Siwon pov
Present time
Ketidakhadiran Taeyeon yang kini sedang pergi berlibur, dan sepertinya cukup lama karena dia mengabariku dia akan memperpanjang waktu liburannya 1 bulan lagi, membuat tingkat kewarasanku berkurang.
Ya, setelah perginya Tiffany, hanya Taeyeon dengan segala tindakan gilanya yang bisa membuatku waras. Setidaknya, setelah aku mengingat kebodohanku pada Tiffany dia yang menerimaku meskipun sering kali aku dipukuli olehnya jika Taeyeon mengingat betapa merananya Tiffany kala itu.
Bukannya aku tidak menyesal, aku sangat menyesal, bahkan bersedih. Mengingat ingatan yang sebenarnya masih belum terlalu jelas itu. Tapi aku mengingat Tiffany menangis dan memintaku berhenti, sebelum akhirnya aku memaksanya dan pada akhirnya dia melayaniku.
Menurut Taeyeon, Tiffany tidak ingin membicarakan hal itu karena dia tidak ingin persahabatan kami rusak akibat kesalahanku. Tapi aku tau jika persahabatan kami memang sudah rusak sejak aku mengingat semuanya. Aku yang merusaknya, bukan malah menjaganya. Aku yang membuatnya sakit, bukannya malah menjaganya baik baik saja.
Entah Tiffany berada dimana sekarang, hidup atau mati pun saja aku tidak mengetahuinya. Seakan seluruh semesta melarangku untuk mencari dan menemukannya. Entahlah, mungkin Tiffany yang menolak untuk bertemu denganku dan Taeyeon.
Kini aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku sebagai dosen. Memiliki dual job, sebagai dosen dan juga seorang staf kementrian membuatku menjadi terbiasa mengatur waktu. Meskipun hal itu tentu saja membuat tubuhku serasa mau copot karena kesibukan yang ada.
Bahkan kini, ayahku yang beberapa tahun lalu mencoba untuk merintis sebuat usaha, kini memintaku untuk membantunya dan mengurus perusahaan nya itu.
Bayangkan, kini aku harus menghadapi triple job sekaligus, aku bisa meyakinkan diriku bahwa aku adalah amoeba yang bisa membelah diri.
Appa tidak pernah memaksa untuk aku datang ke kantornya miliknya itu, namun dia selalu memintaku untuk menghadiri rapat rapat penting perusahaan jika kehadiranku memang dibutuhkan.
Sebagai lulusan hubungan internasional, kemampuan berbahasaku memang mumpuni, dan tentu saja kecakapanku dalam berkomunikasi tak perlu diragukan lagi.
Sehingga kini jika ada rapat direksi, rapat bulanan, rapat pemegang saham, dapat dipastikan jika aku pasti berada di dalamnya, karena aku, Choi Siwon, selaku wakil direktur diminta oleh direktur (alias ayahku) untuk menghadirinya.
Lama lama ku pikir kalau seperti ini, aku akan menjadi Taeyeon. Sangat sibuk dengan pekerjaannya. Bayangkan saja, Taeyeon hanya memiliki 1 pekerjaan dan kesibukannya sangat melimpah. Tak perlu ditanyakan denganku yang memiliki 3 pekerjaan.
Okey, kalian benar. Pekerjaan sebagai dosen adalah pekerjaan yang fleksibel karena hanya memerlukan waktu beberapa jam dalam sehari. Tapi jangan lupakan dengan 2 pekerjaanku, staf kementrian dan juga wakil direktur.
Aigoo, badanku remuk rasanya.
Akanku jelaskan sedikit mengenai aku, Choi Siwon, selaku wakil direktur dari Choi Tech mengenai perusahaan yang dibangun oleh ayahku ini. Jadi, ayahku bersama dengan beberapa teman semasa kuliahnya memutuskan untuk membangun perusahaan impian mereka.
Perusahaan ini bergerak dibidang komputerisasi, system computer, dan sejenisnya. Semacam coding coding yang sebenarnya aku pun tidak mengerti, karena aku tidak kuliah di jurusan ilmu computer atau sejenisnya.
Ayahku juga bukannya mengerti dan paham tentang ini, namun karena dorongan dari temannya dan juga nampaknya masa depan akan usaha ini cerah, sehingga dia memutuskan untuk melakukan join dan menanamkan sejumlah modal sehingga ikut menjabat sebagai direktur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Friendship (Completed)
RomanceLove in Friendship sequel is out now as My Fear! Check out guys! Memang benar apa kata orang, tidak ada yang namanya persahabatan antar lelaki dan wanita. Pasti ada salah satu diantara mereka yang jatuh hati. Aku pun tak sampai hati memberitahunya k...