Chapter 4 : Kotor

364 82 15
                                    

"Hei kkaebsong, rasanya sangat senang sekali bukan? Jika melihat exol bahagia, apalagi ia dengan bangga menyanyikan lagu kita." Ucap pria sang pemilik hati seluruh wanita, siapa lagi kalau bukan Suho.


***

Setelah selesai makan, para gadis tersebut pun membayar makanan lalu langsung keluar dari kedai.

Di dalam perjalanan menuju apartemen, lagi-lagi mereka membicarakan hal yang tidak penting.

"Makasi yaw udah bayarin gue ehehe," Kata Ivey yang berjalan di samping Bianca sembari menepuk pundaknya.

"Belom pikun udah tua lo nyet." Balas Bianca. "Yeu, kebalik kon-" Ucapan Ivey terputus saat Krista membungkam mulutnya.

"Dilanjutin lagi ga itu omongannya?" Tanya Krista yang masih membungkam Ivey. Dengan cepat ia menggeleng sebagai jawaban. Krista selalu begitu --penjaga kebersihan pembicaraan.

"Lain kali bawa duit, Vey. Kesian Bianca lo mintain mulu duitnya," Ucap Alea, dengan kekehan.

"Ey bangsoel, gue baru kali ini lupa bawa duit njir. Yang ga modal mah si Rachel noh, internetan aja minta hotspot sama Krista."

Rachel yang sedari tadi hanya sibuk mengutak - atik hp nya seketika langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sembari tersenyum menyebalkan.

"Muka lo jelek banget njir, gausah cengengesan gitu." Tukas Alissa.

Krista yang menjadi penengah diantara mereka hanya geleng-geleng kepala. Sementara Teressa, matanya sudah jelalatan melihat kekiri dan kekanan mencari oppa-oppa sembari sesekali bersiul saat melihat ada yang berparas tampan.

"Ini napa dah bocah gatel banget," Bianca yang sudah geram langsung meraup muka Teressa. "Saking gatelnya berasa pengen gue bejek-bejek muka lo." Lanjut Bianca sambil mendorong pelan Teressa.

"Ih jangan lah kalo muka gue lo bejek-bejek, ntar muka gue ancur kea adonan bakwan. Kalo gue gacantik lagi kan berabe, ceye gabakal mau sama gue." Jawab Teressa dengan sebal.

"Muka lo kayak gini aja oppa-oppa modelan Sumanto juga kaga sudi deket-deket sat," Celetuk Ivey.

"Heran gue napa pada ribut banget sih? Udah tengah malem gini ntar kuyang keluar baru tau rasa lo pada." kesal Krista lalu melayangkan tanganya ke mulut Ivey, Bianca dan Teressa.

Dengan gerakan bibir perlahan dan tanpa suara, Alissa mengucap, "Mam-pus!" Sambil cekikikan.

"Liat aja ntar pas tidur tete nya gua unyeng-unyeng sampe ga berbentuk," Ucap Teressa dalam hati.

Tidak terasa mereka telah sampai di apartemen, secepat mungkin ke kamar masing-masing untuk tidur. Mereka sudah menyerah pada kantuk.

***

Di tempat lain, ke delapan member EXO baru saja sampai di dorm mereka yang terletak di dekat gedung SM ENT. Mereka berkumpul di ruang tamu untuk membicarakan sesuatu walau mengantuk.

"Lihatlah dorm ini, sangat jauh dari kata bersih."

"Inilah alasanku mengapa kita harus mempunyai beberapa assistan untuk mengurus semuanya." Lanjut Suho sambil menggerakan bola matanya melihat sekeliling dorm.

"Hyung, aku bisa merapihkan semua ini, kita tidak perlu menambah assistan." Timpal Kyungsoo pada Suho.

"Tetapi benar juga perkataan Suho hyung, kita membutuhkan beberapa assistan untuk mengurus dorm, kita tidak bisa selalu membersihkan dorm karna jadwal kita yang sangat padat." Ucap Chen.

Bukan maksud tidak mempercayai Kyungsoo, mereka berpikir bahwa ucapan Chen benar. Membersihkan dorm adalah pekerjaan yang melelahkan, belum lagi setiap harinya mereka pasti memiliki jadwal yang padat saat bersama ataupun solo.

"Jika kita mempunyai assistan, kita tidak perlu keluar untuk makan. Cukup mengatakan apa yang kita inginkan, assistan itu yang akan membelikan." Ujar Kai sambil merangkul lengan Xiumin.

"Baiklah, besok kita harus membicarakan ini pada manager. Bukan begitu Suho hyung?" Final Chanyeol menutup pembicaraan mereka tentang assistan.

Suho pun mengangguk setuju, ia memerintahkan pada semua member untuk kembali ke kamarnya masing-masing.





07.45 KST

Semua member EXO telah rapih, mereka merencanakan untuk pergi ke gedung SM Ent. Niatnya adalah bertemu dengan manager untuk membicarakan hal yang kemarin --masalah assistan.

"Jadi ada apa kalian datang kesini? Jika ada hal penting, kenapa tidak meminta ku untuk datang saja ke dorm?" Tanya manager tersebut.

"Ah iya Seung hyung, tidak apa apa kami kesini, bukankah kau baru saja pulang dari China?" Tanya Chen dengan menaikkan ujung bibirnya yang menggoda itu.

Managernya pun membalas senyumannya, "Ya, aku kemarin baru pulang dari china untuk mengurus sesuatu." Jawab manager tersebut, "Jadi apa yang ingin kalian bicarakan?" Sambungnya.

"Hmm, kami ingin meminta hyung untuk mencarikan assistan, untuk mengurus dorm kami." Ucap Baekhyun.

"Karna assistan kami yang lama sudah mengundurkan diri pada Sajangnim." Ucap Suho.

Manager tersebut pun mengangguk mengerti, "Aku tahu, Sajangnim sudah bercerita. Kau butuh berapa assistan?" Tanya nya.

"Terserah Seung hyung saja, tetapi kalau bisa lebih dari empat. Karena kamar Suho saja akan membuat mereka kewalahan." Jawab Xiumin sambil berfikir.

"Hyung..." Ujar Suho pelan sambil melirik Xiumin. Sementara pemilik status member tertua itu hanya menampilkan senyum manisnya.

"Iya hyung, kami serahkan semuanya padamu. Maaf jika kami merepotkan mu. Dorm sangat jauh dari kata bersih, setiap kami pulang rasanya pusing melihat dorm yang begitu kotor." Tambah Chanyeol yang disetujui oleh semua member.

"Baiklah, tunggu beberapa hari aku akan membawakan assistan untuk kalian." Ucap Manager.

Semua member EXO tersenyum, "Terimakasih Seung hyung." Jawab semua member EXO sambil membungkuk, "Maaf jika kami merepotkanmu." Sambung Kyungsoo.

"Tidak masalah, bukan kah ini adalah tugas ku sebagai manager kalian? Kenapa harus sungkan?" Jawab manager sambil tertawa.

"Tentu saja, kalau gitu kami semua pamit Seung hyung." Ucap Suho sambil tersenyum lalu keluar dari ruang manager diikuti oleh member EXO.




dadaahh pacarpacar qu....

jangan lupa vote loh!

aku marah nih kalo kalian ga vote:(

•CHANCEUX•

•CHANCEUX•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang