Akupun langsung pergi dari sana karna tak mau berdebat sama orang aneh dan langsung memasuki ruang pamanku, tapi nihil pamanku tidak ada disana.
" anda adrian sekar ". ucap seseorang yang tidak asing suara ya, ternyata dia laki-laki yang menyebalkan itu dan tanpa aba-aba dia duduk ditempat pamanku, yang kuketahui pamanku pemilik dan kepala sekolah juga.
" hey!! Berani ya kau duduk disitu" ucapku sambil memukul meja yang ada didepan ya.
" kau bisa memanggilku pak fery, dan saya kepala sekolah ya" ucap ya dengan santai sambil menghambil sebuah dokumen, dan kembali melanjutan ucapanya " untuk hukuman ya, nanti siang kamu mendapatkan ya".
"whatt!!" ucapku terkejut dengan mata melotot karena marah, karena dia berani-berani ya ingin menghukumku dan ini pertama kali sejarah ya hidupku aku dihukum.
" saya akan menghantarkanmu kekelas" seru fery yang langsung bagun dari duduk ya , dan kemudian berjalan meninggalkan ku.
" hey tunggu, aku belum selesai bicara" teriakku namun yang diteriakin tidak menangapi. ani tidak tinggal diam dia langsung mengejar ya dan untung ya tidak ada orang selain mereka, seandainya ada mungkin nereka sudah menjadi bahan totonan gratis.
Langkah kaki ku berhenti di lorong sekolah, karena aku meliahat orang belagu itu disana sambil melipat kedua tanggan ya dan matanya tertuju ke sebuah gudang kosong.
Akupun langsung mengambil kesempatan ini untukku untuk menghakimin ya karena dia masih bersikeras ingin menghukumku.. " kam.. " ucapku terpotong karena mulutku ditutup oleh tanggan ya yang besar itu.
" hussss". mataku langsung terbelalak karena aku melihat segerombolan anak nakal yang sedang berpesta dengan rokok dan miras mereka.
" kamu tunggu disini, jangan kemana-mana ". ucap ya seperti bisikan dan aku hanya bisa menghangukan kepalaku. Aku bisa melihat ya dia sedang menghampiri anak-anak brandalan itu. Mereka semua langsung terkejut dengan pucat karena mereka semua sudah tertangkap basah oleh kepala sekolah mereka.
" kalian semua ikut bapak!! kalau ada yang coba melarikan diri, saya pastikan dia akan di keluarkan dari sekolah ini". ucap pak fery, dan mereka semua hanya tertunduk sambil menghikuti ya.
Langkah pak. Fery berhenti di depan ani. "maaf saya tidak bisa menghantarkanmu, sebaik ya sekarang kamu naik ke lantai dua dan kelasmu ada di sebelah kanan dekat tangga". Aku hanya mendengarkan ya dan langsung menghangukan ya, diapun kembali melangkahkan kaki ya dan menghilang dari hadapanku.
Setelah kepergian ya aku semakin senang karena dia akan sibuk dengan anak brandalan itu dengan begitu maka dipastikan hari ini di ngak akan dihukum oleh orang belagu itu.
-
-
-
" tok,tok,tok...permisi bu "."masuk" seru seorang guru prempuan, sambil celak ciluk kebelakangku.
" kenapa bu??".
"ko kamu sendiri?? kemana pak fery ".
"cieee, cariin / hem..hemm " suara para murid dikelas ini.
"oh!! fery. Maksud saya pak . fery dia sedang menangani anak brandalan dan pak fery meminta ku kesini".
" yasudah, sekarang kamu memperkenalkan dirimu" .seru ya dan aku hanya menghangukan kepalaku.
" perkenalkan namaku adriani sekar panggil saja ani, dan saya pindahan dari jakarta ". ucapku dengan sedikit risi karena mereka semua melihatku dengan intens, begitupun dengan bu. Lusy yang kutahu dari nemtek yang tertera dibaju ya.
" hemm, baiklah ani sekarang kamu duduk bersama rara" ucap ya sambil menunjuk ke arah kanan paling belakang barisan kedua.
Akupun melangkahkan kaki ku dengan gaya model anak zaman now ke arah tempat dudukku." hay..ra, boleh saya duduk disini".
" silahkan". serunya dengan Tersenyum, akupun segera duduk disamping ya dan langsung melepaskan jaket dan kaca mataku.
Mataku langsung terbelalak karena osis yang tadi pagi negur aku sekelas dengan ku dan dia duduk ya di barisan depanku " oh my god".
" ani kamu kenapa??" tanya rara sambil memegang bahuku. "
heee.. Inga".
" ho yaudah, kamu jangan begong entar dapat semburan dari bu lusy". ucap ya dan kubalas hanya angukan.
-
-
-
Bel pun berbunyi pertanda waktu ya istirahat." ani kekantin yu".
"nga deh, kebetulan aku bawa bekal".
"yaudah gua kekantin dulu ya".
"iya". Setelah kepergian rara, aku tersadar hanya tingal aku sendiri dikelas ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adriani
Literatura KobiecaAku tidak tahu seperti apa kisah cintaku dan berharap berakhir bahagia. Seandainya aku bisa melawan takdir aku akan memilih ya, namun apa dayaku melawan takdir allah. Salam rinduku untuk jodohku