Chapter 1

83 7 2
                                    

Terlihat sorang wanita yang sedang berkaca untuk untuk merapikan jilbabnya. Dia adalah Azqiara Khoirun Nisa panggil aja Nisa.

"Bismilllah... Semoga hari ini Allah melancarkan segala urusanku, amin"

Segera aku turun menuju meja makan yang disana sudah ada ayah dan bundaku yan sedang menikmati sarapan, aku menghampiri mereka dan duduk di samping bunda 

"Selamat pagi Ayah... Bunda..."

"Pagi sayang..." Jawab ayah dan bunda serempak

"Nisa kamu hari ini mau berangkat bareng ayah atau Nida" Tanya ayah 

"Gak ayah Nisa hari ini pergi bareng Nida aja" Jawabku sambil mengambil roti dari tangan bunda yang memang dibuat untukku

"Oh... gitu. kalau gitu ayah pergi duluan ke kantor duluan ya" Pamit ayah sambil mencium keningku dan bunda. "Assalamualaikum" Lanjut ayah

"Waalaikumsalam" Jawab aku dan bunda bersamaan.

Tak lama ayah pergi Nida pun datang dan mengetok pintu rumah.

"Tok..Tok..Tok.. Assalamualaikum Nisa"

"waalaikumsalam" Jawabku sambil membuka pintu dan tersenyum.

"Yuk berangkat" Ajak Nida

"Tunggu bentar... Bunda Nisa berangkat dulu ya.." Kata ku sambil sedikit berteriak dari depan pintu

Bundapun datang untuk menghampiriku dan Nida.

"Udah mau berangkat ?" Tanya bunda

"Iya bun udah mau berangkat soalnya ada kelas pagi." Jawabku

"Nida udah sarapan?" tanya bunda

"Alhamdulillah sdh bunda" jawab  dina dengan senyum ramahnya.

"Yaudah bun kita  berangkat sekarang ya" Pamitku sambil mencium punggung tangan bunda. yang diikuti oleh Nida.

"Waalaikumsalam. Hati-hati dijalan ya sayang. Nida ingat jangan ngebut-ngebut" ucap bunda sambil tersenyum mengingatkan

"Oke siap bunda" jawab Nida sambil tersenyum.

(sampai di motor Nida)

"Nih... dipake dulu helmnya" suruh  Nida sambil memberikan sebuah helm

"Siip" jawabku sambil mengambil helm dari tangan Nida

"Doa dulu yuk" ajak Nida dan kujawab dengan senyumanku

"Bismillahhirohmanirrohim Subhanalladzi Sakhara Lanaa Hadza Wama Kunna Lahhu Mukrinin Wa Inna Illa Robbina Lamun Qolibun" doa ku dan Nida dengan kompak

Nida adalah salah satu sahabatku yang sangat sholehah, dia selalu membawa dampak positif bagi kehidupanku. aku ingin sekali sepertinya karena dia sangat istiqomah dalam mempertahankan keimanannya.

"Oke sudah siap"

"siap"

"cuus:D"

*****

Sesampai di kampus Nidapun memakirkan motornya.

"Ayok sa, cepat kita masuk kelas tinggal 10 menit lagi nih" ajak nida dengan nada terburu-buru.

"Iya bentar sabar ini lagi lepas helm. lagian ya Allah SWT itu tidak suka melakukan segala sesuatu dengan terburu-buru" jawabku

"Iya aku tahu. tapi inikan harus lewatin lapangan yang gede dan harus naik tangga dulu buat nyampe ke kelas, ayok ah cepat buruan" Cerocos Nida sambil menarik tanganku.

*Kita pun jalan dengan terburu-buru dan setelah itu

"BRUUK.." Akupun menabrak sesuatu dan terjatuh kelantai dengan kedua tangan sebagai penyangga badanku agar tidak terlentang di lantai

"Astagfirullah" ucapku dan langsung di bantu berdiri oleh Nida. Aku dan Nidapun melihat dua orang pria yang tadi tidak sengaja aku tabrak. yang satu  dengan wajah kagetnya dan langsung beristigfar sedangkan   Yang satunya lagi  dengan wajahnya yang menahan amarah sambil menatapku. aku hanya menunduk karena takut dan sekalian menghindari zina mata.

"lo jalan pake mata gak sih, atau gak punya mata!hah?! tanya salah satu pria yang yang menatapku dengan wajah penuh amarahnya.

"P...puu...punnya kak" jawabku degan gugup sangking takutnya

"Terus kenapa gak digunain?! gak tau cara pakainya?! apa perlu gue yang ajarin lo gunain mata lo!" Tanyanya dengan sedikit membentak kearahku dengan wajah yang penuh amarah.

"Hmmm afwan akhi tadi kami tidak sengaja, kami sedang terburu-buru karena takut telat masuk kelas, sekali lagi kami minta maaf" Ucap Nida yang mulai berani angkat bicara setelah mendengar aku di bentak oleh salah satu pria itu. tapi tetap  dengan nada lembutnya dan dengan manunduk menatap ke arah sepatunya 

"Maaf-maaf lo gak li.."

"Sudah ka lagian lo kan juga gak kenapa-kenapa. lagian mereka juga udah minta maaf. lo gak liat mereka ketakutan banget liat lo" seru temannya cepat agar amarah pria itu tidak berkelanjutan.

"Kalian gak ada yang lukakan?" lanjut pria itu 

"gak ada kok kak. kita minta maaf kak. terutama saya kak" jawabku dengan wajah yang masih tertunduk.

" oh.. kalo gitu kenalin aku Thariq dan ini Azka kita dari jurusan bisnis. klo gitu kita duluan ya, jangan nabrak orang lagi. Assalamualaikum" saut pria sambil merangkul tangannya kebahu Azka yang sedang cemberut dan memasang wajah dinginnya.

"Iya kak, Waalaikumsalam" jawab kita dengan kompak. sambil melirik dua pria itu dengan tatapan polos ku dan Nida

Thariq  itu pun tersenyum dan langsung pergi sambil merangkul bahu Azka

"Astagfirullah haladzim, sa tinggal 3 menit lagi. ayok sa" ajak Nida sambil menarik tanganku menuju kelas"

Penasaran bagaimana kelanjutan perkenalan dan kelanjutan hubungan mereka. tunggu di Chapter 2 yaa:).

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Assalamualaikum Teman-teman maaf ya baru Update. soalnya Author baru belajar jadi bingung deh dengan kalimat depannya kayak mana, jadinya baru Update deh, Sekali lagi maafkan Authoryaa :D.

Maafkan Author juga kalau Typo ya teman-teman :D. Karena sesungguhnya manusia tidak luput dari kesalahan. ohiya ikuti terus kisah selanjutnya yaa, jadilah pembaca setia kisah Indahnya istiqomah ya. 

Ohiya jangan lupa vote dan commentya karena itu yang bisa membuat Author semangat buat ngelanjutin cerita ini.

Terima kasih :)





INDAHNYA ISTIQOMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang