Chapter 27 " Team "

23 7 1
                                    


Saat mereka sedang bahagia karena bisa membentuk sebuah kelompok, pandangan Ifa menjadi teralihkan pada benda yang memantulkan sinar biru terang. Benda itu ada di saku baju Nabila. Karena cahaya lampu, benda itu memantulkan cahay biru yang indah dan membuat pandangan Ifa menjadi teralihkan padanya.

" Hm... Bil, itu apa? " tanya Ifa sambil menunjuk bagian saku Nabila.

Nabila pun melihat ke arah yang ditunjukan Ifa. Kemudian ia mengambil batu itu dan memperlihatkannya pada Ifa.

" Ini batu penukar jiwa. Gue baru aja mendapatkannya sebelum ketemu lo, " kata Nabila.

" Emang lo belum baca chatnya? " tanya Fia.

Ifa pun langsung mengecek handphonenya. Benar saja. Selama ini ia tak menyadari ada line yang sudah masuk.

" Sorry, gue nggak tahu kalau ada chat, " kata Ifa.

" Ya sudah nggak apa-apa. Yang penting lo udah tahu sekarang, " kata Nabila.

Mereka pun kembali melanjutkan perjalanannya. Saat Nabila masih asik menggambar dan Ifa sedang sibuk mengawasi, Fia melihat jam di handphonenya dan memastikan mereka punya waktu yang cukup.

" Wah, tinggal 10 menit, nih, " katanya setelah melihat jam.

Ia pun segera pergi ke ruangan terdekat dan mengambil kertas teka tekinya. Ia pun mulai membaca kertas itu dan mencoba memecahkan teka tekinya.

" Aku ada di setiap manusia. Tanpaku manusia bisa rusak dan hancur. Tapi manusia selalu menyakitiku dengan rasa iri, kesombongan, keangkuhan, dan kedengkian yang teramat sangat. Aku perlahan pun mulai hancur. Dan pada akhirnya hilang untuk selamanya. Setelah kepergianku manusia semakin menjadi-jadi. Beberapa diantara mereka semakin ingin berkuasa di atas segalanya. Hal itu menyebabkan peperangan yang teramat dasyat. Dan mengorbankan banyak nyawa. Bisa dibilang tanpaku dunia akan mengalami kehancuran, " kata Fia mencoba membaca teka teki tersebut.

Ia berpikir sejenak.

" Kok, ini lebih panjang dari biasanya, sih, " katanya dengan nada agak kesal.

Tapi setelah ia melihat Nabila yang berjuang sekuat tenaga untuk mengambar denah ruangan dan melihat Ifa yang selalu memperhatikan sekeliling mereka untuk memastikan mereka aman, ia pun kembali mencoba untuk memecahkan teka tekinya.

" Jika mereka berjuang sekuat tenaga, gue juga harus berjuang, " katanya mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Ia pun berusa sekeras tenaga untuk memecahkan teka teki tersebut. Saat ia sedang berpikir, Ifa tiba-tiba memanggil namanya dan Nabila.

" Bil, Fi, ada Nia palsu, " kata Ifa saat ia melihat bayangan Nia berbeda dari yang asli.

Seketika Nabila dan Fia pun menghampiri Ifa. Mereka melihat bayangan yang terpantul di cermin.

" Iya, lo bener, " kata Fia.

" Fa, gue minta ke lo. lo bisa kan hadang dia untuk beberapa menit. Gue tinggal sedikit, nih, " kata Nabila.

" Iya. Gue bisa, " kata Ifa.

" Fa, lo yakin? " tanya Fia.

" Iya. Lagipula Nabila tugasnya kan gambar denah ruangan, lo bukain ruangan buat kita dan gue yang akan jaga lo semua. Jadi percayalah sama gue! " kata Ifa mencoba meyakinkan teman-temannya.

Fia pun mengangguk kecil. Ia kembali ke depan ruangan tadi dan mencoba memecahkan teka tekinya.

Sosok Nia pun semakin mendekat. Ifa pun bersiap-siap. Ia telah menyiapkan pisaunya. Saat Nia tiba-tiba menyerang dengan pisau, ia bisa menghindarinya dengan mudah.

" Kita semua udah tahu kalau lo itu palsu, jadi lo lebih baik nggak usah pakai wajah Nia lagi, " kata Ifa pada sosok hantu itu.

Sosok hantu itu pun merubah wujudnya ke wujud aslinya. Ia kembali menyerang Ifa. Tapi ifa selalu bisa menghindari serangannya. Saat hantu itu lengah, Ifa langsung menusuk perutnya. Setelah berhasil menusuknya, Ifa pun menghujamkan pisau itu semakin kuat. Tak ia sangka Nabila pun membantunya. Nabila juga menghujamkan pisaunya ke perut hantu itu.

" Nabila? " kata Ifa terkejut.

" Gue udah selesai gambar kok. Makasih, ya udah ulur waktunya, " kata Nabila.

" Iya. Gue juga terima kasih, " kata Ifa.

Mereka berdua pun menghujamkan pisau mereka semakin dalam. Fia yang melihat teman-temannya berjuang keras pun mendapatkan semangat. Ia mencoba memecahkan teka teki tersebut.

" Hm... Selalu ada di setiap manusia dan hancur karena rasa iri, sombong, angkuh, dan dengki. Apa, ya? Jangan-jangan yang dimaksud adalah hati nurani. Iya, benar jawabannya hati nurani. Hati nuranihancur karena sifat iri, sombong, angkuh, dan dengki yang dimiliki manusia. Tanpa hati nurani manusia akan lepas kendali. Dan tak bisa dipungkiri, tanpa hati nurani dunia akan berada di ambang kehancuran. Benar, jawabannya adalah hati nurani, " kata Fia senang dirinya bisa memecahkan teka teki sepanjang itu.

Ia pun melihat Nabila dan Ifa sudah selesai mengurus hantu itu. Hantu itu telah lenyap dan hilang. Ia pun melihat jam.

" What?!?! Tinggal 1 menit. Guys, ayo masuk waktunya tinggal 1 menit! " kata Fia memberi tahu teman-temannya.

" Iya, " kata Nabila dan Ifa bersamaan.

Mereka pun langsung berlari menghampiri Fia. Mereka bertiga pun langsung masuk ke ruangan tersebut.

" Huft... Syukurlah kita masuk tepat waktu, " kata Fia.

" Iya, syukurlah, " kata Ifa bahagia.

" Guys, gue bangga sama lo semua, " kata Nabila pada kedua teman-temannya.

" Gue juga bangga sama lo kok, Bil. Lo berusaha gambar denah itu sebaik mungkin. Lo juga memikirkan waktu yang tepat agar lo tetep bisa bantu gue. Thanks ya, Bil, " kata Ifa pada Nabila.

" Gue nggak sehebat itu, kok. Si Fia lebih hebat dari gue. Dari yang gue denger, teka tekinya sulit banget. Gue aja nggak kepikiran apa jawaban dari teka teki itu. Lo hebat, Fi, " kata Nabila pada Fia.

" Gue nggak sehebat itu kok, Bil. Yang lebih hebat itu Ifa. Gue hampir aja putus asa untuk selesaiin teka teki itu. Tapi setelah melihat Ifa semangatku kembali memuncak. Lo hebat, Fa, " kata Fia pada Ifa.

" Kok, kita jadi saling puji, sih. Udah-udah. Kita semua hebat, " kata Ifa mengakhiri perdebatan mereka.

" Iya, " kata Nabila dan Fia bersamaan.

Mereka bertiga pun berpelukan. Mereka bertiga memang team yang sangat bagus. Mereka memiliki semua kelebihan masing-masing yang disatukan dalam satu wadah.

***

" Wah, team yang hebat, " kata seseorang yang sedang duduk di ruang pengawas CCTV.

TBC (To Be Countinued)

Terima Kasih sudah baca BFF semoga kalian terhibur. Maaf kalau ada salah kata atau ejaan. Maklum masih pemula.

Jangan lupa Vote and Comment ya.

BFF (Bad Friend Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang