Sudah tiga jam kami bersantai-santai, aku kembali mengecek freezer dan ice yang kami buat sudah jadi. Setelah melihat keadaan ice-ku aku memanggil Maya untuk merasakan bagaimana hasilnya. Aku mengucap basmalah sebelum menyendokkan ice cream buatan kami ke dalam mulut.
Betapa bahagianya aku saat makanan dingin nan lembut ini melebur di dalam mulutku. Aku tidak percaya, kami berhasil membuatnya. Rasanya tidak kalah enak dengan ice cream ternama itu.
"Kasih ke mama kamu juga deh May sekalian minta pendapatnya tentang ice cream kita ini." Ucapku di tengah-tengah makanku. Maya mengangguk dan mengambil se-cup ice cream untuk diberikan kepada mamanya.
"Bagaimana pendapat tante tentang ice cream buatan kami ini?" Tanyaku ketika mama Maya mulai asik dengan ice cream kami.
"Ini enak, lebih lembut juga. Menurut tante ini malah lebih enak daripada yang ada di mini market itu." Jawab mama Maya. "Tante saranin kamu kembangin usaha kamu ini, mulai dari yang kecil-kecilan aja dulu. Kamu bisa nitipin ice kamu di toko-toko sekitar sini sama sekitar rumah kamu." Sambung mama Maya dan kembali menyendokkan ice cream kebanggaanku.
Benar juga ide mama Maya. Tapi aku tidak mungkin bisa membuat ice cream di rumah. Aku akan berusaha bersama Maya tentang bisnis ini.
***
Sudah hampir tiga bulan ini aku membuat berbagai macam ice cream dan menjualnya dibeberapa toko sekitar rumah Maya ataupun kampus. Hal ini kulakukan tanpa sepengetahuan bunda dan papa. Aku nggak mau kalau usaha aku ini diberhentikan hanya karena keegoisan semata. Dengan cara seperti ini, aku bisa memakan ice cream sebanyak yang aku mau tanpa harus meminta uang ke papa.
Keuntungan selama ini sudah bisa memenuhi kebutuhan sehari-hariku. Aku semakin jarang meminta jatah ke papa. Dan papa juga nggak curiga tentang itu.
Hari ini aku memberanikan diri untuk nawarin ke papa sama bunda ice cream buatanku ini. Dengan perasaan yang kurang yakin aku memasuki rumah dan mendapati orangtuaku lagi bersantai di ruang keluarga.
"Pa, bun, ini ada ice cream." Aku menaruhnya di meja. Tak ada yang meresponku, ada rasa kecewa, usahaku selama ini tidak diperhatikan. "Ini buatan aku, aku udah mulai jualan ice cream sekitar tiga bulan yang lalu." Jelasku dikala mereka masih sibuk dengan urusannya masing-masing. Entah mengapa mereka tiba-tiba menatapku aneh saat aku kembali terdiam.
"Kamu ini bercanda mulu. Nggak mungkin kamu bisa buat ice cream yang enak." Suara itu sangat melukai perasaanku. Aku menerima tanggapan itu dengan lapang dada. Beberapa menit kemudian mereka mencoba ice cream-ku.
******************************
******************************
******************************
HAI GUYS!
DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENTS IN THIS PART!
DON'T FORGET TO FOLLOW ME AND nadeyshfr
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] FALL IN ICE CREAM- ONE-SHOT
Science FictionSeorang gadis yang berusaha untuk tidak mengikuti apa yang seharusnya ia ikuti. Melawan arus baginya tidak semudah ikan salmon. ********** cerita ini ~one-shot ~science fiction ~hasil collaboration antara @KetikanJuang dan @nadeyshfr