二十一、あなたを愛して

878 115 8
                                        

Sang dominan melumat bibir si manis pelan. Si manis yang tak tahu apa apa hanya mengikut rentak sang dominan sehingga si manis kehabisan pasokan oksigen.

"Eunghh a–alinhh"

Guanlin pun memisahkan bibir mereka beberapa senti sedang kening mereka menempel sambil masing masing menghirup oksigen sebanyak banyaknya. Tangan kirinya ia letak di tengkuk si manis ntah untuk apa.

Mata Guanlin mengintip wajah cantik yang berada di depannya sekarang yang terlihat kemerahan dengan bibir yang sedikit membengkak yang si manis buka untuk membiarkan akses menarik dan mengehembus nafasnya lancar dan mata yang sedang terpejam.

Tangan Guanlin dengan sendirinya bergerak untuk mengelus tengkuk serta pipi kanan Woojin. Ia suka kulit itu, lembut.

"Listen properly I won't repeat. I love you, I want you, you are mine."

Mata yang tadi terpejam itu kini terbuka lebar jelas memperlihatkan iris favorit Guanlin. Guanlin tau woojinnya kini sedang shock. Iris indah itu melihat tepat ke iris Guanlin.

Dan kembali Guanlin menempelkan bibir mereka untuk beberapa minit. Woojin hanya membatu. Hati dan fikirannya sedang berargumen. Yang satu ingin percaya tapi yang satu lagi menolak untuk percaya.

Setelah beberapa minit, Guanlin menjauhkan bibirnya dari bibir woojin untuk melihat bagaimana eksperasi woojin.

"Hey"

Guanlin menepuk pelan pipi woojin sehingga menyadarkan si pemilik pipi dari pikirannya.

"Did you really meant it?"

"Aku ga pernah bermain dengan perkataan sayang. You know what I mean right? Kamu milik Lai Guanlin sekarang dan sepanjang segala masa."

Guanlin mengecup sekilas bibir woojinnya. Dapat ia lihat semburat merah muda menjalar di pipi woojinnya.

Tapi sesaat kemudian woojin kembali memegang bahagian dada kirinya yang dilapisi fabrik itu. Guanlin tentu saja kaget.

"Akh"

"Hei woojin kenapa?!"

Bunga bunga yang sempat tumbuh di paru paru Woojin sedikit demi sedikit menghilang tanpa tersisa sedikitpun. Itu membuat Woojin merasa lebih baik karena tak ada yang mengganggu esophagus nya lagi.

"Gue–"

"Aku."

"Hehe, aku bisa bernafas dengan baikkkk lagii apa aku sudah sembuh??"

Wajah woojin tampak cerah dihiasi senyuman. Guanlin suka.

"Syukurlah"

Guanlin berlirih sambil memeluk erat tubuh yang lebih kecil darinya itu. Sebelah tangannya ia gunakan untuk menggenggam erat tangan kanan Woojin.

Terlalu larut dalam situasi membuat Guanlin dan Woojin tidak menyadari bahawa ada Jinyoung dan Jihoon yang sekarang sedang memerhati mereka dari luar ruang rawat Woojin.

Untung masih pagi jadi rumah sakit masih sedikit sunyi.

Jihoon dengan senang hati memeluk erat tubuh Jinyoung, mengubur tubuhnya ke pelukan kekasihnya itu.

"Woojin sembuh Youngie, aku senang Woojin gabakal ninggalin aku -hiks..."

"Kalau senang gaboleh nangis kkkk"

Jinyoung terkekeh sambil menghapuskan lelehan air mata bahagia di pipi Jihoonnya. Sekalian modus mengecup bibir lembut Jihoon.



The End。。

Hanahaki Disease

Pancham

Disclaimer; I own non of the characters

15 June 2018 ~ 29 June 2018

Thanks for keep reading. I love you guys :3

@xxxxshootingstar





















•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanahaki Disease'panchamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang