Mos

121 18 0
                                    

"Jaehyun, taeil sama yuta kalian bertiga stay di lapangan ya, pelaksanaan mos mau di mulai" ajak doyoung si ketos ini sejak tadi sudah siap-siap melakukan tugasnya.

Osis harus siap sebelum siswa kelas sepuluh berkumpul ke lapangan lagi bisa repot ngaturnya.

"Masukin hp lu" teguran dari si doyoung kepada yuta. Kasihan sekali yuta baru saja mau membalas pesan gebetanya.

"Bentar woi, gue mau bales pesan si nayeon" tolak yuta yang masih asik dengan ponselnya. Doyoung memasang muka datar supaya yuta peka. Yang namanya juga yuta masih aja belum peka.

Ngak lama doyoung ngambil alih handphone si yuta ke tangannya. Kemungkinan handphone si yuta bakal di sita untuk sementara sama si ketos ini.

"Ya elah young ngak boleh liat temen seneng sedikit" Helaan nafas yuta terdengar di kuping doyoung tapi doyoung menghiraukan.

"Cari degem sana kan banyak tuh. Tinggalin si nayeong" katanya si taeil kepada yuta. Kasihan si yuta masih suka di phpin sama cewek-cewek gimana ngak di phpin dia sendiri juga demennya bikin anak orang nangis karena gombalanya.

Yuta langsung nyelongong ke lapangan disusul jaehyun sama taeil di belakangnya.

Sekarang udah jam 9. Lapangan juga udah ramai. Jaehyun sibuk memperhatikan semua siswa baru yang belum lengkap memakai atribut untuk pelaksanaan Mos.

Jaehyun keliling-liling lapangan memperhatikan di setiap sudut. Matanya jaehyun tajem setajam silet hati-hati dengannya.

"Lain kali kaos kakinya jangan di pendekin kalau bisa kaos kakinya di panjangin sampai lutut" tegur jaehyun dengan lemah dan lembut. Jaehyun ngak bisa kasar pada siapapun hatinya halus banget.

Jaehyun jalan kembali melewati siswa yang ditegurnya tadi.

"Ya elah ngapain pake kaos kaki panjang-panjang lu kira gue mau nge balet" balas siswa tersebut tak mau kalah membuat jaehyun membalikkan badan.

Siswa itu langsung membuang muka.

"Gila lu doy" kata jeno yang baris bersebelahan dengan doyeon.

Yah, hanya jaehyun yang tidak membalas perkataan si siswa tersebut. Jaehyun paling malas jika berdebat dengan seorang cewek bahkan sama yeri aja ngak pernah bertengkar. Ujung-ujungnya cewek selalu benar dan tak mau di salahkan.

Berbeda dengan yang lainya. Setiap orang mempunyai kepribadian masing-masing mungkin untuk jaehyun dia sabar dalam menghadapi sesuatu dengan kepala dingin.







"Kak, maaf"

Langkah doyoung berhenti begitu ada memanggilnya.

"Kenapa?" Tanya doyoung langsung membalik badan ke arah siswa itu.

"Saya, virgi. Mau tanya kalau cara memakai dasi tuh gimana ya?" Katanya dengan menggulung dasi yang amburadul.

"Pernah smp ngak?" Balasnya doyoung perkataan nya membuat anak orang nangis jerit-jerittan.

Virgi ketawa garing sambil garung-garukkan kepalanya yang tidak gatal "pernah, maklum faktor libur berkepanjangan kak" Virgi bukanya lupa tetapi memang sejak smp ia tidak bisa memasang dasi sungguh nestapa hidupnya.

Wajah virgi sedikit di imut-imuttin supaya doyoung mau membantunya. Melihat wajah virgi, doyoung pun menjadi iba dan ingin membantu virgi.

Doyoung meletakkan dasi tersebut ke kerah baju si virgi. Jarak mereka deket banget muka virgi udah memerah kayak leci. Jantungnya udh ngak terkontrol. Untung virgi ngak jantungan.

"Nih, lu perhatiin" kata si doyoung yang mulai mensimpul dasi.

"Ngak tau cara pakenya kak, sumpah dah"

"Yah, makanya di perhatiin"

"Gue salah fokus kak" kata si virgi yang emang terlalu polos banget bikin gemasss

Mendengar suara jawaban si virgi doyoung jadi canggung lalu melepaskan dasinya yang belum sempat selesai. Dan langsung ninggalin virgi begitu aja.

---

Tbc

Speak upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang