Chapter 3 : EXO L

781 106 47
                                    

Tidak terasa mereka tiba di suatu apartemen yang mewah dan besar. Bangunan itu bertuliskan SMGRAND. Sesampainya disana mereka tidak mengetahui bahwa gedung agensi EXO terletak tidak jauh dari apartemen yang akan mereka tempati selama di Korea.

"Oh iya, kita sewa satu apart dan bagi-bagi aja tidurnya sama siapa." Ucap Krista.

"Wagelaseh, ini yang lo bilang apartemen murah, Kris? Ini malah kebalik anjirr!!" Kata Rachel.

"Lo sih kebanyakan ngebabu." Ejek Alissa lalu disusul tawa dari yang lainnya.

"Gila si ga nyangka gue bakal jadi holkay selama tinggal di Korea." Sahut Alea yang juga kagum dengan apart yang mereka pijaki.

"Gue, Bianca, Ivey dikamar pertama." Ujar Alissa sambil berjalan menuju kamar diikuti Bianca dan Ivey.

"Kalian bisa langsung istirahat. Eh, ga!! Lo pada harus mandi dulu deh demi kesejahteraan badan bersama." Sambung Bianca sebelum meninggalkan ruang tamu.

"Bacot Bi, gue ngantuk." Balas Teressa dengan muka bantalnya. Kebiasaan memang, ia tidak pernah pilih-pilih tempat untuk tidur. Buktinya sekarang, ia sudah nyenyak lagi walau hanya di sofa.

"Ngebo mulu anjing." Cibir Ivey.

"Yaudah lah buruan ke kamar, gue udah ga kuat." Ucap Alea lalu diikuti Krista dan Rachel.

Mereka langsung bergegas untuk membersihkan diri dan menyusun semua barang mereka ke tempat yang telah di sediakan.

***

Keadaan kamar pertama yang ditempati oleh Ivey, Bianca dan Alissa terdapat satu kasur queen size, sofa, dua lemari, serta kaca rias dan meja untuk menaruh benda-benda.

"Gue masih ga percaya kalo akhirnya kita bisa ke Korea dan dapet apart mewah tapi murah gini." Ucap Bianca dengan menatap pemandangan yang disuguhkan oleh unit apartemen di lantai 16 ini.

"Halah nyet, gausah dramatis. Beresin barang-barang lo buruan." Balas Ivey yang disusul kikihan dari Alissa.

"Ini mah ngga seberapa njir, ntar kalo gue udah nikah sama Suho, lo pada pasti pingsan gara-gara liat rumah gue yang ada parkiran helikopternya." Ucap Alissa yang langsung ditimpali oleh Ivey, "Mana mau sat Suho sama modelan kaya lo. Mau ngga, GELI iya."

"Udahlah, lo pada gausah sirik sama gue. Awas kalo gue dinikahin Suho, gue beli mulut lo pake dollar nya Suho mampus." Sewot Alissa dengan muka kesal.

"Heleh ngayal tingkat dewa lo til, udah pada istirahat." Jawab Ivey yang langsung ke kasur, diikuti Bianca yang berbaring di samping Alissa.

Berbeda dengan kamar kedua. Terdapat dua kasur, sofa, dua lemari, serta kaca rias dan meja. Mereka tampak tenang karena sehabis merapikan barang-barang, mereka langsung tertidur pulas.

Alea berjalan ke kasur, "Gue tidur duluan ya, kalo kalian udah selesai langsung istirahat aja, biar itu muka ga jelek-jelek amat."

"Anjing lo." Balas Rachel yang masih sibuk dengan barang-barangnya. "Iya udah Al, nice dream ya." Kata Krista, sedangkan Alea tidak menjawab lagi. Terlalu lelah walau hanya sekedar mengucap 'ya'.

🕰 01.15 KST

Teressa terbangun karna merasakan perutnya meminta untuk diisi, "Astaga gue laper banget, mana belom beli bahan apa-apa buat masak." Lalu ia melihat jam yang sudah lewat tengah malam.

"Apa gue beli makanan disekitar sini aja ya? Masa iya sendiri? Kalo gue di culik om-om gimana? Tapi kalo om-omnya modelan GD gapapa dah. Eh tapi jangan deh, ntar anak-anak jadi rakjel tanpa gue. Fix gue bangunin Krista aja." Setelah melewati kegalauan tentang om-om, Teressa pergi membangunkan Krista yang sedang tertidur pulas.

•CHANCEUX•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang