Part 22

557 91 13
                                    

Flash back on

Past time

Autor pov

Tiffany tengah duduk di ayunan yang berada di halaman belakang ketika Taeyeon menghampirinya. Seperti biasanya, Tiffany di malam hari, dia akan menatap langit sambil terdiam, lalu menghela nafas panjang. Seolah berusaha merelakan apa yang semua kini terjadi.

Taeyeon duduk di ayunan yang juga di duduki oleh Tiffany. Tiffany cukup kaget ketika melihat Taeyeon tiba tiba duduk, namun kemudian tersenyum. Dirinya kini sudah mulai terbiasa dengan adanya Taeyeon di sekitarnya.

Sudah hampir 3 minggu sejak Taeyeon datang ke Jerman. Dan sudah hampir 3 minggu pula mereka bersama sama. Taeyeon merasa ini waktu yang pas untuk berbicara melalui hati pada Tiffany.

Taeyeon ingin mendengarkan cerita Tiffany, dia ingin mengetahui apa saja yang terjadi selama sahabatnya ini pergi dan ketika mereka bertemu justru Tiffany kini memiliki seorang anak.

"Sedang apa?" tanya Taeyeon yang kemudian memberikan segelas susu hangat.

Tiffany mengambilnya dan mengucapkan terimakasih. "Melihat mommy" kata Tiffany pelan.

Taeyeon sudah mengerti dan juga paham dengan maksud Tiffany itu. Dulu pun ketika di Korea Selatan, Tiffany sering menyebut bintang dengan mommy. Dia juga tahu apa alasan dibalik itu semua. Well, Taeyeon adalah sahabat Tiffany bukan?

"So, how's Germany after all this years?" tanya Taeyeon.

"Fun. Its good to be here" kata Tiffany masih pelan.

Tiffany mungkin sudah terbiasa dengan kehadiran Taeyeon. Tapi untuk berbincang dengannya, Tiffany masih sering gugup dan juga berbicara pelan bahkan seperti berbisik.

"Daniel is a nice boy, he is soooo smart dan juga baik dan juga ganteng dan juga semuanya. I'm a proud aunty" kata Taeyeon sambil tertawa.

"Tentu saja, dia anakku" seru Tiffany tiba tiba.

Taeyeon tersenyum melihat reaksi dari Tiffany.

"Its Siwon, isn't it?" tanya Taeyeon tanpa basa basi lagi. Membuat Tiffany menoleh padanya dan memperlihatkan ekspresi yang tak bisa dijelaskan.

"Its okay. I wont tell Siwon" kata Taeyeon yang melihat Tiffany tidak memberikan reaksi apa apa.

"First trial and success" kata Tiffany pelan, namun cukup menohok.

Bukan apa apa, Taeyeon merasa ucapan Tiffany itu cukup menohok karena dia ingat ucapan Tiffany dulu. Jika dia tidak akan hamil dalam sekali percobaan.

"Kamu menyesal?"

"Aku tidak pernah menyesal. Menyesal hanya akan mengartikan aku tidak bersyukur dengan hadirnya Daniel. Bagiku dia adalah anugerah, di saat semua meninggalkanku, Daniel hadir. Aku bisa bertahan semua karena Daniel"

"I know" kata Taeyeon pelan.

"Daniel hadir di titik terendahku. Dia yang membuatku bertahan hingga sekarang"

"Hanya Daniel satu satunya keluargaku. Aku cukup menyesal tidak bisa memberikan nama keluarga padanya. Sehingga dia harus menggunakan marga Mommy. Aku juga menyesal karena mungkin dia harus bertahan hidup hanya denganku, tanpa kasih sayang seorang ayah." Lanjut Tiffany.

"Lucunya marga ibumu sama dengan marga Siwon. Practically you are giving the right surname to your son" kata Taeyeon.

Tiffany hanya tersenyum saja mendengar ucapan  Taeyeon itu.

"Aku ingin memberikan semuanya pada Daniel, semuanya. Selama dia bahagia maka aku akan bahagia. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak membuat Daniel merasakan seperti apa yang kurasakan. Aku ingin Daniel merasa di inginkan oleh keluarganya, yaitu aku. Walau pun aku tidak bisa memberikan semua yang mungkin seharusnya bisa di dapatkan olehnya." kata Tiffany.

Love in Friendship (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang