Chapter 6 : 6 Namja?

395 79 26
                                    

📍SMT Cheongdam-dong, Seoul

Sehabis dari gedung SM, karena ke tujuh perempuan tersebut belum sarapan, mereka semua sekarang sedang berada di restaurant yang didirikan oleh Sm Ent untuk mengisi perut.

"Anjir jadi begini resto nya? Buseh buseh bagus bener." Ucap Rachel.

"Dasar rakjel nora bet, baru gini aja dah keringet dingin lu. Apalagi gue ajak ke resto bintang 12 punya Suho, bisa cacat sejenak kali lo." Jawab Alissa dengan nada meremehkan.

"Heleh gaya banget asw, biasa makan di warteg pake nasi sama ikan tongkol dicabein juga lo." Sinis Ivey, membuat semua tertawa.

"Jadi kita mau mesen apa nih? Bingung gue liat menu nya." Tanya Rachel.

"Nasi goreng ka—"

"Nyet! Yang bener aja kita kesini mau makan nasi goreng doang." Ucap Bianca pada Teressa.

"Udah kita mesen OT 9 aja nih, biar garibet." Usul Krista sambil melihat menu, "Gue pesen ya." Lanjutnya.

Setelah mereka memesan, mereka menunggu selama 15 menit dan makanan pun datang, ke tujuh gadis tersebut makan dengah lahap tanpa suara.

"Rasa makanan nya beda banget sama di jakarta, gue pernah sama Alissa di mol makan ramyun rasanya kaya mi ayam bawang njir." Kata Bianca lalu diangguki Alissa.

"Jangan sama samain korea sama jakarta beda jauh lah, kan ini makanan khas mereka beda sama khas indo." Timpal Alea yang sedang menjilat kuah topoki sampai bersih tak tersisa.

"Bukan temen gue bukan temen gue." Ejek mereka semua dengan muka tidak suka.

"Yaudah bayar dulu deh, abis ini kita langsung balik aja. Siap-siap buat hari pertama kerja." Kata Krista lalu memanggil pelayan.

Setelah mereka membayar, lalu mereka langsung bergegas pergi untuk kembali ke apartemen. Begitu sampai di apart ketujuh gadis tersebut membersihkan diri dan istirahat.




19.34 KST

"Menurut lo pada kita jadi assistan idol apa ya? Boiben atau girlben?" Tanya Alea, mereka semua sedang berkumpul di ruang tamu.

"Au dah." Singkat Ivey.

"Kalo kata gue sih girlben, mana mungkin boiben, kita perawan begindang yakali." Pikir Bianca.

"Dahal gue berharap nya boiben biar bisa liat a—"

Belum sempat Teressa selesai berbicara, ia langsung di tempeleng oleh Rachel.

"Yeu si oncom, inget masih bocah juga lo udah sange aja."

"Kaya lo ga pengen aja sat," Ucap Teressa dengan wajah cemberutnya.

Ditengah keheningan mereka membersihkan rumah, Alissa tiba-tiba membuka suara. "Gue nggak setuju ah, kalo nerima kerjaan dari Ahjussi itu."

"LAHH KENAPA???" Tanya keenam sahabatnya bersamaan.

"Lo pada nggak curiga apa sama dia? Kita itu baru kenal, gamungkin dong dia ngasih kita kerjaan kaya gitu? Apalagi dia tau kalo kita orang asing disini. Mau dijadiin pelacur lo mana tau?" Jelas Alissa.

"Sa, lo kok bisa mikir gitu sih?" Tanya Alea yang kaget mendengar ucapan sahabatnya itu.

"Ya gue mau nyadarin kalian aja, biar ga gampang percaya jadi orang."

"Sa, lo tenang dulu. Napas dulu deh," Ujar Krista sambil menarik Alissa untuk duduk di sampingnya.

"Sa, gue tau lo orangnya ga gampang dibohongin. Gue tau lo orangnya juga ga gampang percaya sama orang, tapi lo percaya kan sama kita?" Ucapan Krista sedikit membuat Alissa tenang. Ivey pun menggenggam tangan Alissa, "Sa, walaupun gue orangnya petakilan gini, mulut rusak, gue juga takut diboongin sama orang. Sama kaya lo."

"Lo ngga usah khawatir Sa, dia itu orangnya beneran baik. Percaya sama gue." Kata Alea dengan penuh keyakinan. Bukankah Alea memang mengetahui kebenarannya? Bahwa Seunghwan adalah manager dari EXO. Tidak salah lagi, mereka akan menjadi assistan dari grup idola mereka. Terbayang tidak?

"Ya tapi kan gue cuma nggak mau kita ditipu gais,"

"Kalo misal kita ditipu gue ngga papa, asal sama kalian, gue ga ngerasa takut." Ujar Teressa.

"Yeuu, upil onta. Gue sih ogah ya ditipu." Balas Rachel sambil memukul lengan Teressa.

"Anjing! Kan maksud gue biar so sweet bangsat." Jawab Teressa yang juga balas memukul lengan Rachel.

"Gais, gue jamin deh, si Seunghwan itu ga nipu kita." Ucap Alea.

"Kok lo yakin banget si Al?"

"Ya gue... ya karna gue butuh duit Bianca, apa salahnya gue percaya?" Ucapannya langsung disetujui oleh yang lain.

"Pokoknya ya Sa, lo ngga usah khawatir. Dia beneran orang baik. Mungkin ini balasan lo karena udah bantuin dia di airport kemaren."

"Gue cuma ngga pengen kalian kenapa-napa." Batin Alissa.

***

Pagi ini mereka sudah bangun tepat pukul lima. Mereka sepakat untuk pergi menyambut pekerjaan baru. Menjadi assistan seorang idol. Membayangkannya saja sudah tersenyum sendiri, apalagi melakukannya?

"Udah siap?" Tanya Krista sambil memeriksa keenam sahabatnya.

"Bianca mana?" Tanya Krista lagi.

"Bentar tunggu gue!!" Itu Bianca. Sedang di dalam kamar mandi, mungkin panggilan alam.

Setelah keluarnya Bianca, mereka langsung pergi ke alamat yang diberikan Seunghwan. Di dalam perjalanan, mereka tidak seheboh biasanya. Kali ini mereka memilih diam. Entah grogi atau pencitraan, karena supir yang menyetir tampan.

Bisa aja si biji quda.

"Terimakasih Oppa, eh Ahjussi." Ucap Teressa.

"Ganjen lo nyet."

"Sama-sama." Balas supir itu dengan senyuman. Lalu ia meninggalkan tujuh gadis itu.

"Ini dormnya? Gede amat bangsul." Tanya Ivey. Keenam sahabatnya pun tidak menghiraukan.

"Pantesan nyari assistan banyak." Celetuk Bianca.

Dorm yang besar, menandakan member grup yang banyak.

"Uco, aku dateng nih." Batin Alea dalam hati.

"Apa cuma gue yang ngerasa aneh sama alamatnya? Jalan Exo No. 1485, hmm." Batin Krista.

"Coba lo pencet bel nya Ca," Teressa menekan bel dengan grogi.

Satu kali.

Dua kali.

Bahkan enam kali menekan bel, tidak ada yang membuka pagar.

"Apa dormnya kosong ya?" Tanya Krista. "Coba lo telpon Seunghwan Ahjussi Vey,"

"Gua kaga punya nomernya nyet."

Menekan bel enam kali tidak ada yang membuka membuat mereka bingung.

"Nih ya, biasanya kalo di drama yang sering gue liat, tamunya langsung mas--" Baru saja Ivey mau membuka pagar, "Eh anying, kaget gue." Latah Ivey saat mendapati enam pria keluar dengan masker dan segala aksesoris berlebihan menutupi wajah mereka.






TBC

ENAM namja?? HMMM SIAPA Y

coba deh pencet bintangnya ntar bintangnya gerakgerak.
gue udh buktiin sendiri.

•CHANCEUX•

•CHANCEUX•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang