👿 25 : Carry you 👿

7.9K 618 86
                                    

Edisi revisi.  Enjoy ya.

🌸❤️🌸❤️🌸❤️🌸
.
.

FLO pasrah, bahkan dia memejamkan mata untuk menyambut kematiannya.  Biarlah nyawanya direnggut oleh kekasihnya, FLO rela.  Setetes airmatanya bergulir jatuh seiring dengan rasa panas yang melintas di samping tubuhnya.

"Aaargh!"  Terdengar suara lolongan kesakitan dari belakang tubuhnya.

FLO tersadar, dia tak merasa kesakitan sama sekali.  Dengan cepat dia membuka mata dan menoleh ke belakang.  Makhluk apa itu?  Bentuknya aneh, seperti bukan manusia.  Dan kini dia sedang terbakar hebat! 
FLO ternganga begitu menyadarinya.  Ternyata Demian bukan ingin membunuhnya tapi makhluk ini.  Dia terkecoh dengan penglihatan yang diketahui sebelumnya.

"FLO kemari!" perintah Demian lugas.

"I-iya, Demi."  FLO gelagapan dan segera berlari menuju kekasih iblisnya.

Demian menarik tubuh FLO agar berlindung di balik punggungnya.  Dari mata Demian kembali keluar sinar api yang segera membakar makhluk itu.  Dia meraung semakin keras.

"A-apa itu Demi?"

"Yamabala, bukannya kau pernah melihatnya?"

Tentu, tapi tidak saat dia terbakar hebat seperti sosis bakar!  FLO memicingkan mata untuk mengamati lebih jelas makhluk di depannya.  Sepertinya iya, makhluk itu yamabala!

"Demi, mengapa kamu membunuhnya?"

"Dia berniat jelek pada kita!" tandas Demi.  Dia bisa membaca pikiran makhluk itu.  Yamabala ingin merebut air mata Phoenix, juga ingin merebut FLO darinya!

Tentu saja Demi tidak berkompromi pada siapapun yang ingin merebut FLO darinya.  Dalam waktu sekejab Yamabala sudah tewas hangus terbakar.  Namun permasalahannya tak berhenti hanya disana.  Dari semak-semak dan pepohonan muncullah beberapa yamabala lainnya.  Mereka mengepung Demi dan FLO dari segala penjuru.

"Jadi kalian juga berniat menyetor nyawa seperti teman kalian?" sarkas Demian.

Mereka tak menjawab, melainkan terus fokus pada niatnya untuk menyerang Demian dan FLO.  Demian mengeluarkan sayapnya, berkat airmata burung Phoenix sayap Demian yang tadinya terbakar kembali utuh.  Dia menggendong FLO lalu mengepakkan sayapnya, mereka melesat terbang ke atas.  Dari atas Demian mulai melancarkan serangannya, matanya mengeluarkan sinar api yang diarahkan pada musuh-musuhnya.  Mereka yang terkena api langsung terbakar hebat, namun beberapa ada yang berhasil menghindar.  Mereka yang berhasil menghindar melancarkan serangan balik pada Demian.  Mereka melemparkan bola-bola hitam kearah Demian.  Untung Demian berhasil berkelit hingga bola itu jatuh menimpa pohon, tanah, dan semak-semak, dan langsung meledak!

Blar!  Blaaar!  Blaaar!

Demian membalas serangan itu dengan strategi khusus.  Dia menembakkan sinar api dari matanya membentuk lingkaran besar yang mengelilingi para yamabala.  Begitu api berkobar langsung membentuk pagar betis api yang mengurung musuhnya, Demian mengeluarkan sinar api yang lebih besar dan ganas menyerang ke dalam lingkaran api itu.

Para yamabala meraung kesakitan menjemput ajalnya karena terpanggang habis lautan api yang diciptakan Demian.

Tiba-tiba api membubung keatas tepat ke hadapan Demian dan membentuk ilusi wajah Yamaraja.  Terdengar suara penuh angkara murka yang berasal dari kejauhan.

"Hei Pangeran Iblis!  Jangan takabur dulu.  Kau tak berpikir telah menang dengan kemampuanmu ini, kan?  Aku akan terus memburumu dan merebut milikmu yang paling berharga!"

Demian tersenyum dingin.  "Berjuanglah dengan keras, Yamaraja!  Karena aku tak akan menyerah padamu!"
"Bagus!  Aku juga tak suka mendapat musuh yang lemah!"

17. Prince of The Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang