 tahun minggu lalu, dan keluargaku
sudah meriutkan tetag perjodoha ku. Aku muak, aku masih ingin meikmati masa mudaku.
“hai se hwa-ssi”
Dia laki-laki yang rencanakan akan dijodohkan denganku, WEN JUHUI, laki-laki berdarah goreyo-
china itu 5 tahun lebih tua dariku. Dia tampan, berbadan proposional, dan memiliki keahlian
berpedang, berkuda,dan memanah. Dia tergolong laki-laki yang sempurna menurutku tapi aku
menyukainya seagai orabi-ku, aku terlalu muda untuk menikahinya.
“se hwa, mengapa kau melamun?”
“tidak ada apa-apa”
“kau tak bisa berbohong se wha”
“aku tak ingin menikah” kataku ragu
“mengapa begitu?
”aku mencintai orang lain”
“siapa?” nada jun terdengar kecewa
“kwon soon young”
Tanpa berkata apapun jun pergi meniggalkan ku
“oraboni~”panggilku
Terburu-buru aku berlari menyusulnya, aku takut akan ada yang terjadi pada soon young oppa.benar
saja ketika aku sampai diladang soba yang mejadi bascamp soon young oppa, jun oppa sudah berdiri
disana berhadapan dengan soon young oppa yang berkacak pinggang.
“jangan dekati se hwa!”
“se hwa? Dimana dia? Megapa dia mejauhiku?”
“tak usah bertaya tetang se hwa! Jauhi dia jika kau ingni selamat”
“cih! Memagnya siapa dirimu?”
“aku calon suaminya”
“sejak kapan se hwa meyukai laki-laki sepertimu”
Jun maju dan menarik kerah baju soon young oppa, sebelum semuanya terlambat aku maju dan
melerai keduanya
“keumanhaeyo~” teriakku
“jangna ikut campur se hwa”cegah jun oppa
“se hwa jangan menikahi laki-laki seperti dia” sahut soon young
“kalian seperti anak kecil~ berheti!”
Jun oppa masih saja berusaha medesak soon young oppa. aku berlari mengambil sebilah togkat
“berhenti~ atau kalian berdua akan kupukul!”
Dan keduanya berhenti berkelahi. Jun oppa menggadengku mejauh, meninggalkan soon young oppa
yang masih jengkel.
“jangan membuatnya marah seperti itu”
“whae kau calon istriku, sebaiknya engkau tak mendekatinya lagi”
“hei jun oppa! kau belum resmi menjadi suamiku, jagna membatasi apa yang aku mau!”
Aku pergi meninggalkan jun oppa yang diam saja karna kemarahanku ~ Malamya
“hei”
Ada seseorang yang mengetuk jendela kamarku
“dugu?” tanyaku ragu
“buka jendelanya, ini aku”
“oppa?”
“ssttt~ nanti ada yang dengar”
“mengapa kau menyelinap kerumahku?”
Soon young oppa menggenggam kedua tanganku
“ku kira kita yang akan menikah nantiya”
“mianhaeyo oppa”
“tak apa, aku akan berjuang mendapatkanmu kembali”
“sinjja?”
“heung~ tentu saja manisku^^”
“aku tak suka perjodohan bodoh ini”
“nado~”
“maukah kau jalan-jalan oppa?”
“ha? Kamu bisa lompat dari jendela ini?”
“heung~ tentu saja”
“hati-hati”
Aku melompat dari jendela kamarku, soon young oppa menangkapku dari bawah
“hap”
Aku berada dipelukanya,aku merindukanya setelah seminggu menghindarinya
“nogoshipda”
“heung uri se hwa, nado bogoshipo”
Aku melepas pelukanku dan menggandeng tangannya keluar menuju ladang soba yang sedang semi
“yeppota”
“chakaman,gidareyo?”
“mau kemana?”
“sebentar saja”
Soon young oppa berjalan menuju hamparan tumbuhan soba, wajahya disinari cahaya bulan yang
terang benderang malam itu.dia satu-satuya laki-laki yang igi ku nikahi,dia tetap terlihat lebih hebat
dari jun oppa menurutku. Soon young oppa terlahir dikeluarga mentri kelas atas, aboji-ya sangat keras
padaya, itulah yang membuat watak sono young oppa juga keras, eomma-nya keturunan bagsawan
yang malangnya telah meninggal ketika melahirkan soon young oppa, beberapa kali aku lihat soon
young oppa terpekur didepan maknm eomma-nya.terkadag soon young oppa akan jadi sangat rapuh,
sehingga aku ingin selalu disampingnya agar dia tak menangis.
“hei~malah melamun”
“hehe”
“channn~”
Itu seikat bunga soba,sederhana,tapi indah seperti itulah cinta kita
“yepposoo~”
“joa?”
“heung~gomapda oppa^^”
“kau tak akan dimarahi eommamu kabur seperti ini?”
“jika tidak ada yang tau:v”
“dasar~”
Soon young oppa meletakkan kepalanya dipundakku
“oppa~”
“heung?”
“saranghaeyo~”
“nado saranghae nae sarang^^” ~ Aku sedang membuat sabun garam bersama eomma-ku.
“dimana junhui-ssi?”
“mwolla~”
“kau amat tak menyukainya anakku?”
“tidak begitu, aku tak meyukainya karna akupun tak menyukai perjodohan ini”
“kau akan membuat hati ayahmu kecewa anakku”
Aku hanya diam tak menjawab pernyataan eomma
“Se hwa agassi~”
“siapa yang berteriak siang-siang begini” gerutu eommaku
Aku berlari menemui seorang pelayan rumah soon young oppa
“ada apa?”
“keluarga tuan kwon sedang dieksekusi”
“mworaguyo?”
“tuan kwon besar dituduh sudah mejadi dalang pemberontakan kepada raja”
“ha?”
Aku berlari terpogoh-pogoh menuju rumah soon young oppa, air mataku tak bisa kutahan. Aku tak
ingni menikah juga tak ingin soon young oppa mati, tuhan~ jeball. rumah soon young oppa dipenuhi
prajurit kerajana, kulihat tuan kwon yang diikat diatas kursi eksekusi, beliau seperti tertidur, namun
tubuhnya membiru,mulutnya mengeluarkan darah,apakah dia diracuni?.
“soon young oppa”
Kulihat tubuh soon young oppa yang meringkuk menekuri tanah,ceceran darah memulau. kuangkat
tubuh soon young oppa
“oppa.. apa yang terjadi?”
“ukhuk..ukhuk.. para prajurit keparat itu membantai keluarga yang salah~”
“oppa,lukamu”
Tanganku bergetar menyentuh luka tebasan didada soon young oppa, soon young oppa menghentikan
tanganku
“sekarang,mungkin aku tak bisa menikahimu uri se hwa, junhui menang,menikahlah
denganya”
“andwe~sirroyo”
“keumanhaeyo~jagan menangis seperti ini,aku tak bisa pergi degan tenang jika kau begini”
“jebal,jangan pergi oppa~”
Soon young oppa mengusap air mataku
“na khanda~,se hwa-ya,saranghae”
“oppa~sirro,andwe,oppaa~” aku menangis memeluk tubuh soon young oppa yang melemas.
Siang itu,hatiku patah utuk pertama kalinya. ~ Kulihat aboji yang sedang menjamu para pejabat dan tamu-tamu yang datang. Aku sedang duduk
disamping rumah lengkap dengan baju pengantinku, saudara perempuan jun oppa sedang
mengambilkan aku minum didalam rumah.ini sudah sebulan sejak soon young oppa pergi.
“sayang~ apa yang kau fikirkan?”
“ah~anniyo, mengapa kau tak kedalam dan menyapa teman-teman mu dari chinna?”
“aku khawatir melihat istriku kesepia”
“oppa”
“heung? nanti sore jangan lupa memberi suguhan untuk soon young oppa”
“ah~ tentu saja istriku, aku harus berterima kasih kepada hyung-nim”
“tetap pakai pakaian ini”
“baiklah~”
Sore hari
“channn~ nikmati suguhannya hyung-nim”
“oppa, makan yang banyak ya? aku akan bahagia dan sering mengunjungimu”
“hyung-nim gomawoyo~”
Dan kami berdua memberi hormat
10 bulan kemudian
“hyung-nim kami datang lagi”
“oppa, ini aku se hwa, oppa bahagiakan disana? Lihatlah, ada anggota baru dikeluarga”
Aku menunjukkan bayi yang kugendong
“jagoanku laki-laki oppa, dan ku namakan dia WEN SOON YOUNG, nama yang tampan
bukan?”
“oppa~ bogoshipo~”
Tak terasa aku menangis, jun oppa mengaitkan tanganya kepundakku
“hyung-nim semua orang merindukamu, bahkan istriku tak bisa berhenti menangis”
“oppa~istirahatlah yang tenang,saranghae”
Aku dan jun oppa melangkah pergi dari area pemakaman, satu gundukan yang megubur cinta
pertamaku,dan luka menganga yang tak akan sembuh.aku mencintainya, walau akhirnya tak bisa memilikinya dan aku tetap mencintainya sampai akhir hidupku.
❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
overdose love
FanfictionCerita berbeda disetiap part,tentang kisah cinta yang manis,pedih,berliku-liku😊.tunggu part bias kamu😎