PART SEBELHAS

74 10 0
                                    

Kantuk yg tadi melanda seolah hilang diambil pelakor. Ehh maksudnya ditelen bumi. Mereka yg tadinya tiduran, ada yg tengkurep, terlentang, dan ada juga yg kaki nya didinding langsung duduk dengan manisnya.

"Kenapa kalian disini" ucap kakak santri itu dengan lembut. Meski terdengar menyeramkan ditelinga temen temen gue.

"Emhh anu kak. Itu loh" jawab arifa gugup

"Anu apa??"

"Kita tadi mau ti..."

"Kita tadi masih mau bicarain sesuatu kak. Iya sesuatu. Iya kan fa??" Potong adyla cepat. Takut arifa salah bicara.

"Ehh iya iya kak" balas arifa yg masih gugup

"Tentang apa" tanya kak santri itu lagi

Mampus dehh

"Itu kak..
Tentang nilai ujian kami nanti. Kita penasaran. Iya gak temen temen??" jawab gue

"Ehh iya iya beneran kak" jawab faizul

"Emang iya. Perasaan tadi bukan itu deh yg diomongin" balas ivan polos

"Bangkee. Mati aja lo sono van matiii. Ahh elah gue kasih spidol juga tuh mulut biar gak polos polos amat" gerutu faizul dalam hati

Ivan goblok

Anjirr...

Mati dah kita

Dan banyak lagi sumpah serapah temen temen gue yg ditujukan kepada ivan.

"Yee lo kan tadi ketiduran van. Dasar kerbau. Makanya lo tadi gak denger pembicaraan kita" jawab fauzi. Sifatnya yg sedikit cuek terlihat tenang saat berbohong. Ehh

Sebelum ivan bicara lebih lanjut faizul menarik tangannya. Takutnya makin ruet aja, kalau ada tuh kadal Arfika.

"Temenin gue van" ucap faizul supaya ivan keluar.

"Eh. Kemana??"

"Udahh ikut dulu aja nanti juga tahu" balas faizul cepat sambil menarik tangan faizul.

"Hm yaudah kak. Kalau gitu kita kekamar kita aja. Takutnya disini jadi ganggu yg lain" ucap gue. Untung gue pinter dalam urusan kek gini

"Oh iya dek silahkan"

"Assalamualikum"

"Waalaikumsalam wr wb"

Semua temen gue pada dorong dorongan supaya segera keluar dari aula itu.

***

Dikamar cewek!!

"Eh lo tadi bawa apaan ci?" Tanya fachra ke gue

"Ya bawa baju dan perlengkapan lainnya. Gue cuma bawa baju enam. Berat kalau bawa banyak"

"Lo cuma bawa enam ci??. Gue bawa dua belas loh" balas deva

"Buset neng. Lo mau ikut pondok ramadhan atau mau minggat. Buat apaan baju sebanyak itu. Buat serbet??" Ucap adyla

"Enak aja. Baju gue bagus bagus tauk. Abisnya gue bingung. Pantesan lo semua cuma bawa dua tas. Lah gue bawa satu koper satu tas"

"Salah sendiri mau repot kaya gitu" cibir fachra

"Ada yg bawa sisir gak??. Punya gue ketinggalan deh kayaknya" tanya adyla

"Gue bawa" balas deva

"Ehh bedak lo apa merk nya??" Tanya fachra

"Bedak bayi" Adyla menjawab

"Ohh. Lo udah putih gak usah pake bedak. Nanti bisa bisa gak ada bedanya lo sama bu kunti" gerutu gue

"Anjir lo. Kan gue gak make tuh bedak. Gue cuma nanya kalik"

Kelas Gilaa😍💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang