02• jealousy jealousy

3.3K 489 21
                                    

Kim Jisoo melirik aneh ke perempuan yang baru genap empat bulan menjadi teman sebangkunya.

"Pesan dari siapa sih? Senyum-senyum aja. Lepas itu bibirnya!"

"Rahasia lah." Bona menyingkirkan ponselnya ketika Jisoo berusaha mengintip. Jisoo tak berusaha lebih, ia memilih duduk, mengeluarkan PSP milik Taeyong dan melihatnya lamat. Tak sadar perempuan itu tersenyum.

"Orang tuh ngeluarin buku. Ini kok PSP, punya lo?"

"Punya Taeyong."

Bona seketika diam, memicingkan matanya dan kemudian berujar,

"Kok di lo?"

"Rahasia lah." Jisoo gantin membalas Bona sambil memeletkan lidahnya. Bona memukul pelan lengan Jisoo hingga keduanya tertawa bersama. Semakin membuat riuh suasana kelas.

Jam istirahat Jisoo dan Bona sepakat menikmati cemilan siang sambil menonton pertandingan basket antar kelas.

"Tumben Taeyong main basket, Jis?" tanya Bona. Mulutnya masih terisi penuh dengan makanan. Jisoo melihat Taeyong yang tengah menghalangi Mingyu untuk mengambil bola basket dari Johnny. Lucu, betapa terlihat imutnya Taeyong di depan sang gapura kabupaten.

Jisoo hanya menggidikkan bahunya. Mulutnya meneriaki nama Eunwoo— ketua kelasnya— meski matanya justru fokus ke arah sahabatnya yang sejak tadi mendominasi permainan.

Permainan sengit. Seluruh siswi menggila. Tiap kali Taeyong mengambil bola, tiap itu juga mereka berteriak heboh.

"Norak banget deh, Taeyong doang." Jisoo berujar dengan volume suara yang keras. Seluruh siswi tersebut jelas tersindir, dan Jisoo hanya melihat balik mereka dengan wajah datar dan mulut yang masih asik mengunyah.

"Ya Taeyong kan ganteng Jis, wajar lah."

"Mana ganteng." Jisoo bersikap sok cuek, tetapi Bona dapat melihat jelas telinga Jisoo semakin memerah.

Fokus mereka teralihkan ketika murid murid di sekitar mereka berteriak panik. Baru saja Taehyung menyenggol bahu Taeyong hingga lelaki tersebut nyaris terjatuh. Bukan hanya sekali, lalu kemudian dua kali, tiga kali, Taehyung terus melakukan upaya-upaya kasar hingga wasit akhirnya menghentikan permainan untuk sementara waktu. Taeyong terlihat emosi, berbeda dengan Taeyong yang nampak lebih tenang. Rekan sepermainannya—Johnny—melemparkan handuk putih ke arah Taeyong dari jarak tak begitu jauh.

Wasit menegur Taeyong. Meskipun hanya permainan biasa, sudah seharusnya mereka bersikap sportif dan mengikuti aturan permainan dengan baik. Taehyung mengangguk malas dan melihat Taeyong jengah.

"Samperin Taeyong gih, Jis." usul Bona, meski kemudian terkejut karena Jisoo justru sudah di lapangan berdiri di hadapan Taeyong. Bona menggeleng. Apapun tentang Taeyong, Jisoo bertindak sangat cepat.

"Senggol balik lah Yong, lemah banget sih lo."

"Ajarin Jis." Yuta nampak greget. Kalau bukan karena Taeyong yang kalem, Yuta pasti sudah bertindak.

"Jis, lo sekelas sama Taehyung kan? Kenapa sih dia? Banyak hutang atau gimana?"

Jisoo menggidikkan bahunya. Ia melirik kilas sosok Taehyung yang semakin melihat tak senang ke arah Taeyong. Bona yang melihat dari kejauhan mulai curiga. Ini bukan masalah Taehyung yang belum terima putus dari Jisoo kan? Sedangkan Jisoo masih setia dengan ketidak pekaannya. Ia malah bercanda dengan Taeyong dan Johnny di pinggir lapangan. Semakin mereka tertawa maka semakin masam lah wajah Taehyung.

"Pulang sekolah mau beli HP?" tanya Taeyong setelah Johnny memilih pergi ke kursi untuk duduk bergabung dengan teman-temannya yang lain.

"Enggak. Kapan-kapan aja sama ayah."

"Pulang bareng nggak?"

"Bareng."

"Tapi gue nggak bisa, ada latihan band."

"Terus ngapain nawarin?!"

Jisoo emosi, sedangkan Taeyong tersenyum simpul sambil melemparkan handuk putih yang sudah penuh dengan keringat Taeyong. Jisoo menggeliat jijik.

"Jis." panggil Taehyung dengan jarak lumayan jauh tetapi cukup terdengar. Jisoo menengok sekilas kemudian mengabaikannya ketika Taehyung memintanya menghampiri.

Taeyong dan lainnya terkejut tatkala Taehyung melemparkan bola basket yang sukses mengenai lengan kiri Jisoo. Jisoo sibuk menahan sakit sedangkan Taehyung merasa bersalah meski pada akhirnya lelaki tersebut memilih berlalu menjauhi kerusuhan yang ia ciptakan sendiri. Taeyong mengambil bola basket, memantulkannya ke aspal lapangan hingga menimbulkan bunyi amat kencang. Semua orang berteriak, dan langkah Taehyung pun terhenti.

"Nggak perlu kasar, lo laki kan?"

•if we stay•

If We Stay- Taesoo✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang