O N E

484 42 3
                                    

Hyunwoo membuka dan mengerjapkan kedua matanya beberapa kali sebelum mendudukkan tubuhnya di tempat tidur. Ia lalu menatap kosong dinding kamarnya, lalu menoleh menatap sisi tempat tidurnya yang kosong. Tangannya terulur dan meraba bagian kosong itu. Tanpa disadari, airmatanya jatuh mengenai selimut yang masih membalut bagian bawah tubuhnya. "Maafkan aku. Kumohon, kembalilah."

***

Hyunwoo berdiri menatap makam dalam diam. Hanya ia yang masih disana, yang lain sudah lebih dulu meninggalkan tempat itu. Cuaca cukup mendung, tetapi Hyunwoo seperti masih betah berada disana. "Aku akan kembali besok," ucapnya seraya menatap makam yang ada di depannya. Dengan langkah yang gontai, ia akhirnya meninggalkan pemakaman.

Hyunwoo mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, pikirannya sedikit kosong saat ini. Penyesalan dan rasa bersalah masih menyelimutinya. Penggunaan kata 'seandainya' terus berputar di kepalanya. Enggan kembali dengan cepat, Hyunwoo memutuskan untuk berhenti dan mampir di minimarket yang dekat dengan rumahnya. Sesaat sebelum ia masuk, Hyunwoo melihat anak kecil berdiri di samping pintu masuk.

Anak itu hanya menatap kosong ke dalam mini market tanpa mempedulikan sekitarnya. Hyunwoo hanya mengedikkan bahu lalu melangkah masuk ke dalam. Ia mengambil beberapa bungkus ramyeon, kaleng bir, dan semua makanan instan yang ada di sana. Saat mengantri di kasir, Hyunwoo menolehkan kepalanya dan melihat si anak kecil masih juga menatap kosong. Entah atas dorongan apa, Hyunwoo pun keluar dari antrian dan mencari sesuatu.

Begitu melangkah keluar, Hyunwoo mencari sesuatu yang tadi ia cari. Begitu mendapatkannya, ia mengeluarkannya dari tas plastik lalu menjulurkan tangannya ke arah anak kecil tadi. Si anak kecil itu menoleh, menatap benda yang ada di tangan Hyunwoo dan pria dewasa itu bergantian dengan tatapan kosong. "Untukmu. Jangan sampai kau kelaparan," ucap Hyunwoo singkat. Si anak kecil mengambil bungkusan dari tangan Hyunwoo lalu membungkukkan badannya dan membuka bungkusan itu.

Hyunwoo pun meninggalkan anak itu tanpa menyadari bahwa si anak kecil tadi mengunyah sambil menatapnya yang sudah memasuki mobil dan menjauh dari mini market.

***

Flashback
Hyunwoo menunggu dalam mobil sementara orang yang ia nantikan sedang membeli beberapa makanan ringan untuk dimakan bersama. Ia menaikkan sebelah alisnya ketika melihat orang yang ia tunggu memberi sebungkus roti pada pengemis yang duduk di pinggir jalan. "Love, kenapa kau memberinya roti?" tanya Hyunwoo saat orang itu masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman. Yang ditanya menatap Hyunwoo dengan tatapan bertanya.

"Memangnya kenapa? Toh itu hanya roti," jawabnya enteng. "Aku tidak suka kau terlalu berbaik hati pada orang asing, Love. Kau tidak tahu apakah ia orang baik atau bukan," ujar Hyunwoo mencubit pelan pipi orang yang duduk disampingnya. Orang itu terkekeh pelan, "Bear, berbuat baik pada orang lain itu wajar. Masalah mereka orang baik atau bukan, itu bukan hak kita untuk menentukan." Hyunwoo menghela nafas pelan. "Tapi Love-,"

"Bear, bisakah kita menghentikan pembahasan ini dan kembali ke rumah? Aku benar-benar merindukanmu. Dua minggu lebih kau jarang dirumah," potong orang yang Hyunwoo panggil 'Love' sambil mengubah posisi duduknya sedikit menghadap Hyunwoo. Hanya kekehan yang keluar dari mulut Hyunwoo. Ia lalu mengecup kening orang itu, "Okay, you win. Aku juga nerindukanmu."

Flashback ends

***

Hyunwoo berlari mengejar tubuh kecil yang mulai menjauh di depannya. "Love, tunggu aku. Kau mau kemana?" panggil Hyunwoo. Tubuh kecil tersebut berhenti lalu berputar menghadap Hyunwoo. Tatapan sedih bercampur rindu dan cinta terlihat saat mata mereka bertemu. "Aku menyayangimu Bear, sangat. Tunggu aku. Aku akan segera kembali padamu," ucapnya sebelum ia kembali memunggungi Hyunwoo, lalu melanjutkan langkahnya. Hyunwoo terus berlari, berusaha untuk menarik tubuh itu. Tetapi sekencang apapun ia berlari, tubuh itu semakin menjauh. Hyunwoo lalu jatuh tersungkur, airmatanya jatuh saat tubuh itu perlahan menghilang.

His Wish ✴✔✴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang