☔Drama korea☔

168 61 61
                                    

Pagi pun tiba, Rain masih di kasur nya, cuaca yang mendung membuat Rain malas untuk bangun, dan lagi Rain masih mengantuk karena tadi malam ia tidur lewat dari jam tidurnya.

"Dek!!" suara seseorang dari balik pintu mencoba membangunkan Rain, siapa lagi jika bukan ka Raihan.

"Hmn, iya bang" jawab Rain dengan suara yang serak, suara khas orang baru bangun tidur

"Sekolah gak? Abang mau berangkat nih" tanya ka Raihan

"Iya bang, otw tunggu dibawah bentaran"

Rain pun langsung masuk ke kamar mandi, air kamar mandi sungguh dingin membuat tubuh Rain menggigil karena Rain dalam keadaan yang sedang tidak sehat.

Setelah selesai mandi Rain pun bersiap, Rain melihat dirinya didepan kaca yang memantulkan wajahnya yang pucat dan hidung nya yang merah, Rain mencoba menyamarkan wajah pucatnya dengan memoles sedikit bedak bayi dan lip balm dibibirnya yang pucat.

Rain tidak ingin semua orang akan mengkhawatirkan nya jadi ia berusaha untuk tidak terlihat sedang sakit.

Dan karena Rain tau udara pagi ini sejuk ia pun mengunakan sweater rajutnya yang berwarna biru muda.

Rain pun langsung turun ke bawah dan mendapati ka Raihan yang sedang duduk di meja makan.

"Bang ayok berangkat" ajak Rain

"Makan dulu dek"

"Gak usah bang, aku ada urusan disekolah jadi berangkat nya harus lumayan pagi"

Iya ia ada urusan ia harus menjalankan hukuman yang Winter kasih karena kesalahan nya tidak mengikuti kumpul Osis dan pulang duluan saat kumpul Osis.

Rain memilih pagi hari untuk lari memutari lapangan agar tidak kepanasan dan agar tidak banyak orang yang melihatnya berlari ditengah lapangan itu akan sangat memalukan.

"Ya udah iya"

Ka Raihan dan Rain pun berpamitan dengan mamahnya yang sedang berada di dapur yang sedang berkutat dengan berbagai alat masak.

"Mah abang berangkat dulu ya" pamitnya dengan mencium punggung tangan mamahnya, dan Rain pun mengikuti kakak nya.

"Rain juga ya mah, dah" pamit Rain dan melambaikan tangan

"Iya hati-hati, jangan lupa nanti makan ya!!" teriak mamahnya dari dapur

"Iya!!" teriak Rain yang sudah berada didepan pintu rumahnya

Ka Raihan langsung melajukan motor besarnya keluar dari halaman rumah, ka Raihan melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Karena masih pagi dan kemarin sore hujan hingga malam udara kota Jakarta menjadi sejuk lebih tepatnya dingin, untung saja Rain tadi berinisiatif mengunakan sweater kesayangan nya itu jika tidak ia akan benar-benar menggigil kedinginan.

Mereka pun akhirnya sampai di SMAN NUSANTARA, Rain langsung turun dari motor dan mencium punggung tangan kakaknya itu.

"Bentar deh de" cegah ka Raihan memegang tangan Rain dan tangan satunya lagi ia taruh dijidat Rain.

PlueviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang