T H R E E

328 32 9
                                    

Dengan kembalinya Kihyun, Hyunwoo berusaha sebisa mungkin untuk tidak pulang terlalu larut. Ia tidak ingin membuat Kihyun-nya kembali bersedih. Sikap Hyunwoo yang seperti ini membuat Kihyun sedikit khawatir karena Hyunwoo berangkat lebih pagi dari biasanya. "Bear, apa kau harus selalu berangkat sepagi ini?" Kihyun akhirnya bertanya. "Hmm, aku tak mau meninggalkanmu terlalu lama. Aku juga tidak ingin membawa pulang pekerjaanku," jawab Hyunwoo yang telah menghabiskan sarapannya.

"Bereskan pakaian kita. Aku mengambil cuti mulai besok hingga akhir minggu ini," lanjut Hyunwoo seraya berjalan menghampiri Kihyun dan memeluknya. "Memangnya kita mau kemana, Bear?" tanya Kihyun yang menautkan kedua alisnya. "Kita akan pergi berlibur besok. Love, kau lupa? Tiga hari lagi kan anniversary kita," kata Hyunwoo, membuat mata Kihyun membulat. Hyunwoo terkekeh melihatnya, "kau tidak perlu masak malam ini. Aku ingin mengajakmu makan diluar. Aku berangkat," ujar Hyunwoo setelah mengecup kening Kihyun.

***

Flashback
Hyunwoo menaikkan sebelah alisnya saat melihat sobekan kertas di atas nakas. Saat ia akan mengambilnya, tangan lain mendahuluinya. Lalu si pemilik tangan berjalan menuju pintu dan keluar dari kamar. Hyunwoo segera menyusulnya dan mendapati orang itu sedang berada di dapur, mencuci piring kotor. "Love, tadi itu apa?" tanyanya seraya menyandarkan tubuhnya pada counter dapur, agar menatap Kihyun. "Apanya yang apa Bear?" Kihyun balik bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari cuciannya.

"Sobekan kertas yang kau ambil." Kihyun menghentikan kegiatannya, lalu menutup matanya sesaat. "Bukan apa-apa, Bear." Kihyun menoleh untuk melihat jam. "Sudah waktunya kau berangkat. Kau bilang kau ada rapat jam sembilan nanti," ujar Kihyun yang mengeringkan tangannya lalu bergegas mengambil tas kerja Hyunwoo lalu menyerahkannya. "Hati-hati di jalan. Apa kau akan pulang terlambat lagi hari ini?" tanya Kihyun sambil merapihkan rambut Hyunwoo. "Sepertinya begitu. Kau tak perlu memasak makan malam untukku, dan tak perlu menungguku." Kihyun hanya mengangguk pelan lalu meletakkan kedua tangannya di belakang.

"Kau kenapa, Love?" tanya Hyunwoo. Kihyun selalu menyembunyikan kedua tangannya dibalik tubuhnya jika menginginkan sesuatu. Kihyun menggeleng dan menggigit bagian bawah bibirnya, "aku tidak ap-," ucapannya terhenti saat melihat tatapan Hyunwoo, lalu menundukkan kepalanya. "Aku hanya ingin dipeluk sebentar olehmu, tapi aku tak mau kau sampai terlambat," ujar Kihyun pelan, kedua kupingnya bersemu merah. Ia sedikit terperanjat saat tubuhnya tiba-tiba dipeluk, dan dengan ragu membalas pelukan Hyunwoo. "Aku mencintaimu, Love. Aku berangkat," ujar Hyunwoo setelah mengecup kening dan bibir Kihyun.

Rapat berjalan lancar meskipun harus diundur dua jam dan berakhir melewati perkiraan. Rekan kerja Hyunwoo datang menghampirinya. "Kukira hari ini kau tidak masuk," ujar rekannya. "Kau gila? Jika aku tidak masuk, rapat akan ditunda, itu akan menambah pekerjaan." Ucapan Hyunwoo membuat rekan kerjanya mengerutkan dahinya.

"Bukankah kau seharusnya merayakan anniversary-mu dengan Kihyun hari ini?" Pertanyaan itu sontak membuat bola mata Hyunwoo membesar, ia benar-benar lupa akan hari jadinya. "Darimana kau tahu?" tanya Hyunwoo balik. "Dua hari yang lalu pacarku bertemu Kihyun dan ia baru saja memenangkan hadiah menginap gratis di hotel. Pacarku bilang, Kihyun berencana untuk menggunakannya untuk merayakan hari jadi kalian. Jadi kupikir, hari ini kau tidak masuk."

Hyunwoo termenung mendengar penjelasan rekan kerjanya. "Kau beruntung mendapatkan Kihyun. Jarang ada yang mau orang tercintanya sibuk dengan pekerjaan di hari jadi mereka," ujar rekan kerjanya seraya menepuk bahu Hyunwoo, lalu meninggalkannya. Hyunwoo meraih ponselnya dan menghubungi Kihyun.

"Bear, ada apa?" Suara Kihyun terdengar setelah dering kedua. "Love, apa ada yang kau sembunyikan dariku?" tanya Hyunwoo seraya berjalan kembali ke ruangannya, tak lupa ia menutup pintu. "Tidak ada, Bear." Hyunwoo menghela nafas mendengar suara pelan Kihyun. Baru akan berbicara, pintu ruangan diketuk dan sekretarisnya masuk. "Rapat berikutnya akan dimulai sepuluh menit lagi, Pak." Hyunwoo menganggukkan kepalanya dan si sekretaris segera keluar. "Love, aku..."

His Wish ✴✔✴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang