bagian 24

45 5 1
                                    

Menyerah

******

Kini mereka berdua tengah berada di dalam Mobil milik Kei.
Tak ada seorang pun yang mengeluarkan suara, Kei tetap diam sambil mengendarai mobilnya dengan kecepatan lumayan, dan Akira tetap diam dengan wajah datarnya

Di pergelangan tangan Gadis manis itu terlihat ada berkas Kebiruan karna cengkraman tangan Kei yang amat Kuat.

Kei merasa bersalah setiap melihat tanda kebiruan di pergelangan tangan sahabatnya itu. Kei takut jika Akira akan membencinya

Akira terus memerhatikan jalan dengan serius, ia sangat tau ini bukan arah ke rumah mereka,,, arah ini adalah jalan menuju ke hutan pinus,, tempat favorit Akira yang belum pernah ia kunjungi sama sekali

"Untuk apa kau membawa ku kesini?" tanya Akira dingin

"....." Kei tidak menjawabnya, ia hanya diam dan serius dengan jalanan

"Jika orang bertanya itu, di jawab. Bukannya diam!!, tidak sopan sekali!" gerutu Akira kesal

Kei tidak merespon,, ia masih diam

Akira pun berdecak, lalu ia menatap keluar jendela.
Perlahan senyum manisnya terlihat. Akira suka tempat ini

Lama berjalan, Akhirnya mobil kei berhenti,, di jalanan sepi itu hanya terdapat mobilnya, di sisi kanan dan kiri juga hanya terlihat pohon pinus

Hari mulai sore dan langit juga berubah oranye,, sangat indah

Akira pun melirik ke sisi kei,, tepat saat itu Kei juga sedang memperhatikannya

"Apa?" tanya Akira bingung di perhatikan Kei seperti itu

Kei menyandarkan ke dua tangannya pada stir mobil lalu menatap ke depan

Ia menghela nafasnya pelan

"Aku tidak akan menerima perjodohan itu!" ucap Kei

"Kenapa??,, bukankah kau menyukai Hajime-san?, seperti yang tadi di katakan orang tuanya, tuan dan Nyonya Hajime!"

"Mereka salah!, aku tidak menyukai Ai sedalam itu,, aku memiliki perasaan pada wanita lain!, dan Ai pun tau kepada siapa aku menaruh Cinta ku!" jelas Kei

"Owhh,,, jadi Hajime-san tempat mencurahkan isi hati mu, begitu?" tanya Akira

Kei pun mengangguk ringan

"Kalau begitu kau bisa mengenalnya dengan baik kei,, suatu hari nanti kau pasti bisa mencintainya dengan tulus,, seharusnya kau menerimanya!" ucap Akira

Tapi ucapannya itu malah membuat hatinya Sakit,, sangat Sakit. Mana mungkin perempuan yang ia cintai tidak membelanya dalam hal ini

ia malah menyerahkannya pada wanita lain,, itu sungguh menyakitkan
(alay amat ya bahasanya...)

Kei pun kembali menghela nafasnya pelan lalu beralih ke arah Akira lalu mengambil sesuatu dari sakunya.

"Pinjam tangan mu!" ujar Kei

Akira pun menatapnya bingung lalu memberikan kedua tangannya pada Kei dengan perlahan

Kei pun tersenyum lalu meraih tangan yang tadi membiru karna ulahnya itu,, lalu mulai mengobatinya dengan salp(salp atau salep sih tulisannya??,, mohon di coment ya..) yang tadi sengaja ia bawa

"Maaf membuat tangan mu jadi begini!, sakit tidak?" tanya Kei

"Tidak!" jawab Akira santai

"Oh iya aku lupa, kau bahkan sering dapat lebam yang lebih parah kan?" ledek Kei dengan sedikit kekehan kecil

The Cute hitmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang